Cara Mencegah Terjadinya Kelahiran Bayi Bermata Satu Alias Cyclopia
Kenali juga faktor penyebab bayi terlahir dengan kondisi bermata satu!
14 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kelahiran bayi bermata satu atau cyclopia terjadi di Mandailing Natal (Madani), Sumatera Utara sempat mencuri perhatian. Kondisi bayi yang lahir dengan operasi ini bermata satu dan tidak memiliki hidung. Sebelum menutup mata untuk selamanya, bayi bermata satu ini sempat bertahan hidup selama 7 jam.
Cyclopia yang menyebabkan kekurangan fisik ini bisa terjadi karena selama kehamilan, ibu hamil terkena banyak radiasi.
Paparan radiasi yang diterima janin akan berpengaruh terhadap pembentukan mata bayi atau organ tubuh lainnya, sehingga tidak bisa terbentuk secara sempurna.
Orangtua yang melahirkan bayi dengan kondisi mata satu ini pasti mengalami trauma tersendiri. Belum lagi jika bayi yang dilahirkannya harus meninggal usai beberapa saat setelah dilahirkan. Perlu diketahui kalau bayi yang terlahir dengan cyclopia biasanya akan berumur pendek.
Dunia medis ataupun dunia maya pun menjadi trending dengan kelahiran bayi bermata satu yang terjadi di Sumatera, apalagi kondisi ini memang jarang sekali terjadi. Untuk lebih mengenal kondisi bayi bermata satu alias cyclopia, berikut rangkuman dari Popmama.com.
Wajib dibaca hingga selesai karena kondisi kelahiran bayi bermata satu ini bisa dicegah selama masa kehamilan!
Editors' Pick
1. Apa itu cyclopia?
Cyclops syndrome atau yang biasa dikenal dengan istilah cyclopia ini berasal dari cyclops, raksasa bermata satu dari mitologi Yunani. Raksasa ini memiliki satu mata bulat besar di bagian tengah dahi.
Kondisi kelahiran dengan mata satu ini sebenarnya tidak hanya terjadi pada bayi hewan saja, namun juga bisa terjadi pada bayi manusia. Umumnya cyclopia terjadi pada 1 dari 100.000 kelahiran bayi.
Kelahiran dengan cyclopia dikategorikan sebagai kecacatan lahir karena bayi hanya memiliki satu mata. Pembentukan satu mata ini merupakan hasil soket orbital yang tidak terbentuk secara normal selama di dalam rahim.
Bahkan beberapa bayi yang lahir dengan kondisi ini tidak bisa bertahan hidup lebih lama dan seringkali meninggal beberapa saat setelah lahir. Ini dikarenakan ada juga organ yang tumbuh tidak sempurna ketika dilahirkan.
2. Faktor bayi terlahir dengan kondisi cyclopia
Memiliki bayi bermata satu pasti tidak inginkan oleh semua orangtua. Setiap anak yang dilahirkan selalu ingin dalam keadaan sehat dan lengkap secara fisik.
Dalam masalah cyclopia ini, sebenarnya ada beberapa hal yang terindikasi menjadi penyebab bayi terlahir dengan kondisi cyclopia. Berikut beberapa faktor yang harus diperhatikan selama masa kehamilan:
- Faktor genetik.
- Penggunaan obat-obat terlarang.
- Terpapar radiasi selama masa kehamilan.
- Mengonsumsi alkohol berisiko mengalami kecacatan pada anak yang dilahirkan.
- Tingginya jumlah racun yang menumpuk dalam tubuh selama pembentukan janin.
- Diabetes memiliki peluang 200 kali lebih besar mengembangkan janin dengan kondisi cyclopia.
- Kelainan kromosom karena ada tiga salinan kromosom 13, sekitar sepertiga bayi dengan cyclopia mengalami hal ini.
- Terjadi perubahan gen, sehingga protein di dalam tubuh bertindak berbeda dan berpengaruh terhadap pembentukan otak.
Inilah beberapa faktor yang diidentifikasi sebagai penyebab bayi bisa terlahir dengan kondisi cyclopia. Bila selama masa kehamilan tubuh penuh dengan racun yang menumpuk, ini akan berpengaruh terhadap pembentukan janin.
Otak akan berkembang sebagai satu belahan, bukan dua. Perkembangan dan pembentukan otak yang tidak normal inilah yang bisa melahirkan anak dengan kondisi cyclopia.
3. Kondisi bayi dengan cyclopia setelah lahir
Cyclopia memang terbilang langka terjadi. Bayi yang terlahir dengan kondisi bermata satu atau cyclopia pasti akan berdampak pada kehidupannya.
Di beberapa kasus ada bayi cyclopia yang lahir tanpa fungsi hidung seperti orang normal, sehingga bayi tidak memiliki kemampuan untuk bernapas setelah keluar dari dalam rahim. Hal inilah yang membuat dirinya lebih cepat meninggal setelah dilahirkan. Bahkan ada juga kondisi bayi cyclopia dengan cacat bawaan lain seperti jantung.
Selain kondisi bayi dengan cyclopia baru-baru ini ditemukan di Sumatera, kondisi serupa juga pernah terjadi di negara lain. Pada tahun 2015 tepatnya di kota timur laut Mesir, ada seorang perempuan yang melahirkan bayi laki-laki bermata satu di tengah dahi dan tidak memiliki hidung.
Untuk mencegah anak terlahir dengan kondisi cyclopia, ada baiknya selama masa kehamilan harus menyempatkan waktu dalam melakukan pemeriksaan medis. Cyclopia juga bisa didiagnosis menggunakan USG saat janin masih di dalam kandungan.
Secara teratur pemeriksaan ini dianjurkan untuk memantau kondisi dan perkembangan janin. Selain bisa mendeteksi kelainan atau kecacatan kelahiran yang bisa terjadi, ini berguna juga agar terhindari dari kelahiran bayi bermata satu.
Yuk, mulai rutin melakukan berbagai pemeriksaan demi melihat perkembangan dan kesehatan janin di dalam kandungan!
Baca juga:
- 5 Potret Masayu Clara & Qausar Harta Dikaruniai Bayi Kembar Laki-Laki
- Manfaat Mandi Menggunakan Garam Epsom untuk Bayi
- 15 Obat Batuk untuk Bayi yang Aman untuk Dikonsumsi