Hal Penting yang Perlu Mama Ketahui tentang ASI Perah menurut Ahli
Mulai dari cara memerah ASI, penyimpanan, dan pemberian ASIP untuk bayi
6 Agustus 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
ASI merupakan nutrisi utama yang dibutuhkan bayi selama bulan-bulan pertama kehidupan pertamanya usai dilahirkan. Sayangnya, menyusui langsung bisa menjadi sebuah tantangan pada sebagian ibu.
Akibatnya, si Kecil mungkin hanya dapat menyusui dengan botol dalam bentu ASI perah (ASIP). Meski demikian, hal ini tetap bagus untuk mendukung tumbuh kembang bayi yang optimal.
"Walaupun sebenarnya menyusui langsung itu lebih bagus, tetapi pemberian ASI perah juga tak dilarang. Apabila ada kondisi tertentu yang mengharuskan kondisi seperti ini, tetap diperbolehkan. Asalkan ASI perah ibunya sendiri, daripada ASI donor atau formula," jelas Dr. dr. Naomi Esthernita F. Dewanto, Sp.A(k), ketua SATGAS ASI pada webinar IDAI bertema Step Up for Breastfeeding: Educate and Support dalam rangka Pekan ASI Sedunia 2022, Sabtu (6/8).
Salah satu kondisi yang mungkin mengharuskan bayi menyusui ASIP melalui botol, yakni karena sang ibu kembali bekerja atau memiliki keperluan lain sehingga tak dapat menyusui langsung.
Kendati demikian, ASI ekslusif tetap dapat diberikan sehingga kebutuhan nutrisi bayi tetap terjaga. Bagi Mama yang memiliki pengalaman serupa, yuk cari tahu seputar ASI perah yang telah Popmama.com rangkum berikut ini.
Barang kali akan sangat berguna bagi Mama yang aktif berkegiatan di luar rumah dan tetap ingin memberikan ASI terbaik untuk buah hati.
Editors' Pick
1. Cara memerah ASI yang benar
Ada banyak hal penting yang perlu Mama pahami terkait pemberian ASI perah kepada bayi. Mulai dari cara memompa ASI, penyimpanan, hingga pemberiannya pada si Kecil.
Ketika Mama tak bisa menyusui langsung karena kondisi tertentu, si Kecil tetap bisa memeroleh ASI ekslusif dengan bantuan botol susu.
Dalam hal ini, Mama dapat memompa ASI secara manual atau pun dengan pompa ASI khusus yang lebih praktis. Mana pun cara yang Mama pilih, pastikan untuk selalu memompa ASI dengan memerhatikan kebersihan, ya.
Mama harus selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum mulai memompa ASI. Kemudian, usahakan tubuh dalam keadaan rileks dengan memilih tempat popma ASI yang nyaman.
Untuk merangsang ASI keluar dengan lebih mudah dan banyak, coba lakukan pijat payudara secara perlahan. Mama bisa memompa ASI pelan-pelan dan kemudian meningkatkan intensitasnya menjadi lebih tinggi selama beberapa menit.
Jika Mama menggunakan pompa ASI elektrik dengan alat hisap otomatis, perhatikan cara penggunaan yang tertera dalam kemasan, ya.
Adapun waktu yang cocok untuk memompa ASI, tergantung pada kebutuhan. Mama bisa melakukan pompa ASI di waktu yang sama dengan jadwal bayi menyusui. Bisa juga melakukan pompa ASI ketika payudara Mama terasa penuh yang menandakan bahwa air susu perlu dikeluarkan.
Waktu untuk memerah ASI ini bisa berbeda-beda pada setiap ibu. Jadi, temukanlah waktu yang tepat dan paling nyaman bagi Mama.
2. Tips penyimpanan ASIP agar nutrisinya terjaga
Selama proses memompa ASI, Mama tentu saja membutuhkan wadah ASI perah untuk menyimpannya sebelum diberikan pada si Kecil di waktu menyusui.
