Mama, ketika sedang menyusui, sangat penting untuk memperhatikan asupan makanan demi kesehatan si kecil. Salah satu hal yang perlu diwaspadai adalah merkuri dalam ikan laut.
Merkuri adalah logam berat beracun yang bisa berdampak buruk pada sistem saraf bayi yang sedang berkembang. Konsumsi merkuri yang tinggi dapat menyebabkan gangguan neurologis dan perkembangan yang serius.
Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk mengetahui jenis-jenis ikan yang memiliki kandungan merkuri tinggi agar bisa menghindarinya.
Berikut Popmama.com rangkum 10 ikan laut yang mengandung merkuri tinggi dan tidak baik untuk ibu menyusui. Yuk, dicek!
1. Ikan Albacore/Tuna Putih (0,350 ppm)
Dok. FishIDER
Albacore tuna, sering disebut tuna putih, memiliki kadar merkuri sekitar 0,350 ppm (parts per million) . Menurut American Pregnancy Association, mengonsumsi albacore secara teratur dapat meningkatkan risiko paparan merkuri, yang berbahaya bagi perkembangan bayi yang menyusui.
Merkuri dapat memengaruhi fungsi otak dan sistem saraf yang sedang berkembang, sehingga perlu dihindari oleh ibu menyusui. Ikan ini sering dijumpai di makanan Jepang dan Barat.
2. Ikan hiu (1,5 ppm)
Dok. FishIDER
Hiu adalah predator puncak di ekosistem laut yang sering kali memiliki kadar merkuri tinggi. Menurut penelitian yang dilansir dari Environmental Science & Technology, ikan hiu dapat mengandung merkuri hingga 1,5 ppm, yang jauh melebihi batas aman untuk konsumsi manusia.
Kandungan merkuri yang tinggi ini berbahaya karena dapat merusak sistem saraf dan mengganggu fungsi kognitif. Bagi si Kecil yang sistem sarafnya masih berkembang, paparan merkuri dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan dan masalah kesehatan serius lainnya.
3. Ikan Kakap Merah (0,166 ppm)
Dok. Fishider
Kakap merah adalah ikan yang populer dalam berbagai hidangan laut, namun tetap memiliki kadar merkuri yang harus diwaspadai, sekitar 0,166 ppm. Walaupun tidak setinggi ikan lain di daftar ini, konsumsi secara rutin ikan ini tetap berpotensi berisiko.
Agency for Toxic Substances and Disease Registry (ATSDR) memperingatkan bahwa konsumsi yang sering dapat menyebabkan akumulasi merkuri dalam tubuh. Akumulasi ini berpotensi membahayakan perkembangan saraf bayi dan memengaruhi kesehatan jangka panjang.
4. Ikan Kakap Chili (0,386 ppm)
Dok. Pacificseafood
Chilean sea bass, atau yang dikenal juga sebagai ikan kakap Chili, mengandung merkuri sekitar 0,386 ppm. Natural Resources Defense Council (NRDC) menyarankan agar busui menghindari konsumsi ikan ini.
Merkuri yang terkandung dalam ikan ini dapat mengganggu perkembangan sistem saraf bayi dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan jangka panjang. Walaupun ikan ini populer dengan kelezatan dagingnya, sebaiknya busui menghindarinya.
Editors' Pick
5. Ikan Makerel Raja (0,73 ppm)
Dok. FishIDER
Makarel Raja adalah ikan berukuran kecil yang terkenal dengan dagingnya yang kaya rasa, namun memiliki kadar merkuri yang masih terbilang tinggi, sekitar 0,73 ppm.
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) melaporkan bahwa konsumsi makarel raja dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan akumulasi merkuri dalam tubuh.
Merkuri yang tinggi ini sangat berbahaya bagi ibu menyusui dan bayi mereka karena dapat mengganggu perkembangan neurologis dan menyebabkan kerusakan permanen pada otak.
6. Ikan Marlin (0,485 ppm)
Dok. FishIDER
Marlin adalah ikan besar dengan daging yang lezat, namun kandungan merkuri di dalamnya cukup signifikan, sekitar 0,485 ppm. Berdasarkan Environmental Protection Agency (EPA), konsumsi marlin dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan neurologis.
Merkuri dapat menumpuk dalam tubuh dan menjadi racun bagi sistem saraf, terutama berbahaya bagi si Kecil yang masih dalam masa pertumbuhan karena dapat menghambat perkembangan otak. Beruntungnya hidangan ikan ini jarang ditemui di Indonesia
7. Ikan Tilefish (1,123 ppm)
Dok. Mid-Atlantic Fishery Management Council
Ikan tilefish dari Teluk Meksiko dikenal memiliki kadar merkuri yang sangat tinggi, yaitu sekitar 1,123 ppm menurut data FDA. Tingginya kadar merkuri dalam ikan ini dapat menyebabkan keracunan merkuri jika dikonsumsi secara berlebihan.
Untuk bayi yang menerima ASI dari ibu yang mengonsumsi ikan ini, paparan merkuri bisa berakibat fatal, menyebabkan kerusakan otak dan keterlambatan perkembangan fisik maupun mental. Ibu menyusui perlu memikirkan matang-matang sebelum mengonsumsi ikan ini.
8. Ikan Todak (0,995 ppm)
Dok. FishIDER
Ikan todak dikenal dengan dagingnya yang padat dan lezat, tetapi sayangnya, ia juga mengandung merkuri dalam jumlah yang signifikan. Berdasarkan laporan dari Food and Drug Administration (FDA), kadar merkuri dalam ikan todak bisa mencapai 0,995 ppm.
Merkuri yang tinggi ini berisiko menyebabkan keracunan, yang bisa berdampak buruk pada perkembangan otak bayi yang mengonsumsi ASI dari ibu yang mengonsumsi ikan ini. Paparan merkuri dalam jumlah besar juga dapat memengaruhi fungsi motorik dan memori.
9. Ikan Tuna Mata Besar (0,689 ppm)
Dok. FishIDER
Ikan Tuna Mata Besar, salah satu jenis tuna yang banyak dijual. Ikan ini memiliki kadar merkuri sekitar 0,689 ppm, menurut Environmental Working Group (EWG).
Konsumsi ikan ini harus dibatasi oleh busui karena kandungan merkurinya yang tinggi dapat mengganggu perkembangan saraf bayi. Merkuri dapat memengaruhi kemampuan belajar dan perkembangan kognitif si Kecil, sehingga penting untuk membatasi konsumsi ikan ini.
10. Ikan Tuna Sirip Biru (0,689 ppm)
Dok. FishIDER
Ikan Tuna sirip biru adalah salah satu jenis tuna yang paling dicari di pasar, tetapi juga salah satu yang mengandung merkuri tinggi. Menurut Consumer Reports, tuna sirip biru dapat memiliki kadar merkuri hingga 0,689 ppm.
Konsumsi ikan ini secara rutin dapat menyebabkan paparan merkuri yang tinggi, yang dapat menghambat perkembangan sistem saraf pusat pada si Kecil. Hal ini berisiko mengakibatkan masalah kognitif dan keterlambatan perkembangan.
Dengan mengetahui jenis ikan laut yang mengandung merkuri tinggi, Mama bisa lebih selektif dalam mengonsumsi hidangan seafod demi perkembangan si Kecil. Semoga bermanfaat, ya!