Perubahan Gaya Hidup Pasca Persalinan Jadi Tantang bagi Perempuan Ini
Kegembiraan seorang Mama yang berubah menjadi ketakutan
30 Juli 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kelahiran anak dapat menjadi pemicu emosi yang kuat bagi seorang mama. Kebahagiaan dan kegembiraan dapat berubah menjadi ketakutan dan kekhawatiran.
Hal yang menakutkan, jika mama menjadi terbawa pada sesuatu yang tidak diharapkan. yaitu, depresi.
Biasanya mama baru mengalami proses postpartum, atau yang lebih dikenal dengan baby blues paska melahirkan anak pertamanya.
Suasana hati yang mudah berubah, menangis, perasaan cemas, hingga sulit tidur.
Postpartum biasanya dimulai dalam waktu 2-3 hari pertama setelah melahirkan, dan dapat berlangsung hingga 2 minggu tergantung bagaimana kondisi psikologis dari mama.
Jika lebih lama dan lebih parah kondisi ini lebih dikenal dengan nama depresi postpartum.
Depresi postpartum ini bukan cacat atau kelemahan karakter.
Namun gaya hidup yang berubah menyebabkan komplikasi secara psikologis.
Jika Mama merasakan postpartum, mama dapat melakukan perawatan yang dapat membantu Mama mengelola gelaja dan membantu mama untuk menjalin ikatan dengan anak.
Kondisi postpartum ini dirasakan oleh seorang mama bernama Kate Swenson (33 tahun).
Mama dari 3 anak laki-laki ini mengalami postpartum dalam mengurus anak-anaknya.
Kate Swenson membagikan kisahnya pada komunitas online Today Parenting Team
Berikut adalah kisah dari Kate Swenson yang Popmama.com rangkum.
1. Awalnya masih menyenangkan menjadi seorang mama
Sejak masih remaja, Kate Swenson ingin sekali untuk memiliki anak pada usia muda. Ia mengharapkan dapat merawat dan menjaga anak ketika berada di bangku perkuliahan.
Lalu, kemudian ia diberkati dengan 3 anak laki-laki yang sehat, tangguh, keras dan masing-masing anak sangat aktif sehingga mereka terkadang dapat membuat Kate menjadi melelahkan dengan caranya sendiri.
Saat itu Kate merasa bahwa dirinya beruntung. Ia menyukai perannya sebagai seorang mama yang bekerja, mengelola rumah tangga, menjaga anak-anaknya, menyusui, memasak, membersihkan, dan pekerjaan lainnya.
Di dalam tulisannya, dalam beberapa hari ia bahkan menginginkan lebih banyak anak, dan mengatakan "Three just isn’t enough.", kata Kate.
Namun, lama kemudian ia merasa bahwa dirinya telah menjadi gila. Ia merasa telah mengabdikan hidupnya untuk ketiga anak laki-lakinya, suami, dan pekerjaan rumah tangga.
Editors' Pick
2. Mulai kehilangan jati diri
Pada awalnya ia merasa bahwa ia senang dan menikmati kehidupan barunya sebagai seorang mama. Tetapi setelah beberapa lama melewati masa-masa itu, ia merasa kehilangan rasa kesenangannya dan mengatakan "I feel like I have lost myself along the way."
Seorang wanita berusia 36 tahun merasa memiliki sebuah kasus serius yaitu kehilangan jati dirinya.
Menurut Kate, ini adalah krisis usia paruh baya, atau sedikit depresi paska melahirkan. Namun ia menganggap bahwa dirinya hanya kelelahan, kelebihan berat badan, dan mental yang terkuras akibat pekerjaan rumah tangganya.
Sedihnya, ketika Kate melihat ke cermin, ia sendiri bahkan tidak mengenal diri nya sendiri.
"It’s not that I necessary look old. It’s that I look like someone I don’t even recognize. I look tired. I look like I’ve let myself go. I look angry. I look really rushed." Ungkapnya pada forum tersebut.
Semua tekanan dalam pekerjaan rumah tangga dan merawat anak-anaknya membuat ia merasa menjalankan segala sesuatu dengan terburu-buru. Terburu-buru mandi, makan, mengendarai kendaraan, menyiapkan makan malam di meja.
Ia mengatakan pada dirinya bahwa ia adalah orang yang selalu bahagia, orang yang positif, dan orang yang selalu tersenyum. Bukan seperti yang muncul pada cermin.
Pekerjaan rumahnya membuat ia merasa bahwa pendidikan yang ia tempuh hanyalah sia-sia. Karena ia merasa seperti asisten rumah tangga, koki, sopir, bahkan sebagai kepala keluarga.
Tapi belakangan ini, aku merasa hampir kosong. Saya merasa seperti menyia-nyiakan pendidikan saya. Saya merasa seperti pembantu rumah tangga, juru masak, sopir, dan pemimpin cincin.
"I feel like I’m disappearing into nothing." kata Kate.