Cara Aman Memerah ASI dengan Tangan dan Pompa
Pastikan terus menjaga kebersihan saat memerah ASI menggunakan tangan dan pompa
12 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
ASI (Air Susu Ibu) menjadi makanan bernutrisi untuk bayi baru lahir. Air susu yang diberikan mengandung banyak gizi, sehingga membantu kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi dari hari ke hari.
Dalam rangka Pekan ASI 2020, Popmama.com membuat sebuah rangkaian Popmama Online Class Series yang diadakan pada tanggal 3-5 Agustus 2020 lalu.
Bersama dr. Marturia Inriani Aruperes, Mkes atau akrab disapa dr. Mia dari Primaya Hospital, di hari kedua membahas mengenai "Metode Menyusui, Pengaturan Jadwal dan Cara Mengelola ASI" untuk memberikan edukasi kepada para peserta yang telah mendaftarkan diri.
Terkait proses menyusui si Kecil memang membutuhkan berbagai strategi agar segalanya bisa semakin lancar, termasuk persediaan ASI perah (ASIP).
Jika Mama belum sempat mengikuti Popmama Online Class Series hari kedua dan ingin mengetahui beberapa informasi terkait ASI perah, kali ini Popmama.com telah merangkum penjelasan dari dr. Mia.
Semoga informasi ini bisa bermanfaat ya, Ma!
Editors' Pick
1. Perhatikan cara memerah ASI menggunakan tangan
Memerah ASI menggunakan tangan perlu diperhatikan dengan baik. Utamakan prinsip bersih dan sabar saat melakukannya agar kualitad ASI untuk asupan si Kecil benar-benar terjaga.
Berdasarkan materi yang disampaikan oleh dr. Mia, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:
- Cuci tangan dengan sabun terlebih dahulu.
- Melakukan kompres kedua payudara dengan air hangat selama kurang lebih 15 menit.
- Lakukan pemijatan ringan pada payudara, pijat perlahan ke arah bawah, lakukan gerakan melingkar membuat spiral ke arah puting.
- Tempatkan tangan pada salah satu payudara, tepatnya tepi areola (area kehitaman di sekitar puting susu).
- Posisi ibu jari perlu terletak berlawanan dengan jari telunjuk.
- Tekan tangan ke arah dada, lalu tekan ibu jari dan telunjuk dengan lembut secara bersamaan. Pertahankan jangan sampai menggeser ke puting.
Tahapan tersebut saat memerah ASI dengan tangan perlu diulangi secara teratur untuk membantu melancarkan aliran ASI. Terapkan juga ke payudara yang lainnya.
Berdasarkan penjelasan dari dr. Mia, beliau mengingatkan untuk melakukan pijat payudara di antara waktu pemerahan.
"Usahakan jangan meremas dan menggosok kulit payudara agar tidak terjadi kerusakan jaringan," ucap dr. Mia.
Saat memerah, Mama perlu pastikan untuk menyiapkan wadah penampung ASI. Usahakan cari posisi dan tempat yang nyaman.
Jika diperlukan, lakukanlah pemerahan di ruangan khusus yang terjaga privasinya, sejuk dan terhindar dari gangguan orang lain. Hal ini setidaknya dapat membantu konsentrasi dalam proses memerah ASI.
2. Memerah dengan pompa ASI perlu diperhatikan dengan baik
Sebagian mama pasti memiliki cita-cita untuk memberikan ASI secara eksklusif. Namun, ada beberapa kondisi-kondisi di mana mengalami kesulitan ketika menyusui bayi secara langsung.
Penggunaan pompa ASI pun membantu agar Mama memiliki cukup waktu luang untuk beristirahat.
Jika ingin memerah menggunakan pompa ASI, cobalah untuk memerhatikan beberapa hal antara lain:
- Cuci tangan terlebih dahulu agar higienis selama proses memerah.
- Pilihlah popma ASI yang sesuai dengan kebutuhan. Bisa dengan elektrik atau manual. Pilih pompa ASI yang setiap komponennya bisa dilepas. Pemilihan bentuk tersebut memudahkan bagian dari pompa untuk dibersihkan.
- Masukkan ASI perah ke dalam botol yang sudah steril, lalu masukkan dalam kulkas atau cooler bag sebelum dimasukkan ke freezer.
- Pastikan untuk terbiasa minum air putih sesuai kebutuhan setelah memerah ASI.
Terkait penggunaan pompa ASI, dr. Mia menyarankan untuk tidak menggunakan pompa berbentuk corong atau bohlam. Penggunaan pompa tersebut sulit dibersihkan dan tidak bisa disterilisasi.
3. Bagaimana cara memberikan ASI perah yang tepat?
Selain menjaga kandungan nutrisi di dalam ASI, penyimpanan ASI perah yang benar juga mampu memperpanjang masa kadaluarsanya.
Hanya saja, sebagian orangtua masih mendapatkan informasi yang salah terkait memberikan ASI perah.
Berdasarkan penjelasan dari dr. Mia saat sesi pemberian materi di Popmama Online Class Series spesial Pekan ASI 2020, ada beberapa cara yang perlu dilakukan untuk memberikan ASI perah kepada si Kecil.
Berikut tahapan yang harus diperhatikan dengan baik dan benar, antara lain:
- Hangatkan ASI perah dengan air hangat. Jika ASIP beku, dr. Mia menyarankan untuk memasukkannya ke bagian bawah kulkas setidaknya 12-24 jam sebelum digunakan.
- Hindari meletakkan ASI perah dari freezer langsung ke suhu ruangan. Jika ASI perah sudah dikeluarkan, pastikan untuk tidak dimasukkan dalam freezer lagi.
- Jangan panaskan ASI menggunakan kompor dengan air mendidih dan microwave.
Dalam memberikan ASI perah kepada si Kecil, maka dr. Mia mengedukasi untuk tidak menggunakan dot karena dapat menyebabkan bingung puting. Alangkah baiknya bila Mama menggunakan sendok, gelas atau pipet saat ingin memberikan ASI perah.
Demikian informasi terkait ASI perah yang bisa dijadikan pengetahuan baru. Jika sewaktu-waktu ada permasalahan terkait dengan produksi ASI, alangkah baiknya berkonsultasi dengan dokter atau konselor laktasi.
Semoga bermanfaat ya, Ma!
Baca juga:
- Sering Terabaikan, Perhatikan 5 Hal Ini agar ASIP Tetap Berkualitas
- Aturan Mencampur ASIP Segar dengan yang Sudah Tersimpan
- Cara Aman dan Nyaman Memerah ASI dengan Tangan