Mengenal Baby Blues yang Kerap Dialami Ibu yang Baru Melahirkan
Yuk, kenali baby blues, kondisi yang bisa menimpa semua ibu yang baru saja melahirkan
15 Agustus 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama baru saja menjadi seorang ibu! Namun, Mama merasa ingin menangis karena insiden popok yang berantakan, mudah marah dengan pasangan mama, bahkan ingin melarikan diri, bebas dari kekhawatiran terus-menerus tentang sesi menyusui berikutnya.
Bukankah memiliki bayi seharusnya menjadi pengalaman yang menyenangkan? Mungkin, tidak untuk semua orang, setidaknya tidak secepat itu.
Bagi banyak ibu, selain rasa senang menyambut bayi baru, sang ibu juga membawa pulang rasa stres, kelelahan, dan ketidaknyamanan. Inilah, yang disebut dengan baby blues. Sini, Popmama.com jelaskan apa itu baby blues, kondisi yang tidak sehat bagi ibu dan bayinya.
1. Mengenal istilah baby blues
Baby blues mengacu pada perasaan campur aduk antara frustasi, sedih, marah dan lelah yang mungkin muncul pada hari-hari awal setelah melahirkan. Sekitar 80 persen orangtua baru, atau 4 dari 5 ibu, mengalami emosi ini.
Baby blues dapat mempengaruhi orang tua dari berbagai latar belakang, tanpa memandang ras, usia, pendapatan, budaya, atau tingkat pendidikan. Penting untuk dicatat bahwa perasaan ini bukanlah kesalahan mama, dan perasaan sedih tidak menunjukkan kesalahan apa pun di pihak yang diperbuat.
Biasanya, kebanyakan ibu mengalami baby blues sekitar 2-3 hari setelah kelahiran bayi, dan emosi ini dapat bertahan hingga dua minggu.
Umumnya, baby blues akan mereda secara alami tanpa memerlukan perawatan khusus. Jika kamu mengalami perasaan sedih yang terus-menerus setelah dua minggu, Mama disarankan untuk memberi tahu penyedia layanan kesehatan terdekat.
2. Penyebab baby blues
Penyebab pasti baby blues belum sepenuhnya dipahami, namun diyakini terkait dengan perubahan hormonal yang terjadi setelah melahirkan.
Penurunan tiba-tiba pada hormon terkait kehamilan, seperti estrogen dan progesteron, dapat berkontribusi pada ketidakstabilan emosional yang dialami selama masa ini.
Penting untuk diperhatikan bahwa baby blues berbeda dengan depresi pasca persalinan, yang merupakan kondisi yang lebih parah dan bertahan lebih lama.
Depresi pasca persalinan melibatkan perasaan sedih, putus asa, dan putus asa yang lebih dalam dan terus-menerus, dan hal itu dapat berdampak secara besar pada kemampuan ibu baru, dalam merawat dirinya sendiri dan bayinya
Editors' Pick
3. Tanda-tanda kamu mengalami baby blues
Seseorang yang mengalami baby blues mungkin memiliki berbagai gejala emosional dan psikologis. Perasaan ini biasanya muncul dalam beberapa hari setelah melahirkan dan dapat berlangsung sekitar satu hingga dua pekan. Beberapa pengalaman dan perasaan umum yang terkait dengan baby blues adalah:
- Perubahan suasana hati: Perubahan emosi yang cepat, seperti merasa bahagia di satu saat dan menangis atau sedih di saat berikutnya.
- Tearfulness: Tangisan yang sering terjadi tanpa alasan yang jelas atau spesifik.
- Iritabilitas: Merasa mudah frustasi, gelisah, atau mudah tersinggung, sering kali karena hal-hal kecil.
- Kecemasan: Khawatir tentang kesejahteraan bayi, kemampuan sendiri untuk merawat bayi, atau berbagai aspek keibuan.
- Kelelahan: Kelelahan dan perasaan kewalahan karena pola tidur yang terganggu dan tuntutan merawat bayi yang baru lahir.
- Sulit tidur: Sulit tidur atau tetap tertidur, bahkan saat kesempatan istirahat tersedia.
- Perasaan tidak mampu: Meragukan kemampuan seseorang untuk menjadi ibu yang baik atau memenuhi tuntutan pengasuhan.
- Kehilangan nafsu makan atau makan berlebihan: Perubahan pola makan, yang dapat menyebabkan penurunan atau penambahan berat badan.
- Kesulitan berkonsentrasi: Kesulitan fokus pada tugas atau membuat keputusan, seringkali karena kombinasi dari kelelahan fisik dan gejolak emosi.
- Rasa hampa atau sedih: Merasa sedih atau mengalami rasa kehilangan meskipun senang dan bahagia memiliki bayi baru.
4. Apa yang harus dilakukan jika mengalami baby blues?
Sebenarnya, Mama tidak perlu melakukan apapun untuk mengobati baby blues, kebanyakan orang menemukan bahwa ketika mereka menyesuaikan diri dengan peran baru mereka dan menyesuaikan diri dengan rutinitas dengan bayi mereka, mereka mulai merasa lebih seperti diri mereka sendiri.
