Menginspirasi, Ini Kisah Sherly Lembono yang Menjadi Pendonor ASI

Sherly Lembono sangat beruntung karena memiliki ASI berlimpah dan bisa mendonorkannya

21 September 2020

Menginspirasi, Ini Kisah Sherly Lembono Menjadi Pendonor ASI
Instagram.com/sherlylembono

Cerita perjuangan setiap mama saat menyusui memang selalu berbeda-beda. Mengingat Air Susu Ibu (ASI) menjadi satu-satunya asupan makanan bagi bayi yang belum dapat mencerna makanan padat.

ASI diproduksi karena adanya hormon prolaktin oksitosin setelah kelahiran bayi, bahkan tak jarang beberapa perempuan memiliki produksi yang cukup banyak hingga dapat memberikan donor ASI kepada bayi lain. 

Perlu diketahui bahwa produksi ASI pun dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, mulai dari makanan, kondisi jiwa dan pikiran, perawatan payudara, pola istirahat dan masih banyak lagi.

Sherly Lembono seorang mama satu orang anak asal Surabaya berhasil menarik perhatian banyak orang karena telah memberikan donor ASI. Setelah melahirkan jagoan kecilnya yang bernama Jason Miles Gamafu, Sherly mengaku kalau produksi ASI yang dikeluarkannya begitu lancar dan berlimpah. 

Sherly berusaha mencukupi ASI si Kecil dengan terus memompa dan menyimpannya ke dalam freezer, sampai pada akhirnya kondisi kulkas di rumah sudah sangat penuh. 

Mengingat ASI perah yang dimilikinya di tempat penyimpanan cukup berlimpah, Sherly pun memutuskan untuk menyumbangkan ASI kepada orang-orang yang membutuhkan. Aksi baik dari Sherly ini bisa menjadi inspirasi tersendiri bagi ibu menyusui lainnya yang memiliki ASI berlimpah. 

Jika Mama ingin melakukan donor ASI, maka penting juga untuk mengetahui syarat serta tahapan yang perlu diperhatikan dengan baik. 

Disimak informasi detailnya dalam rangkuman Popmama.com ini yuk, Ma!

Editors' Pick

1. Sherly Lembono bersyukur diberikan rezeki berlimpah yang bersumber dari ASIĀ 

1. Sherly Lembono bersyukur diberikan rezeki berlimpah bersumber dari ASIĀ 
Instagram.com/sherlylembono

Sherly Lembono merasa sangat bersyukur atas kebaikan dari sang Pencipta. Menurutnya, penyertaan Tuhan begitu luar biasa dari mulai persalinan hingga saat memberikan ASI eksklusif kepada putra pertamanya. 

Walau sempat mengalami ketakutan kalau suatu saat nanti produk ASI justru berkurang, namun perjalanan menyusui si Kecil sampai sekarang terus berjalan dengan lancar. 

Sherly pun telah berkontribusi untuk menyumbangkan ASI miliknya ke panti asuhan, atas rekomendasi dari kerabat terdekat. 

"Saya memutuskan memberikan ke Pondok Sehat karena di sana ada banyak anak-anak yang membutuhkan dan langsung bisa drop banyak. Nggak perlu bingung tunggu-tunggu satu per-satu," tulis Sherly dalam unggahannya. 

Menurut Sherly perjuangan mengASIhi memang membutuhkan tekad keras dan luar biasa. Dengan usaha serta berdoa, maka semua hal akan dipermudah jalannya. 

"Tuhan selalu baik, menyertai saya dan keluarga jadi saya berIMAN pasti ASI LANCAR. Doain ya teman-teman," ucapnya. 

Semoga perbuatan baik Sherly dengan donor ASI ini bisa menjadi inspirasi untuk banyak orang ya, Ma.

2. Apa saja tahapan prosedur yang tepat ketika ingin donor ASI?

2. Apa saja tahapan prosedur tepat ketika ingin donor ASI
Instagram.com/sherlylembono

Kisah Sherly Lembono yang mendonorkan ASI kepada orang yang membutuhkan memang sangat menginspirasi. Jika Mama termasuk yang memiliki rezeki berlimpah berupa ASI dan ingin mendonorkannya, maka perlu memahami tahapan prosedur agar tidak salah. 

