5 Penyebab Telat Melahirkan Padahal Usia Kandungan Sudah 9 Bulan
Ketahui penyebabnya dan jangan panik ya, Ma!
19 Mei 2022

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Secara normal, ibu hamil akan menjalani masa kehamilan selama 9 bulan. Dokter kandungan biasanya akan memprediksikan hari perkiraan lahir (HPL) yakni di usia 37–42 minggu kehamilan.
HPL bukan acuan untuk mengetahui kelahiran bayi, sehingga Mama bisa saja melahirkan sebelum atau setelah HPL. Bahkan ada juga yang mengalami postterm, yakni kehamilan yang berlanjut hingga dua minggu setelah penentuan HPL.
Berdasarkan penelitian, hanya 1 dari 20 ibu hamil melahirkan sesuai dengan HPL. Sedangkan sebanyak 10 persen ibu hamil melahirkan secara postterm.
Namun, bagaimana jika tidak ada tanda-tanda melahirkan padahal usia kandungan sudah mencapai 9 bulan? Jangan panik dulu, Ma!
Popmama.com akan memberikan informasi terkait penyebab telat melahirkan padahal usia kandungan sudah 9 bulan. Simak dan pahami ya!
1. Kehamilan pertama memicu telat melahirkan
Penyebab pertama telat melahirkan padahal usia kandungan sudah 9 bulan adalah kehamilan pertama. Kehamilan pertama dapat memicu telat melahirkan.
Menurut hasil survei yang dilakukan di Amerika Serikat, kehamilan pertama cenderung lebih lambat dari HPL. Dari hasil penelitian tersebut, terdapat sekitar 80–83 persen ibu yang baru pertama kali hamil, melahirkan pada minggu 39–41. Hal ini diduga karena pengaruh stres dan hormon yang menyebabkan ibu terlambat melahirkan dari waktu yang diperkirakan.
Editors' Pick
2. Penentuan tanggal yang tidak akurat
Penentuan tanggal yang tidak akurat menjadi penyebab paling umum seorang ibu hamil telat melahirkan. Pada umumnya, penentuan tanggal dihitung berdasarkan periode menstruasi terakhir.
Hal ini sering dialami oleh ibu hamil, yakni tidak mengetahui pasti kapan masa haid yang pertama dan terakhir. Ada beberapa cara untuk menghitung usia kehamilan yang bisa dicoba, diantaranya:
Mencatat Siklus Kehamilan
Saat Mama terlambat datang bulan dan merasakan tanda-tanda kehamilan misalnya merasa mual, segera cek kehamilan dengan menggunakan test pack atau tes urine di laboratorium. Hal tersebut bisa membantu mengetahui kehamilan tepat waktu.
Gunakan Kalkulator Kehamilan
Sebenarnya Mama bisa menghitung sendiri HPL dengan menghitung dari hari terakhir menstruasi. Mama bisa menggunakan bantuan aplikasi kalkulator kehamilan agar lebih mudah.
Namun sayangnya cara ini kurang akurat dan tidak bisa jadi acuan pada wanita yang memiliki siklus haid yang tidak teratur.
Pemeriksaan USG
Untuk memperoleh hasil yang akurat, Mama bisa melakukan pemeriksaan Ultrasonografi atau USG. Pemeriksaan dengan USG yang dilakukan secara teratur pada trimester awal bisa membantu mengetahui waktu terjadinya pembuahan dalam rahim dengan tepat.