Kepala Bayi Pakistan Putus saat Lahir Akibat Kelalaian Staf Medis
Pemerintah ikut turun tangan untuk mengusut insiden ini
23 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang bayi asal Pakistan kehilangan nyawanya saat menjalani proses kelahiran karena kelalaian tenaga medis yang menangani proses persalinan tersebut. Mirisnya lagi, kepala bayi tersebut terputus ketika dilahirkan.
Akibatnya, ibu dari bayi ini pun berada dalam kondisi kritis yang dapat mengancam jiwanya karena kepala bayinya tertinggal di dalam rahim. Ia terpaksa harus dibawa ke rumah sakit yang lebih memadai untuk mengeluarkan sisa bagian tubuh bayinya itu.
Dilansir dari NDTV, pemerintah kini telah mendengar tentang insiden ini dan sedang melakukan penyelidikan pada Pusat Kesehatan Pedesaan (RHC) di daerah tersebut.
Berikut ini rangkuman informasi tentang kepala bayi Pakistan putus saat lahir akibat kelalaian staf medis yang sudah Popmama.com rangkum untuk Mama.
1. Tidak tersedianya ginekolog membuat kecelakaan ini terjadi
Kejadian ini berawal ketika seorang perempuan Bheel Hindu yang berasal dari desa terpencil di distrik Tharparkar mengunjungi Pusat Kesehatan Pedesaan (RHC) di daerahnya untuk melahirkan.
Namun, sesampainya di sana perempuan berusia 32 tahun itu tidak menemukan ginekolog perempuan yang tersedia. Akibatnya, staf yang tidak berpengalamanlah yang membantu proses persalinannya. Mirisnya, hal ini justru menyebabkan perempuan itu mengalami trauma yang luar biasa.
Editors' Pick
2. Staf medis memotong kepala bayi dan meninggalkannya di dalam perut
Profesor Raheel Sikander, kepala unit ginekologi di Liaquat University of Medical and Health Sciences (LUMHS) di Jamshoro, mengatakan bahwa staf RHC memotong kepala bayi yang baru lahir di dalam rahim ibu.
Staf RHC tersebut juga meninggalkan kepala bayi di dalam tubuh ibunya dalam operasi yang gagal yang dilakukan pada hari Minggu, 19 Juni 2022.
Karena kejadian tersebut, perempuan itu segera dilarikan ke rumah sakit terdekat di Mithi. Sayangnya, di rumah sakit itu pun tidak terdapat peralatan yang memadai untuk menolongnya.