Mempelajari tahapan prosedur ketika ingin donor ASI memang perlu dilakukan dengan baik. Jangan sampai donor ASI atau memberikan ASI justru menjadi sarana penularan penyakit ya, Ma.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut daftar tahapan yang harus dipenuhi ketika ingin memberikan donor ASI antara lain:

  • Sehat dan tidak memiliki kontraindikasi menyusui. Mama harus memahami bahwa jika ingin memberikan donor ASI perlu diperhatikan terkait, "apakah memiliki masalah kesehatan atau tidak?" Apabila masih ragu, cobalah untuk melakukan pemeriksaan ke dokter terlebih dahulu. 
  • Produksi ASI yang dimiliki sudah mampu memenuhi kebutuhan si Kecil. Jika hendak melakukan donor ASI, maka pastikan terlebih dahulu bahwa si Kecil di rumah sudah terpenuhi kebutuhan ASI-nya. 
  • Usahakan tidak sedang menerima transfusi darah, terutama minimal tiga bulan sebelum donor. Ini dikarenakan transfusi darah dapat menimbulkan risiko kontaminasi virus dan bakteri yang mungkin bisa berpindah melalui ASI.
  • Tidak sedang mengonsumsi obat atau suplemen herbal tertentu karena akan berpengaruh terhadap kualitasi ASI ketika didonorkan. 
  • Tidak memiliki riwayat penyakit menular seperti hepatitis, human immunodeficiency virus (HIV) serta human T-Lymphosyte virus 2 (HTLV-2). Ini penting sekali untuk diperhatikan saat ingin melakukan donor ASI, sehingga tidak berisiko terhadap penularan. 
  • Perlu menjalani proses skrining, prosedur ini sangat penting terkait tahap pemeriksaan secara lisan dan medis.
  • Mengetahui norma agama, ini tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif. Identitas donor ASI menjadi faktor penting yang tak boleh disepelekan. Identitas umum yang perlu diberikan yakni nama, agama, dan alamat donor ASI.

Begitulah gambaran terkait tahapan prosedur yang perlu diperhatikan dengan baik ketika ingin melakukan donor ASI. Ini menjadi prioritas yang perlu dijalani, sehingga aman untuk kedua belah pihak.

3. Apa saja dampak yang bisa terjadi pada bayi apabila terlalu asal dalam menerima donor ASI?

3. Apa saja dampak bisa terjadi bayi apabila terlalu asal dalam menerima donor ASI
healthynewbornnetwork.org

Donor ASI bisa menjadi salah satu alternatif solusi agar si Kecil bisa mendapatkan asupan bernutrisi. Hanya saja perlu diperhatikan bahwa penerima donor mengetahui secara pasti kesehatan dan data diri dari pendonor ASI. 

Ada beberapa risiko yang dapat menimpa kesehatan si Kecil apabila terlalu asal dalam menerima donor ASI dari orang lain. ASI yang tidak steril dapat menjadi medium penularan beragam penyakit berbahaya mulai dari HIV, rubella dan hepatitis.

Mama pun harus mengetahui bahwa WHO pun telah mengumumkan bahwa penularan HIV melalui ASI donor telah terjadi sebesar 5-20 persen. Peluang terinfeksinya si Kecil terhadap berbagai virus pun perlu diperhatikan dengan baik agar kesehatan mereka tetap terjaga. 

Selain itu, ASI donor yang asal dan tidak steril kualitasnya bisa membuat si Kecil terkontaminasi zat-zat kimia dari obat yang dikonsumsi oleh pendonor. 

Itulah beberapa kisah menginspirasi dari Sherly Lembono serta panduan jika ingin memberikan donor atau mendapatkan donor ASI. 

Semoga bisa bermanfaat ya, Ma. 

Baca juga: 

The Latest