Tahukah Mama, cara menggendong dan memposisikan bayi saat Mama sedang menyusui akan memengaruhi kenyamanan dan kemudahan bayi dalam menyusu. Selain itu, posisi menyusui yang salah juga dapat menyebabkan masalah kesehatan pada Mama seperti mudah lelah, sakit kepala, dan nyeri punggung.
Perlu Mama ingat bahwa proses menyusui tidak berlangsung hanya sebulan atau dua bulan saja. Mama perlu menyusui bayi hingga dirinya berusia 2 tahun. Jadi, Mama perlu mengetahui posisi-posisi yang benar dalam menyusui bayi.
Mama bisa menyusui bayi dengan berbagai posisi sesuai dengan kenyamanan Mama dan bayi. Kali ini Popmama,com akan membahas mengenai posisi menyusui yang nyaman untuk Mama dan bayi. Untuk mengetahuinya, langsung saja simak rangkuman berikut ini ya, Ma.
1. Posisi cradle hold
Pixabay/gdakaska
Posisi cradle hold adalah posisi di mana salah satu tangan Mama menekuk untuk menopang tubuh bayi. Cara menyusui dengan posisi cradle hold adalah dengan memposisikan bayi hingga kepalanya bersandar di lekukan siku lengan di sisi Mama akan menyusui.
Kemudian pegang payudara dengan tangan yang lain, letakkan ibu jari di atas puting susu dan areola di tempat di mana hidung bayi akan menyentuh payudara. Jari telunjuk Mama harus berada di tempat dagu bayi akan bersentuhan dengan payudara. Tekan sedikit payudara Mama sehingga puting susu sedikit mengarah ke hidung bayi.
Editors' Pick
2. Posisi crossover hold
babycenter.com
Posisi crossover hold atau menggendong silang adalah posisi dengan cara memegang kepala bayi dengan tangan yang berlawanan dengan payudara tempat Mama akan menyusui (jika menyusui dari payudara kanan, pegang kepala dengan tangan kiri, dan sebaliknya).
Letakkan pergelangan tangan Mama di antara tulang belikat bayi, dan letakan ibu jari Mama di belakang satu telinga bayi dan jari-jari lainnya di belakang telinga yang lain.
3. Posisi laid-back
Pixabay/gdakaska
Posisi menyusui laid-back merupakan posisi menyusui yang santai sehingga sangat membantu bagi Mama dengan payudara lebih kecil. Selain itu, posisi ini juga baik untuk bayi baru lahir dan untuk bayi dengan perut sensitif atau kelebihan gas.
Posisi ini dilakukan dengan cara bersandar di tempat tidur atau sofa dan ditopang dengan bantal. Kemudian posisikan perut bayi di bawah dada dan kepala bayi sejajar dengan dada Mama. Pastikan hidung bayi tidak tertekan dan lehernya tidak menekuk.
Bayi biasanya mampu menemukan puting sendiri. Namun, tidak masalah jika Mama membantunya mengisap puting payudara.
4. Posisi side-lying
Pixabay/gdakaska
Posisi ini cocok jika Mama sedang merasa lelah dan tidak ingin menyusui dalam posisi duduk. Posisi ini dilakukan dengan cara berbaring sehingga Mama bisa sambil beristirahat. Posisi ini juga baik untu Mama yang baru saja melalui operasi caesar.
Posisi ini dilakukan dengan cara berbaring di salah satu sisi menghadap bayi. Posisikan tubuh bayi agar mulutnya berada dekat dengan puting payudara. Kemudian miringkan dengan perlahan tubuh bayi dan berikan dorongan sedikit pada punggunggnya agar lebih dekat dengan puting payudara.
5. Posisi football hold atau clutch hold
Pixabay/gdakaska
Posisi ini cocok bagi Mama yang baru selesai operasi caesar dan ingin menghindari menempatkan bayi di perut. Selain itu, posisi ini juga cocok bagi Mama yang memiliki payudara besar atau bayi prematur.
Posisi ini dilakukan dengan cara memposisikan bayi di sisi payudara yang ingin menyusui bayi dan posisikan bayi menghadap Mama. Letakan kaki bayi di bawah lengan Mama, di sisi yang sama dengan payudara tempat Mama menyusui. Sangga kepala bayi dengan tangan yang sama, dan gunakan tangan yang lain untuk menangkup payudara seperti yang biasa Mama lakukan untuk menggendong bayi.
Nah, itulah posisi-posisi menyusui yang bisa mama terapkan sesuai dengan kondisi dan kenyamanan Mama dan bayi. Jika posisi menyusui tepat, bayi akan dapat menyusu dengan nyaman dan Mama pun dapat terhindar dari masalah kesehatan seperti nyeri leher dan punggung. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Ma!