Jadi Pejuang ASI, Aura Kasih Resah Dikomentari Tentang Bentuk Tubuh

Aura Kasih tulis daftar pertanyaan yang tak boleh dilontarkan kepada Mama baru

4 Februari 2020

Jadi Pejuang ASI, Aura Kasih Resah Dikomentari Tentang Bentuk Tubuh
Instagram.com/aurakasih

Aura Kasih mengeluarkan keresahan dan pendapatnya sebagai seorang mama baru diunggahan Instagram pribadinya pada Selasa (4/2/2020). Mama dari Arabella ini menuliskan beberapa ucapan serta kata-kata yang seharusnya tidak boleh dikatakan kepada para mama lain, khususnya yang baru memiliki anak. 

Sebelumnya sebagai pejuang ASI eksklusif, Aura Kasih juga sempat mendapatkan komentar tak pantas dari seseorang yang mengaku jurnalis dan kritikus film. Tak hanya satu dua kali mendapatkan perlakuan serupa, mama satu anak ini akhirnya buka suara mengenai fenomena yang seringkali membuat resah bahkan membuat orang lain merasa depresi. 

Jika Mama ingin mengetahui beberapa cerita keluh kesah yang baru-baru ini diungkapkan Aura Kasih di Instagram, kali ini Popmama.com telah merangkumnya. 

Semoga situasi serupa seperti yang dialami Aura Kasih ini tidak lagi terulang ya, Ma!

Editors' Pick

1. Menurut Aura Kasih banyak pertanyaan mengenai perkembangan anak membuatnya resah

1. Menurut Aura Kasih banyak pertanyaan mengenai perkembangan anak membuat resah
Instagram.com/aurakasih

"Hei Mom, mau sharing aja karena kayaknya banyak banget hal kayak gini d kehidupan sehari-hari. Jadi iseng nulis-nulis #JustSaying #NoteToSelfEveryDay," tulis Aura Kasih di caption Instagramnya. 

Melalui Instagram pribadinya, Aura Kasih ingin mengungkapkan beberapa keresahan yang seringkali membuatnya resah mulai dari pertanyaan mengenai perkembangan anak hingga komentar negatif tentang bentuk tubuh saat menjadi pejuang ASI. 

Ini hal-hal yang nggak boleh kamu ucapkan ketika bertemu dengan para Mama. 

1. Kok belum tumbuh gigi?
2. Kok kurus? 
3. Kok nggak ada rambut?
4. Kok belum bisa jalan?
5. Kok belum bisa bicara? 
6. Kok rewel? 

Hal tersebut akan membuat para Mama sedih, stres dan tersinggung! Mending dia doakan dan nggak usah banyak komen! Semua Mama ingin yang terbaik buat anaknya. Catat.

Begitulah salah satu ungkapan perasaan yang dituliskan oleh Aura Kasih sebagai salah satu keresahannya ketika ditanya mengenai perkembangan anak. 

Sejak bulan Juni 2019 lalu, Aura Kasih memang sudah menyandang predikat sebagai seorang mama baru yang masih belajar mengurus anak. Namun ada banyak komentar negatif serta pertanyaan-pertanyaan yang justru menyudutkannya sebagai seorang Mama. 

Padahal sebagai sesama orangtua yang sedang mengurus anak seharusnya bisa saling mendukung dan berkolaborasi satu sama lain. Berbagi aura serta energi positif memang sangat diperlukan untuk menciptakan suasana bahagia. 

Setuju nggak, Ma? 

2. Aura Kasih seringkali mendapatkan komentar yang menjurus ke body shaming

2. Aura Kasih seringkali mendapatkan komentar menjurus ke body shaming
Instagram.com/aurakasih

Ini hal-hal yang perlu kalian perhatikan dan jaga kalau ketemu Mama-Mama yang baru punya anak. 

1. Gendut banget sekarang 
2. Tetekmu gede banget!
3. Naik berapa kilo? 
4. Kapan mau turunin? 

Halo, itu juga akan membuat para Mama stres lho. Nggak mudah menerima perubahan, jadi mending nggak usah komen tetap perubahan fisik apalagi sedang menyusui. 

Ur kid, is more important yah! Dibanding penampilanmu yang penting bersih rapih. 

Itulah satu lagi unggahan lain yang sempat dibagikan oleh Aura Kasih ke Instagram pribadinya. Menurut mama satu anak ini, ia seringkali mendapatkan berbagai komentar negatif mengenai perubahan bentuk tubuhnya pasca memiliki anak. 

"Tetapi selalu gue jawab, 'Gw kan ngasih ASI, bukan operasi wajarlah kalau gede'. But please stop body shaming ke para MAMA," begitulah jawaban dari Aura Kasih terhadap beberapa orang yang seringkali memberikan komentar negatif kepadanya. 

Perlu Mama ketahui bahwa segala penghinaan yang terjadi di media sosial bisa masuk ke dalam sebuah tindak pidana. 

Dilansir dari Hukum Online, pelaku penghinaan yang telah menganggu kenyamanan orang lain dapat dijerat dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 mengenai Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Pasal 27 ayat 3. 

Dalam Pasal 27 Ayat 3 tersebut dijelaskan bahwa:

“Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.” 

Baca juga: Awas! Pelaku Body Shaming di Media Sosial Bisa Dijerat UU ITE

3. Setop komentar negatif karena bisa saja memengaruhi kondisi ASI

3. Setop komentar negatif karena bisa saja memengaruhi kondisi ASI
Freepik
Foto Ilustrasi

Dilansir dari laman Parenting First Cry, proses produksi ASI dipengaruhi oleh berbagai hormon penting seperti prolaktin, kortisol, oksitosin dan insulin. Sayangnya seringkali keseimbangan produksi hormon tersebut dapat terganggu oleh berbagai kondisi, termasuk stres. 

Sebagai seorang orangtua baru, seharusnya perlu ada dukungan untuk membentuk sebuah energi positif agar dapat menjalankan peran dengan baik. 

Bila kasus seperti body shaming dan berbagai kejadian negatif memicu rasa stres khususnya bagi para pejuang ASI, maka bukan tak mungkin kalau ASI yang keluar selama proses menyusui akan mengalami hambatan.

Padahal seorang Mama baru juga ingin semua berjalan lancar, termasuk menjalani proses adaptasi karena perubahan aktivitas di kehidupan sehari-hari. 

Kondisi Mama yang stres tentu akan memengaruhi kondisi psikis dan emosi, sehingga produksi ASI tidak akan lancar. 

Jika Mama sedang berada di situasi sulit sebagai orangtua baru, maka usahakan untuk tetap bahagia dan fokus untuk mengurus si Kecil.

Bila suatu ketika komentar negatif di sekeliling cukup membuat stres bahkan depresi, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan profesional seperti psikolog. 

Semangat terus untuk Aura Kasih dan para Mama lainnya!

Baca juga: 

The Latest