Katanya, fase pasca persalinan itu sulit, dan penting untuk menjaga diri sendiri sebaik mungkin. Menemukan hal-hal yang membuat Mama merasa lebih baik selama masa transisi ini dapat membantumu kembali ke "normal" sedikit lebih cepat. Mama bisa melakukan hal-hal berikut agar lebih cepat beradaptasi:
Dapatkan tidur sebanyak mungkin yang mama bisa: Tidur adalah kesempatan yang tak ternilai bagi mama saat ini. Tidurlah saat bayi tidur, dan biarkan cucian menumpuk. Segalanya tampak lebih buruk saat kamu kelelahan. Terkadang, tidur adalah obat terbaik.
Makan dengan baik dan pergi keluar: Beri makan tubuh mama makanan bergizi dan hirup udara segar. Ini sederhana namun efektif.
Lakukan sesuatu yang kamu sukai: Hidup 24/7 untuk manusia lain tidaklah mudah. Lakukan apapun itu yang membuat mama merasa bahagia dan santai, sehingga selanjutnya bisa kembali ke kehidupan bersama si kecil. Walaupun hanya untuk waktu yang sedikit, tetap lakukanlah hal-hal yang buat mama senang.
Jalin ikatan dengan pasangan: Sangat mudah untuk melupakan orang lain yang bersamamu ketika si kecil hadir. Maka itu, mama juga harus meluangkan waktu untuk melakukan sesuatu dengan pasangan mama. Sekali sehari dapat membantumu berdua merasa terhubung dan didukung.
5. Artis yang alami dan atasi baby blues
Baby blues bis terjadi pada siapa saja, bahkan para publik figur atau artis. Ada beberapa artis yang mengalami baby blues, namun berhasil melaluinya lho. Dilansir dari IDN Times, diantara artis-artis tersebut ada:
- Lesty Kejora: Setelah kelahiran putra pertamanya, Lesty menjadi perhatian publik karena disebut-sebut sering menangis karena mengalami baby blues.
Tasya Kamila: Ia mengungkapkan bahwa dirinya menghadapi masa sulit setelah kelahiran anaknya, karena harus merawatnya sendirian.
Raisa: Sempat mengalami pengalaman baby blues setelah melahirkan anaknya, karena kelelahan.
Mytha Lestari mengakui pernah mengalami masa baby blues karena mengalami kesulitan dengan produksi ASI. Ia juga pernah membenturkan kepalanya karena tertekan.
Alice Norin: Mengalami baby blues, Alice mengakui merasa frustrasi dengan putrinya setelah melahirkan, karena menghambat aktivitasnya.
Acha Sinaga: Alami depresi yang mendalam setelah melahirkan. Acha sempat memiliki pemikiran yang tidak baik terkait bayinya dan merasa ingin menyakiti sang bayi dan diri sendiri.
6. Tips menghindari baby blues
Baby blues memang tidak menyenangkan, tidak ada ibu yang mau mengalaminya. Maka itu, kamu bisa merawat diri bahkan sebelum si Kecil tiba.
Merawat sang Ibu adalah cara terbaik untuk mengurangi gejala baby blues. Ada beberapa cara berbeda untuk merawat diri sendiri jika kamu mengalami baby blues, seperti berikut:
- Konsumsi suplemen, jika dikonsumsi selama periode prenatal, penelitian menunjukkan bahwa lemak Omega-3, EPA dan DHA, dapat menurunkan risiko kelahiran prematur dan menurunkan risiko depresi pasca persalinan pada ibu baru.
- Bicaralah dengan seseorang yang Mama percayai tentang perasaan semasa waktu mengandung sampai setelah melahirkan nanti.
- Pertahankan pola makan yang seimbang sebelum dan sesudah melahirkan.
- Buat jurnal tentang semua pikiran dan perasaan mama.
- Terbiasa meminta bantuan, misalnya bantuan untuk membuat makanan untuk mama atau melakukan rutinitas tertentu. Agar ketika si Kecil nanti hadir, Mama bisa dengan mudah meminta bantuan orang lain.
- Ingat, jangan mengharapkan kamu bisa jadi mama yang sempurna dalam beberapa minggu pertama. Pasang pola pikir bahwa mama juga butuh waktu untuk pulih setelah melahirkan, untuk menyesuaikan diri dengan "pekerjaan" baru sebagai ibu, dan untuk menyesuaikan rutinitas makan dan tidur.
Itulah, penjelasan mengenai apa itu baby blues. Persiapkan diri sebaik mungkin agar tidak kaget jika nanti Mama mengalami baby blues, ya. Ingat, bahwa baby blues merupakan kondisi yang terjadi hanya sementara dan dapat mama lewati.
Baca juga:
- Perbedaan Baby Blues dan Depresi Postpartum, Ini Lho Ma!
- 7 Cara Mengatasi Sindrom Baby Blues saat Hamil
- Sering Menangis Tanpa Alasan, Michimomo Alami Baby Blues Usai Lahiran