Perbedaan Persalinan Spontan dengan Persalinan Normal
Apa itu persalinan spontan? Apa ya bedanya dengan persalinan normal?
14 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orang sering menduga persalinan spontan adalah sama seperti persalinan normal yang bisa terjadi tanpa dilakukan metode operasi caesar. Namun sebenarnya persalinan spontan berbeda dengan persalinan normal.
Persalinan normal adalah metode persalinan di mana bayi yang lahir keluar dari vagina. Proses pemulihannya terjadi dalam waktu singkat.
Banyak perempuan berharap bisa melahirkan bayinya melalui persalinan normal.
Meski sama-sama melahirkan bayi melalui vagina, namun persalinan spontan berbeda dengan persalinan normal. Dimana letak perbedaannya?
Berikut Popmama.com telah merangkum penjelasannya agar ibu yang sedang menjalani kehamilan bisa mengetahu dengan jelas.
1. Apa itu persalinan spontan?
Persalinan spontan adalah metode persalinan yang terjadi lewat vagina tanpa menggunakan alat bantu apapun dan tanpa menggunakan obat tertentu. Proses persalinan tidak dibantu dengan induksi, vakum, atau metode lainnya.
Dengan kata lain, melalui persalinan spontan Mama dan bayi harus bekerjasama agar bayi bisa terlahir ke dunia. Metode persalinan spontan hanya mengandalkan kekuatan dari tenaga ibu hamil untuk mengeluarkan bayinya melalui vagina.
Bagi ibu hamil dengan kondisi posisi janin normal seperti kepala sudah berada di jalan lahir, maupun posisi bayi sungsang, tetap dapat menggunakan metode persalinan spontan.
Editors' Pick
2. Perbedaan persalinan spontan dengan persalinan normal
Jadi bisa dianggap persalinan spontan adalah salah satu jenis proses melahirkan melalui persalinan normal.
Bisa disebut persalinan spontan jika ibu hamil bersalin dengan metode persalinan normal tanpa alat bantu dan obat apapun.
Jika persalinan yang terjadi menggunakan bantuan induksi, vakum atau dorongan karena obat tertentu maka disebut sebagai persalinan normal tapi bukan sebagai persalinan spontan.
Pada persalinan spontan, kepala janin yang lahir biasanya keluar terlebih dulu dibandingkan bagian tubuh lainnya. Jadi tanpa bantuan alat atau obat apapun, bayi bisa keluar dengan lebih mudah.
Kebanyakan, bayi hasil persalinan normal mengalami posisi sungsang atau terlilit tali pusar sehingga memerlukan bantuan.
3. Persiapan untuk bisa melahirkan melalui persalinan spontan
Ikutlah belajar pernapasan saat melahirkan untuk ibu hamil. Biasanya di kehamilan trimester ketiga sudah harus mendaftar. Ada waktu beberapa bulan sebelum persalinan untuk melatih ketahanan napas.
Persiapan berikut ini juga penting untuk diketahui agar Mama lebih siap saat menghadapi persalinan:
- Mengetahui tanda-tanda ibu hamil akan segera melahirkan
- Mengetahui cara meredakan nyeri seperti hypnobirthing, metode relaksasi dan epidural
- Mengetahui cara bekerjasama dan komunikasi yang baik dengan suami dan anggota keluarga jelang melahirkan
- Memahami kemungkinan komplikasi yang terjadi pada ibu hamil saat persalinan
- Mengetahui perawatan setelah melahirkan
- Mengetahui cara merawat bayi baru lahir
- Mengetahui perawatan kesehatan organ kewanitaan pasca persalinan dan saat masa nifas
4. Kondisi ibu hamil yang tidak bisa menjalani persalinan spontan
Ada beberapa kondisi ibu hamil yang tidak bisa melahirkan dengan metode persalinan spontan. Siapa saja kah itu?
- Kehamilan dalam kondisi plasenta previa
- Ibu hamil terinfeksi HIV yang tidak mendapat perawatan medis
- Kondisi hamil dan terserang virus herpes dengan lesi aktif
- Pernah melahirkan melalui persalinan caesar, baik satu atau lebih
Konsultasikan kepada dokter kandungan sebelum memutuskan metode persalinan mana yang akan kamu pilih.
5. Apa yang terjadi saat menjalani persalinan spontan?
Proses persalinan spontan akan ditandai dengan perut mulas luar biasa, kemudian pembukaan akan terjadi dan bayi siap dilahirkan.
Berikut ini rangkuman singkat proses persalinan spontan:
- Ibu hamil akan mengalami pecah ketuban setelah kontraksi dan mencapai pembukaan 9 atau pembukaan lengkap.
- Saat pembukaan 10, atau mencapai 10 cm dan disebut sebagai pembukaan lengkap maka mulai terjadi pendarahan.
- Bidan atau dokter akan memandu Mama untuk mengejan dan memulai persalinan spontan
- Setelah bayi keluar, Bayi akan didekatkan ke Mama dan memulai proses Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
- Bayi setelah itu akan digunting tali pusarnya
- Bayi dibersihkan dan dipakaikan kain bedong sebagai penghangat
- Plasenta akan keluar dengan sendirinya sekitar 15-60 menit setelah bayi keluar.
- Pendarahan akan terus terjadi selama proses plasenta dikeluarkan, bahkan setelah selesai dikeluarkan
- Vagina akan dijahit, ini dilakukan bila diperlukan
Itulah perbedaan persalinan spontan dan normal. Setelah mengetahui ini, bagi ibu hamil yang sudah masuk di kehamilan trimester ketiga segeralah mulai mempersiapkan diri.