Pemberian ASI Ekslusif 2 Minggu Pertama Setelah Kelahiran
Pemberian ASI ekslusif pada bayi dan tantangan Ibu menyusui 2 minggu pertama setelah kelahiran
21 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Walaupun menyusui merupakan pengalaman yang indah bagi banyak ibu, namun pengalaman tersebut tidak selalu gampang. Pada saat menggendong bayi yang baru lahir untuk pertama kalinya, normal bagi ibu untuk merasa emosi yang campur aduk misalnya dari yang tiba-tiba merasa gembira, ke stres kemudian berubah menjadi cemas.
Menurut artikel dari The New York Times Parenting bergantinya kondisi perasaan tersebut menjadi lebih kompleks terjadi di dua minggu pertama setelah kelahiran bayi.
Di mana saat itu juga merupakan waktu yang paling menantang dan penting untuk menyediakan ASI, terutama untuk ibu yang baru pertama kali melahirkan.
Berikut beberapa informasi dasar dari Popmama.com yang bermanfaat bagi ibu menyusui, dari cara melekatkan mulut bayi dengan tepat hingga bagaimana mengenali isyarat bayi yang lapar. Sehingga Mama bisa menyusui dengan percaya diri selama dua minggu pertama setelah kelahiran.
1. Hari pertama, memulihkan diri dari proses melahirkan dan menguasai cara melekatkan bayi pada daerah dada (latch)
Sesaat setelah melahirkan, bayi yang baru lahir pasti akan diletakkan di dada mama, untuk skin to skin time membangun ikatan atau bonding antara ibu dan bayi yang berguna untuk menstabilkan napas, temperatur tubuh, level gula darah juga mempersiapkan bayi untuk menyusui pertama kalinya.
Saat melakukan skin-to-skin time, bantu bayi untuk mencari dan menempel pada puting susu untuk menyusui.
ASI yang keluar pertama atau kolostrum merupakan nutrisi yang dibutuhkan bayi dan mengandung antibodi serta zat lain yang melindungi bayi dari infeksi saluran pencernaan dan pernapasan.
Normal jika Mama merasa nyeri pada payudara saat menyusui pertama kali. Pastikan Mama meletakkan bayi dengan tepat (latch) untuk memastikan bayi mendapatkan kolostrum yang cukup.
Posisi bayi menyusui yang tepat ketika ibu merasakan sensasi menarik secara kuat pada puting payudara.
2. Hari kedua, mengantisipasi bayi yang cenderung lebih lapar dan sering menyusui
Hari kedua, bayi cenderung lebih lapar, dan butuh disusui setiap dua hingga tiga jam.
Jika bayi tidak dapat dengan baik, mungkin Mama perlu memompa payudara supaya kolostrum dapat ditampung.
Nantinya kolostrum tersebut dapat diberikan kepada bayi lewat pipet, tabung, gelas atau botol yang mengalir lambat. Perawat atau konsultan laktasi dapat mengajari caranya.
Ini akan diperlukan sampai bayi dapat menyusui di kedua payudara selama 10-15 menit per sesi.
Jika puting terasa sakit, memar, atau melepuh, perbaiki posisi bayi dan untuk mempercepat penyembuhan, oleskan krim atau gel pada puting setelah menyusui.
Dihari kedua ini, kotoran bayi akan berubah warna, dari yang tadinya mekonium (feses pertama bayi yang berwarna hijau) menjadi coklat kehijauan.
Editors' Pick
3. Pada hari ketiga, terus pantau bayi, persediaan ASI dan bersiap untuk kunjungan ke dokter anak untuk pertama kali
Sebelum Mama meninggalkan rumah sakit, pastikan mama telah menjadwalkan kunjungan dengan dokter anak. Bayi yang baru lahir akan berkurang berat badan dan kadar “kuning” (jaundice) bisa meningkat.
Bila tidak dikontrol, bayi yang sehat dapat berubah dengan cepat menjadi sakit. Maka dari itu ibu harus memantau dengan cermat untuk mencegah adanya komplikasi.
Pada hari ketiga, payudara akan mulai terasa lebih penuh dan mungkin bila ASI tidak diberikan, mulai bocor. Walaupun volume ASI yang penuh baru berproduksi enam hari atau lebih setelah kelahiran.