Ada beberapa pilihan tempat ASI perah yang bisa dicoba, seperti botol atau kantong plastik. Kedua wadah ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun yang jelas, Mama harus menomorsatukan kebersihan wadah sehingga ASIP yang disimpan tetap aman dan terjaga kandungannya.
Menurut Dr. dr. Naomi Esthernita F. Dewanto, Sp.A(k), ketua SATGAS ASI, cara penyimpanan ASI perah yang benar adalah dengan menggunakan kulkas atau freezer khusus ASI. "Jadi, jangan dicampur-campur dengan bahan makanan lain, seperti daging dan sayur. Harus beli kulkas yang khusus ASI," jelasnya dengan tegas.
Meskipun wadah ASIP memiliki tutup yang rapat, bukan berarti Mama bisa menyimpannya secara bersamaan dengan makanan lain. Sebab, hal tersebut bisa saja membuat ASI perah terkontaminasi bakteri. Maka dari itu, sangat penting bagi Mama untuk menjaga ASIP tetap steril sebelum diberikan pada buah hati.
Jangan lupa berikan keterangan tanggal pada setiap botol atau kantong plastik ASIP Mama. Cara ini bertujuan untuk membantu Mama memilih manakah ASIP yang akan digunakan terlebih dahulu.
Umumnya, ASI perah yang disimpan lebih awal akan digunakan terlebih dahulu dibanding stok susu lainnya. Adapun waktu penyimpanan ASI perah dalam freezer khusus, yaitu dapat bertahan hingga 6 bulan. Sementara dalam lemari es, ASI perah dapat bertahan maksimal 5 hari.
Perhatikan dengan baik cara penyimpanannya agar nutrisi dalam ASI tetap terjaga.
"Biasanya, zat pada ASI dapat berkurang karena penyimpanan yang salah. Kandungan antibodi dan probiotik dalam ASI yang paling rentan rusak jika tak disimpan dengan benar, tapi kalau nutrisi lainnya, seperti vitamin A, D, E itu relatif stabil," kata dr. Naomi.
3. Pahami cara pemberian ASIP yang tepat
Setelah mengetahui cara memompa ASI dan bagaimana penyimpanannya yang benar, Mama juga wajib memahami cara pemberian ASIP pada si Kecil.
Meski memberikan ASI dingin pada bayi tak dilarang, tetapi sebaiknya Mama menghangatkannya terlebih dahulu. Pasalnya, ASI yang keluar dari payudara langsung biasanya bersifat suam-suam kuku.
Selain itu, ASI hangat akan lebih mudah dicerna oleh si Kecil. Konsistensi ASI dan lemak sehat yang terkandung di dalamnya juga akan lebih baik apabila ASIP dihangatkan sebelum diberikan pada buah hati.
ASIP beku dari freezer bisa Mama simpan di dalam kulkas selama 12-24 jam terlebih dahulu hingga mencair. Setelah itu, baru boleh dihangatkan dengan meletakannya di dalam mangkuk berisi air hangat.
Hindari untuk mencairkan ASIP beku secara terburu-buru dengan suhu tinggi karena hal ini dapat merusak nutrisi yang ada di dalam ASI.
Usahakan ASIP yang telah dicairkan dan dihangatkan ini diberikan hingga habis dikonsumsi si Kecil, ya. Jangan dibekukan lagi ke dalam freezer. Jadi, Mama perlu memiliki perkiraan takaran ASI yang cukup sesuai kebutuhan bayi.
Itu dia informasi seputar ASI perah yang perlu Mama ketahui. Tetap semangat dalam memberikan nutrisi terbaik bagi buah hati, Ma!
Baca juga:
- 6 Rekomendasi Pompa ASI Elektrik Terpopuler agar Menyusui Lebih Lancar
- Mana yang Lebih Baik, Simpan ASI Perah di Botol atau Kantong Plastik?
- 7 Hal yang Harus Dihindari Saat Menyiapkan ASI Perah