5 Posisi yang Bikin Janin Susah Masuk Panggul, Salah Satunya Sungsang!

Beberapa posisi ini mengharuskan Mama menjalani persalinan caesar demi alasan keselamatan

31 Maret 2025

5 Posisi Bikin Janin Susah Masuk Panggul, Salah Satu Sungsang
Freepik/DC Studio

Mama, mendekati waktu persalinan, janin idealnya akan turun ke panggul atau “engaged” sebagai tanda kesiapan menuju lahir. Namun, dalam beberapa kasus, janin bisa mengalami kesulitan masuk ke dalam panggul, yang dapat memperlambat proses persalinan bahkan memicu intervensi medis seperti operasi caesar.

Salah satu penyebab umum dari kondisi ini adalah posisi janin yang kurang optimal. Sebab, pada dasarnya posisi janin sangat berpengaruh pada bagaimana kepala bayi menekan leher rahim dan apakah ia bisa turun ke jalan lahir dengan lancar.

Maka dari itu, penting untuk mengetahui posisi-posisi apa saja yang bisa menghambat proses ini, agar Mama bisa lebih waspada dan berkonsultasi lebih awal dengan tenaga medis. Berikut ulasan selengkapnya dari Popmama.com!

1. Occiput posterior (op) atau kepala belakang di atas

1. Occiput posterior (op) atau kepala belakang atas
Freepik/Freepik

Occiput posterior (op) atau kepala belakang di atas adalah posisi saat punggung janin menghadap punggung Mama, dan wajahnya menghadap ke depan.

Dalam posisi ini, kepala bayi sering tidak pas dengan bentuk panggul karena bagian terbesarnya justru yang mencoba masuk lebih dulu.

Cleveland Clinic menyebutkan posisi OP sering menyebabkan persalinan lebih lama dan menyakitkan, karena kepala tidak bisa menekan leher rahim secara optimal.

2. Kepala belum menunduk (deflexed head)

2. Kepala belum menunduk (deflexed head)
Freepik/DC Studio

Idealnya, kepala janin akan menunduk atau "flexed" saat masuk panggul, namun jika kepala masih mendongak (deflexed), ukuran yang mencoba melewati panggul akan lebih besar. Kondisi ini menyulitkan proses engagement ke panggul.

Menurut WebMD, posisi kepala yang tidak optimal ini bisa membuat janin tidak kunjung turun meski kontraksi sudah terjadi.

3. Posisi melintang (transverse lie)

3. Posisi melintang (transverse lie)
Freepik

Dalam posisi ini, tubuh janin berada dalam posisi horizontal di rahim, bukan vertikal. Posisi ini membuat bayi benar-benar tidak bisa masuk ke dalam panggul karena tidak ada bagian tubuh yang menunjang ke jalan lahir.

Healthline menjelaskan bahwa, posisi ini biasanya membutuhkan tindakan caesar karena bayi tidak bisa lahir secara normal.

4. Breech (sungsang)

4. Breech (sungsang)
Freepik/wavebreakmedia_micro

Bayi dalam posisi sungsang berarti bokong atau kaki berada di bawah, bukan kepala. Ini membuat kepala sebagai bagian terbesar justru masuk terakhir, sehingga sangat sulit bagi janin untuk masuk ke panggul secara alami. 

Mayo Clinic mencatat bahwa sekitar 3–4% kehamilan cukup bulan mengalami posisi sungsang dan umumnya disarankan tindakan operasi untuk alasan keselamatan.

5. Posisi asinklitik

5. Posisi asinklitik
Freepik/serhii_bobyk

Dalam posisi ini, kepala bayi tidak lurus atau simetris saat memasuki panggul, melainkan miring ke salah satu sisi. Posisi ini bisa menyebabkan bayi terjebak di panggul dan kesulitan untuk turun lebih jauh.

American Pregnancy Association menjelaskan bahwa posisi asinklitik bisa menyebabkan persalinan lama dan tidak progresif jika tidak ditangani.

Mama, memahami posisi janin sebelum persalinan sangat penting untuk menentukan langkah yang tepat dalam menghadapi proses kelahiran. Posisi yang tidak optimal bisa memperpanjang proses persalinan atau meningkatkan risiko intervensi medis.

Tapi jangan khawatir, banyak posisi janin yang masih bisa diperbaiki dengan teknik tertentu seperti prenatal yoga, posisi tubuh tertentu, atau prosedur medis yang dibimbing oleh dokter. 

Baca juga: