7 Dampak Menyusui pada Kehidupan Seks dan Cara Mengatasinya
Meski gairah seksmu berkurang saat menyusui, ada beberapa tips untuk mengatasinya
24 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah melahirkan lalu memasuki fase menyusui, wajar kalau kehidupan seksmu dan pasangan jadi berdampak. Kelelahan mengurus manusia mungil yang baru lahir serta perubahan hormonal di tubuhmu bikin keinginan untuk bercinta berkurang.
Berita baiknya, menyusui dan seks tidak saling eksklusif kok. Kamu masih bisa melakukannya berbarengan. Kamu cuma perlu melakukan sedikit perubahan dan menyesuaikan ekspektasi.
Lantas bagaimana mengatasinya?
Berikut Popmama.com rangkumkan untukmu pengaruh menyusui pada kehidupan seks dan cara mengatasinya.
1. Berkurangnya gairah seks
Kalau kamu merasa tidak memiliki gairah seks setelah melahirkan, kamu enggak sendirian. Banyak ibu-ibu baru yang gairah seksnya berubah, tidak hanya setelah melahirkan tetapi juga saat menyusui.
Salah satu alasan paling mendasar: fluktuasi hormon. Selama kehamilan dan menyusui, hormon prolaktin bekerja untuk merangsang payudara menghasilkan ASI. Tetapi kadar prolaktin yang tinggi menekan kadar estrogen, yang pada gilirannya meredam hasrat seksual. Ditambah lagi, kadar testosteron juga lebih rendah pada ibu menyusui.
Solusinya:
Kamu enggak bisa benar-benar mengubah kadar hormon, tetapi umumnya saat bayi mulai MPASI sekitar usia 4 hingga 6 bulan, rasio menyusui akan berubah dan hormonmu perlahan akan kembali normal, begitu juga dengan gairah seks.
Sementara itu, sambil menunggu gairah seksmu membaik, berdiskusilah dengan suami mengenai perubahan kehidupan seks kalian. Buatlah kesepakatan bersama suami agar ranjang kalian tetap hangat meski gairah seksmu masih belum membaik. Misal, mintalah suami untuk memijatmu lebih dulu agar lebih rileks dan nyaman.
2. Payudara sakit dan merembes
ASI yang merembes saat sedang bercinta umum terjadi pada ibu menyusui. Ini bisa terjadi karena adanya rangsangan pada payudara, payudara penuh, atau kamu sedang mengalami orgasme. Kenyataannya, produksi ASI dan kontraksi yang dirasakan saat orgasme dipicu oleh hormon yang sama: oksitosin.
Solusinya:
Kamu bisa memompa atau menyusui bayimu dulu untuk mengosongkan payudara sebelum berhubungan intim dengan suami. Kamu juga bisa memakai bra dengan breast pad saat berhubungan seks.
Mengubah posisi seks juga bisa jadi solusi. Posisi misionaris dan miring bersampingan dianggap paling aman agar ASI tidak merembes.
Editors' Pick
3. Citra tubuh yang negatif
Bentuk tubuh pasti berubah saat hamil dan setelah melahirkan. Perubahan pada perut dan payudara, belum lagi soal stretch mark, bisa bikin citra terhadap tubuhmu sendiri jadi negatif. Akibatnya, kamu merasa tidak seksi lagi dan takut untuk berhubungan intim dengan suami.
Solusinya:
Biarkan tubuh untuk pulih dan menyesuaikan. Berikan penghargaan pada tubuhmu sendiri, yang telah melalui banyak hal semenjak awal hamil, melahirkan dan menyusui. Dengan menghargai tubuhnya sendiri, kamu akan merasa lebih percaya diri di hadapan suami.
4. Vagina kering dan nyeri saat berhubungan seks
Menyusui bisa meningkatkan kadar prolaktin dan menurunkan kadar estrogen. Akibatnya, terjadi penurunan aliran darah dan pelumasan alami di organ seksual kamu.
Karena itu, ibu menyusui bisa kekeringan pada vagina yang mengakibatkan nyeri saat berhubungan seksual.
Solusinya:
Untuk membantu, gunakan pelumas berbahan dasar air. Ini akan terasa licin dan halus, sehingga mengurangi risiko iritasi dan infeksi bakteri atau jamur.
Kamu juga bisa mengatasinya dengan cukup minum karena dehidrasi juga bisa menyebabkan vagina kering.
5. Kelelahan mengurus bayi
Kurang tidur karena harus begadang menyusui bayi tidak hanya membuat ibu pusing dan mudah kesal, tetapi juga bisa meningkatkan kadar kortisol alias hormon stres yang selanjutnya mengurangi libido.
Solusinya:
Saran terbaik adalah tidur lebih banyak. Cobalah istirahat sebanyak mungkin ketika bayi tidak rewel. Rumah berantakan, piring yang belum dicuci, atau tumpulan email kantor masih bisa menunggu sementara kamu memberi sedikit waktu untuk tubuhmu beristirahat.
6. Merasa tubuh bukan miliknya lagi karena seringnya skin to skin dengan bayi
Bayi baru lahir bisa menyusu 10 hingga 12 kali dalam 24 jam, yang menyebabkan kontak skin to skin dengan bayi akan sering terjadi. Itu pengalaman yang luar biasa.
Namun, kontak tersebut akan menyebabkan perasaan 'tersentuh'. Meski sentuhan bayi dan sentuhan pasangan sangat berbeda, tetapi keduanya bisa membuat ibu baru merasa seolah-olah tubuhnya bukan miliknya lagi.
Solusinya:
Untuk membantu mendapatkan kembali rasa kepemilikan itu, kenali jenis sentuhan dan keintiman yang ingin kamu terima dari pasangan, lalu lanjutkan dan mintalah suami menyentuhnya di bagian tersebut.
7. Gangguan dari bayi
Mendengar bayi menangis saat kamu sedang berbagi momen intim dengan pasangan pasti bisa bikin gairahmu drop. Itu terjadi karena kesiapan konstan ibu menyusui berarti sistem saraf selalu aktif, menghasilkan hormon stres. Semakin banyak hormon stres yang kamu hasilkan, semakin sedikit hormon seks yang dihasilkan.
Solusinya:
Berbagilah tanggung jawab dengan suami. Misal saat bayi menangis, mintalah suami yang menenangkannya sebentar, agar tubuhmu tidak stres dan juga menenangkan sistem saraf.
Itulah 7 dampak menyusui pada kehidupan seks dan cara mengatasinya. Selamat mencobanya, Ma!
Baca juga:
- 5 Cara Aman Menyusui saat Sedang Sakit
- Tipe Ibu Menyusui Bedasarkan Zodiak, Capricorn Pantang Menyerah
- 8 Penyebab dan Cara Mengatasi Sakit Punggung saat Menyusui