Hati-Hati! Jenis Infeksi ini Dapat Menyebabkan Persalinan Prematur
Jika tidak segera diatasi, infeksi di tubuh Mama ini bisa menyebabkan kelahiran prematur
5 Juni 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Persalinan dapat dianggap prematur ketika seorang perempuan melahirkan pada usia 37 minggu atau lebih awal. Karena, kerangka waktu yang tepat untuk melahirkan adalah 40 minggu.
Memiliki bayi sebelum waktunya dapat menyebabkan komplikasi. Infeksi dapat menyebabkan persalinan prematur. Beberapa bayi baru lahir dapat mengalami cacat fisik atau intelektual jika infeksi tidak diatasi lebih awal sebelum bayi lahir.
Infeksi apa pun dapat menyebabkan pecahnya kantung ketuban saat sebelum waktunya sehingga terjadinya persalinan prematur. Lebih dari 12 persen bayi yang lahir di Amerika Serikat adalah prematur. 40 persen dari kelahiran itu berhubungan dengan infeksi.
Berikut ini, Popmama.com berikan informasi seputar infeksi yang menyebabkan kelahiran prematur. Berikut informasinya:
1. Infeksi dapat sampai ke janin melalui darah yang melewati plasenta dan dapat mengancam jiwa
Jika perempuan yang sedang hamil terpapar infeksi, memiliki risiko yang mengerikan bagi si Janin dan bisa mengancam jiwa. Infeksi intrauterin dapat sampai ke bayi melalui darah mama yang melewati plasenta.
Infeksi intrauterin dapat disebabkan oleh rubella (campak Jerman), toksoplasmosis (dari kotoran kucing), atau virus herpes. Semua infeksi bawaan ini, dapat berbahaya bagi janin yang sedang tumbuh. Selain itu, contoh lain dari infeksi bawaan adalah sifilis.
Infeksi serius juga dapat masuk ke rahim melalui vagina, hal ini yang disebut dengan infeksi vagina atau infeksi saluran kemih (ISK). Infeksi vagina (bacterial vaginosis atau BV) dan ISK dapat menyebabkan infeksi di dalam rahim hamil, bakteri yang dapat menyebabkan infeksi antara lain E. coli, strep Grup B, atau bakteri lainnya.
Perempuan yang terkena infeksi bisa kembali pulih, namun konsekuensinya terjadi pada bayi yang serius. Peningkatan bakteri atau virus melalui vagina, pada akhirnya akan menginfeksi kantung dan cairan ketuban yang menyebabkan pecahnya kantung dan terjadinya persalinan prematur.
Editors' Pick
2. Sekitar 10-30 persen perempuan hamil terpapar BV selama kehamilan dan memiliki risiko tinggi ISK
Sekitar 10 hingga 30 persen perempuan hamil terpapar BV selama kehamilan yang diakibatkan dari ketidakseimbangan bakteri normal di vagina. Ini bukan infeksi menular seksual, tetapi terkait dengan seks vaginal.
Menurut American Pregnancy Association, infeksi kandung kemih adalah peradangan pada sistem urine. ISK dapat terjadi di ginjal, kandung kemih, ureter, atau uretra. Mereka paling sering mempengaruhi kandung kemih dan uretra.
Perempuan hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk ISK, umumnya antara minggu 6-24 kehamilan. Meningkatnya berat rahim, saat tumbuh selama kehamilan, dapat menghalangi drainase urine ke kandung kemih. Ini dapat menyebabkan ISK.