Cara Mengatasi Bendungan ASI Serta Pengobatannya
Jangan tunggu sampai penuh agar tidak membendung ya, Ma!
25 Juli 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah prosess persalinan, momen menyusui anak adalah hal yang paling ditunggu hampir setiap Mama. Akhirnya tiba waktu bonding antara Mama dan si Kecil serta memberikan nutrisi yang optimal untuk bayi dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Namun, bukan berarti menyusui anak dapat berjalan lancar tanpa masalah, apalagi bagi Mama yang bekerja karena terdapat beberapa masalah dalam waktu menyusui yang terkadang membuat Mama tidak teratur dalam waktu memompa ASI.
Jika Mama suka kurang teratur untuk memompa ASI, sering terjadi kondisi dimana payudara menjadi mengeras atau menimbulkan rasa nyeri, hal ini disebut dengan kondisi bendungan ASI.
"Bendungan asi itu suatu masalah yang terjadi pada ibu menyusui dimana kelenjar dan saluran ASI nya ada yang tersumbat sehingga keluarnya menjadi tidak lancar.
Akibatnya jadi bendungan dalam payudara itu," ujar dr Meutia Ayuputeri dari Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya.
Pada kegiatan kali ini, Popmama Parenting Academy 2019 lalu mengundang dr. Meutia Ayuputeri yang merupakan Dokter Spesialis Laktasi membahas tentang tips-tips serta faktor yang menyebabkan bendungan ASI.
Berikut Popmama.com berikan informasinya yang diambil berdasarkan kegiatan Popmama Parenting Academy yang diselenggarakan pada tanggal 11-13 Oktober 2019 lalu di Summarecon Mall Serpong. Yuk Ma, dibaca sampai bawah ya!
1. Bendungan ASI kondisi payudara yang membengkak akibat tidak rutin mengeluarkan ASI
Dilansir dari healthline, bendungan ASI atau breast engorgement adalah sebuah kondisi pembengkakan pada bagian payudara yang menyebabkan payurada menjadi keras dan terasa nyeri.
Bendungan ASI biasanya terjadi terutama karena adanya peningkatan aliran darah dan pasokan ASI di payudara. Kondisi ini biasanya dialami oleh Mama setelah melahirkan di hari-hari pertama.
Payudara memproduksi susu, namun jika Mama tidak mengeluarkannya secara teratur maka produksi ASI akhirnya akan berhenti. Alasannya bisa disebabkan oleh Mama yang sibuk bekerja, memberikan ASI yang diselingi dengan susu formula, atau bayi memiliki masalah pada saat menyusui.
Editors' Pick
2. Faktor terlambatnya pengosongan payudara yang dapat menyebabkan bendungan ASI
Faktor yang menyebabkan terjadinya bendungan ASI adalah, ASI yang tidak segera dikeluarkan menyebabkan penyumbatan pada aliran vena dan limfe, sehingga aliran ASI menjadi terhambat.
Tersumbatnya ASI, juga menekan saluran sehingga terjadinya peningkatan aliran pada vena dan limfe. Hal ini yang menyebabkan kenapa terjadinya pembengkakan pada bagian payudara.
"Pengosongan ASI pada payudara biasanya terlambat, sudah terlanjur penuh dahulu payudaranya tidak dikosongin. Lama-lama jadi ibaratnya ASI sudah terlanjur menjadi mengeras pada bagian tertentu yang terbendung," ujar dr Meutia.
Bagi Mama yang setelah melahirkan langsung kembali melakukan banyak aktivitas, memiliki peluang yang lebih besar dalam terjadinya bendungan ASI, hal ini juga disebabkan karena kurangnya tindakan untuk melakukan upaya pencegahan terhadap bendungan ASI.
3. Timbul rasa panas hingga terbakar dan rasa nyeri pada bagian payudara
Menurut dr Meutia, jika sudah terjadi bendungan seorang Mama akan merasakan ada salah satu pada bagian payudaranya yang keras atau permukaannya tidak rata. Hal ini dapat terjadi di kedua payudara atau di salah satunya saja.
Mengerasnya bagian payudara juga terkadang disertai rasa panas bahkan seperti rasa terbakar, lalu juga muncul rasa nyeri sehingga menimbulkan ketidaknyamanan.
Jika dibiarkan secara terus menerus, bendungan ASI yang disebabkan oleh tersumbatnya payudara dapat menyebabkan infeksi atau peradangan payudara. Sehingga, penjadwalan memompa ASI harus dilakukan secara rutin.
4. Mandi air hangat atau melakukan pijat laktasi oleh spesialis laktasi
Terdapat beberapa cara yang dapat Mama lakukan dalam mengatasi bendungan ASI, cara utamanya adalah dengan segera mengeluarkan ASI dan mengosongkan payudara. Pengosongan ini dapat dilakukan dengan menyusui bayi secara langsung ataupun dengan cara diperah.
Namun, jika sudah terlanjur timbul rasa nyeri dan rasa panas, Mama dapat meminta bantuan spesialis laktasi untuk melakukan pijat payudara atau pijat laktasi. Pijat ini, dilakukan pada area payudara dalam membantu melancarkan saluran pengeluaran ASI.
Kemudian, Mama juga bisa mandi dengan air hangat atau mengompres bagian payudara dengan handuk air hangat. Hal ini dapat membantu payudara menjadi lebih rileks dan ASI keluar lebih lancar.
5. Tips dalam mengatasi penyumbatan saluran ASI yang dapat Mama ikuti
Selain melakukan pengosongan dengan menyusui langsung atau memompa ASI, Mama bisa mencoba cara-cara dibawah ini untuk mengatasi penyumbatan saluran ASI:
- Mencukupi kebutuhan cairan dengan minum 9 gelas air mineral dalam sehari
- Mengonsumsi makanan yang bergizi dan menyehatkan
- Mencukupi pola tidur yang baik sekitar 6 hingga 7 jam
- Mengompres dan memijat bagian payudara
- Memerhatikan posisi pelekatan bayi pada saat menyusu
- Melakukan variasi posisi pada saat menyusui
- Jangan lupa untuk menghindari stres dan banyak pikiran
Nah tadi merupakan informasi tentang faktor serta tips bendungan ASI yang perlu Mama ketahui, Mama dapat mengatur jadwal menyusui atau memerah ASI secara teratur ya. Selamat menyusui ya, Ma!
Baca juga:
- 5 Rekomendasi Buah Tinggi Asam Folat untuk Ibu Menyusui
- 5 Manfaat Kalsium untuk Ibu Menyusui, Bantu Tingkatkan Produksi ASI
- 5 Manfaat Daun Pepaya untuk Ibu Menyusui, Bisa Tingkatkan ASI!