Dianggap Berisiko, Persalinan Water Birth Tak Disarankan di Indonesia
Water birth dinilai berisiko menyebabkan infeksi bagi Ibu dan bayi
29 Desember 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Metode persalinanwater birth kini menjadi salah satu pilihan populer bagi Ibu hamil. Terutama bagi mereka yang menginginkan proses melahirkan yang nyaman dan alami.
Water birth melibatkan proses persalinan di dalam air hangat, yang dipercaya dapat membantu mengurangi rasa sakit, serta memberikan suasana lebih rileks bagi sang Ibu.
Namun, di Indonesia, metode ini justru dianggap berisiko dan tidak direkomendasikan oleh banyak tenaga medis.
Kira-kira, mengapa persalinan water birth tidak disarankan di Indonesia? Simak informasi selengkapnya yang sudah dirangkum Popmama.com berikut ini!
Editors' Pick
1. Apa itu water birth?
Water birth adalah metode persalinan di mana Ibu melahirkan di dalam kolam berisi air hangat. Proses ini dapat melibatkan tahap pertama persalinan (kontraksi hingga pembukaan serviks) atau bahkan seluruh proses hingga bayi dilahirkan.
Air hangat dipercaya dapat membantu mengurangi ketegangan otot, meningkatkan sirkulasi darah, dan memberikan pengalaman melahirkan yang lebih tenang dan nyaman.
Menurut riset yang diterbitkan di Journal of Midwifery & Women’s Health, water birth aman jika dilakukan dalam pengawasan tenaga medis profesional dan fasilitas yang memadai.
Namun, setiap Ibu harus memahami baik keuntungan maupun risikonya sebelum memilih metode ini. Lantas apa saja keuntungan dan risiko melahirkan dengan metode water birth?
Keuntungan water birth:
Mengurangi rasa sakit secara alami tanpa memerlukan obat-obatan.
Memberikan suasana yang lebih rileks bagi ibu.
Transisi bayi dari rahim ke dunia luar menjadi lebih halus, karena bayi lahir ke lingkungan yang mirip dengan cairan ketuban.
Risiko water birth:
- Risiko infeksi akibat paparan air yang terkontaminasi.
- Potensi komplikasi saat bayi lahir, seperti kesulitan bernapas atau tersedak air.
- Membutuhkan fasilitas dan tenaga medis terlatih, yang sebenarnya belum banyak tersedia.
2. Persalinan water birth tidak disarankan di Indonesia
Meski cukup populer di berbagai negara, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) tidak merekomendasikan metode persalinan water birth. Salah satu alasannya adalah tingginya risiko infeksi yang dapat terjadi selama proses persalinan.
Di samping itu, fasilitas dan standar kebersihan di Indonesia belum sepenuhnya mendukung pelaksanaan metode ini secara aman. Air yang digunakan untuk water birth harus steril dan dijaga kebersihannya sepanjang proses persalinan, yang sering kali sulit dipastikan di banyak fasilitas medis lokal.
Selain itu, keterbatasan tenaga medis yang terlatih untuk menangani persalinan water birth juga menjadi pertimbangan. Sebab, metode ini membutuhkan pengawasan ketat dari dokter atau bidan yang berpengalaman untuk mencegah komplikasi serius, baik bagi Ibu maupun bayi.
Oleh karena itu, water birth dianggap kurang sesuai dengan kondisi infrastruktur kesehatan di Indonesia saat ini.