Suami Gugat RS Rp 10 Triliun Akibat Lihat Istri Melahirkan Caesar
Gimana jadinya kalau suami gugat RS karena temani istri melahirkan?
23 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Melahirkan merupakan peristiwa yang menyenangkan bagi pasangan suami istri, serta keluarga. Namun, menjadi peristiwa penuh perjuangan bagi seorang ibu. Sang ibu, harus berusaha semaksimal mungkin untuk melahirkan anaknya.
Terdapat berbagai cara untuk melahirkan, ada cara normal, caesar, lotus birth, sampai melahirkan di dalam air. Tapi, dua cara yang paling sering dilakukan adalah cara normal dan caesar.
Nah, kabarnya, terdapat seorang suami yang ingin menggugat sebuah rumah sakit sebanyak terkait proses persalinan istrinya. Wah, bagaimana ya ini, Ma?
Berikut, Popmama.com rangkumkan fakta seputar suami gugat RS Rp 10 triliun akibat lihat istri melahirkan caesar.
1. Kronologi kejadian
Seorang pria di Australia, yang bernama Anil Koppula, pernah mengalami momen yang sangat sulit, sampai membuatnya trauma, saat melihat istrinya menjalani operasi caesar pada tahun 2018.
Pengalaman yang tidak menyenangkan itu akhirnya membuatnya memutuskan untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap rumah sakit tempat istrinya menjalani prosedur tersebut.
Walau, sang Istri menjalani operasi caesar tanpa kendala, Koppula memutuskan untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap rumah sakit tersebut.
2. Isi gugatan
Dalam dokumen tuntutannya, Koppula mengatakan bahwa pengalaman melihat istrinya melahirkan telah menyebabkan dia mengalami gangguan psikotik.
Gangguan psikotik tersebutlah yang mengubah cara berpikirnya, seperti kesulitan membedakan antara realitas dan imajinasi.
Sampai-sampai pengalaman traumatis yang dialami telah menghancurkan pernikahannya, lho. Ia bahkan menggugat RS Royal Women's Hospital di Melbourne, dan meminta ganti rugi sebesar 1 miliar dolar Australia atau setara dengan Rp 10 triliun.
Editors' Pick
3. Didorong untuk menemani istri jalani operasi caesar
Menurut Koppula, ia dipersilakan untuk menghadiri proses persalinan, dan saat mengamati momen tersebut, ia menyaksikan organ dalam dan darah istrinya. Hal tersebut ia tulis dalam dokumen gugatan.
“Dan bahwa rumah sakit telah melanggar kewajiban perawatan yang harus dibayar kepadanya. Dan bertanggung jawab untuk membayar ganti rugi kepadanya,” lanjut dokumen tersebut. Selama persidangan, Koppula kembali mengklaim bahwa RS harus mengganti kerugian yang dialaminya sebesar 1 miliar dolar Australia.
4. Tanggapan pihak rumah sakit
RS Royal Women's Hospital, Melbourne, menegaskan bahwa mereka tidak melanggar kewajiban dalam memberikan perawatan. Mereka juga membantah telah melanggar peraturan.
Menurut laporan dari Herald Sun, Hakim James Gorton pada tanggal 12 September kemarin telah membatalkan gugatan tersebut dan menganggapnya sebagai penyalahgunaan proses hukum.
Putusan tersebut menyatakan bahwa undang-undang tidak mengizinkan seseorang untuk menerima kompensasi atas kerugian non-ekonomi, kecuali jika cederanya merupakan cedera berat.
5. Suami diperiksa secara profesional
Koppula juga telah melakukan evaluasi medis, dan pihak yang bertugas menyimpulkan bahwa, "Tingkat gangguan mental akibat cedera yang dikeluhkan oleh penggugat, sebagaimana disebutkan dalam tuntutan, tidak mencapai ambang batas yang diperlukan."
Dengan kata lain, Koppula dinilai tidak mengalami cedera fisik yang signifikan akibat mengamati operasi caesar.
Sebagai hasilnya, pihak rumah sakit telah mengajukan permohonan untuk menghentikan proses hukum.
6. Pentingnya mendukung pasangan selama persalinan
“Ketika Papa terlibat aktif dalam proses persalinan, hal ini dapat membantu pasangan merasa lebih aman, sekaligus membantu kamu merasa berguna dan terlibat,” kata Sabia Wade, seorang doula spektrum penuh.
“Memiliki tim pendukung yang aktif sangat penting dalam memastikan bahwa keputusan dibuat dengan persetujuan orang yang melahirkan dan demi kepentingan terbaik keluarga,” tambahnya.
Dukungan aktif juga dapat mengurangi kebutuhan akan intervensi medis, mendorong persalinan lebih cepat, dan mengurangi kebutuhan akan obat pereda nyeri, jelas Stacy Sohner, RN, BS, c-EFM, fasilitator program pendidikan persalinan OhioHealth.
7. Ingat untuk persiapkan diri sebelum dan saat persalinan
Penting juga untuk menyiapkan diri. Akan lebih baik jika, suami mengetahui cara mengenali tanda-tanda persalinan.
Di akhir kehamilan, banyak perempuan mengalami kontraksi palsu yang mungkin terasa seperti persalinan, namun tidak seperti kontraksi sebenarnya.
Kontraksi Braxton Hicks ini, biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Beberapa perempuan menggambarkannya sebagai sensasi perut kencang yang datang dan pergi.
Suami bisa turut mengajukan pertanyaan atau mungkin membawa apapun yang dibutuhkan oleh istri saat hendak melahirkan, agar ia merasa didukung.
Suami sebaiknya memastikan untuk hadir secara aktif dan berada pada saat persalinan. Kemampuan untuk merespons kebutuhan dengan segera, juga akan sangat membantu pasanganmu melalui proses persalinan.
Itulah, fakta seputar suami gugat RS Rp 10 triliun akibat lihat istri melahirkan caesar. Sungguh kejadian yang unik ya Ma dan Pa. Apapun itu, perlu diingat kalau suami harus bisa mendukung istri yang melakukan persalinan.
Baca juga:
- Minum Minyak Kelapa Lancarkan Persalinan, Cek Faktanya!
- Perkembangan Janin 9 Bulan, Persiapkan Persalinan
- Kylie Jenner Bagikan Tips Hadapi Depresi Pasca Persalinan, Catat Ya Ma