Jika produksi ASI tertunda, lanjutkan menyusui setiap dua hingga tiga jam dengan memakai susu formula yang diperlukan.
Biasanya bayi akan buang air besar 3 kali sehari pada hari ketiga ini. Ketika Mama tidur siang, pastikan bayi tidur dengan aman dengan posisi telentang.
4. Hari ke-4, mengatasi pembengkakan payudara, perubahan mood dan pencernaan bayi
Pada hari ke empat, suplai ASI sudah maksimal, bisa terjadi secara gradual atau sekaligus.
Mama juga bisa melihat bahwa bayi telah bisa menelan susu lebih banyak dari sebelumnya, sekali menelan bisa dua atau tiga kali hisapan susu.
Menempatkan posisi bayi yang benar agak susah ketika ASI dipayudara penuh, mama bisa memompa ASI terlebih dahulu supaya payudara tidak terlalu penuh, dan puting juga menjadi lebih lunak.
Dihari keempat bayi biasanya pipis kira-kira sebanyak 6 atau 8 kali dan 4 kali buang air besar. ya
Warna poop bayi berubah dari berwana hijau kecoklatan menjadi kuning mustard, perubahan warna terjadi karena bayi telah meminum ASI dan bukan lagi kolostrum.
Jika payudara yang bengkak menghalangi aliran ASI, kompres payudara dengan kompres dingin/es untuk mengurangi pembengkakan, bisa juga berkonsultasi kepada dokter atau bidan.
Dihari ke empat, Mama bisa mengalami perubahan hormon yang cepat, dan efeknya bisa menangis tanpa alasan, atau sulit tidur, tidak nafsu makan, sulit membuat keputusan.
Hal ini dikenal sebagai postpartum blues, dan biasanya sembuh dalam satu hingga dua minggu setelah melahirkan.
Jika tidak sembuh, Mama mungkin mengalami depresi pascapersalinan dan harus segera berkonsultas dengan dokter.
5. Hari ke-5, bayi dan tubuh Mama sudah mulai menyesuaikan diri dengan aktivitas menyusui
Pada tahap ini, bayi mungkin sudah bangun dengan sendirinya untuk menyusu setiap dua atau tiga jam.
Payudara juga sudah mulai melunak setelah setiap menyusui, yang mengindikasi bahwa bayi telah minum susu dengan baik, berat badannya juga telah mulai bertambah.
Payudara Anda sering terasa terlalu penuh, dan ASI yang bocor juga sering terjadi.
6. Dihari ke-6 sampai 10, Mama sudah menyesuaikan diri dengan rutinitas menyusui yang terprediksi
Karena bayi kemungkinan sudah menerima lebih banyak susu daripada sebelumnya, Mama bisa melihat pola menyusui dan tidur yang lebih teratur sesudah menyusui.
Jika bayi suka menghisap jari, itu artinya bayi lebih sering menyusu dengan jeda waktu yang singkat (cluster feed), daripada menyusu hanya sekali setiap dua hingga tiga jam.
Bayi juga buang air kecil sedikit nya enam kali dan buang air besar kurang lebih 4 kali dalam 24 jam.
Penting juga buat Mama untuk beristirahat ketika bayi sedang tidur.
7. Antara hari ke-11 hingga 14, mengantisipasi bayi yang mengalami lonjakan pertumbuhan
Menjelang dua minggu, bayi kemungkinan akan mengalami lonjakan pertumbuhan (growth spurt), biasanya bayi ingin menyusu lebih sering daripada biasanya, seolah lapar sepanjang waktu.
Growth spurt berlangsung selama beberapa hari sampai bayi terpenuhi kebutuhan ASI nya.
Persediaan ASI Mama juga akan otomatis menyesuaikan untuk memenuhi peningkatan permintaan ASI bayi.
Bayi yang menyusui dengan baik akan bertambah berat badannya sekitar 5 hingga 7 ons per minggu.
Baca juga:
- Ibu Menyusui Terinfeksi Virus Corona, Apakah Boleh Memberikan ASI?
- Penyebab dan Cara Mengatasi Rambut Rontok saat Menyusui
- Manfaat Keju untuk Ibu Menyusui Terhadap Kualitas ASI