Perempuan dengan Rahim Ganda Melahirkan di Usia Kandungan 22 Minggu

Keajaiban yang luar biasa

30 Desember 2021

Perempuan Rahim Ganda Melahirkan Usia Kandungan 22 Minggu
people.com

Keajaiban Tuhan memang selalu menakjubkan. Baru-baru ini, seseorang membagikan kisahnya melahirkan dengan anaknya dalam keadaan rahim ganda.

Dilansir dari People, Bayi perempuan lahir prematur pada 22 minggu di bulan Juni ini dipuji sebagai bentuk keajaiban.

Nama ibu tersebut adalah Megan Phipps usia 24 tahun, ia melahirkan dua bayi perempuan di rumah sakit Bryan Health di Lincoln, Nebraska pada Juni dalam keadaan rahim ganda.

Seperti apa kisahnya? Cek selengkapnya di Popmama.com.

Editors' Pick

1. Melahirkan bayi kembar dengan uterus ganda

1. Melahirkan bayi kembar uterus ganda
people.com

Megan Phipps (24) melahirkan dua bayi perempuan di rumah sakit Bryan Health di Lincoln, Nebraska pada Juni.

Namun, hanya satu dari bayi yang selamat karena risiko yang terkait dengan kelahiran prematur, menurut rumah sakit.

Phipps memiliki rahim ganda, kelainan langka yang disebut didelphys rahim yang menyebabkan anak-anak lahir prematur.

Menurut Mayo Clinic, perempuan dengan kondisi ini sering berhasil hamil, tetapi kondisi ini diketahui meningkatkan risiko keguguran atau kelahiran prematur.

Phipps menyadari kondisi tersebut, dan memiliki dua anak lainnya. "Saya selalu menggendong di rahim kanan saya. Mereka selalu mengira sisi kiri saya tidak aktif," kata Phipps di Good Morning America.

2. Sang bayi diketahui hanya punya sedikit peluang hidup

2. Sang bayi diketahui ha pu sedikit peluang hidup
people.com

Meghan pun langsung mengetahui bahwa dia hamil di sisi kanan dan kirinya.

Ketika dia dilarikan ke rumah sakit pada minggu ke-22, dia mengetahui bahwa bayinya itu hanya memiliki peluang 1% untuk hidup.

Dia melahirkan Riley pada 11 Juni, yang meninggal di usia12 hari setelah lahir. Putri keduanya, Reece, lahir pada 12 Juni. Kedua bayi tersebut lahir dengan berat kurang dari satu pon. Ajaibnya, Reece panjang umur hingga pulang bersama Meghan pada 2 November.

Kallie Gertsch, seorang perawat di NICU Bryan yang merawat bayi tersebut menyebutnya peristiwa ini sebagai keajaiban.

"Dia adalah keajaiban sejati," kata Gertsch per Kearney Hub.

3. Meghan ingin semua perempuan yakin dan tidak menyerah dengan keadaan dirinya

3. Meghan ingin semua perempuan yakin tidak menyerah keadaan dirinya
people.com

Meghan membagikan kisahnya dengan harapan dapat membantu orang lain yang mungkin mengalami situasi yang sama. Dia tidak ingin para perempuan menyerah pada harapan keajaiban.

"Saya hanya ingin para ibu tahu bahwa untuk tidak putus asa bahwa segala sesuatu mungkin terjadi," kata Meghan.

Demikian informasi mengenai perjuangan perempuan dengan rahim yang melahirkan bayinya. Ia benar-benar mengajarkan bahwa keajaiban akan selalu ada bagi siapapun yang yakin dan pantang menyerah.

Baca juga:

The Latest