44,3 Persen Ibu Melahirkan Alami Baby Blues, Apa yang Harus Dilakukan?
Saat ibu melahirkan alami baby blues, orang terdekat berperan penting dalam proses penyembuhan
8 Desember 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehadiran seorang bayi merupakan pengalaman hidup yang begitu berharga. Menjadi seorang ibu memang mengasyikkan, namun bisa juga membuat kelelahan dan kewalahan.
Timbulnya perasaan khawatir saat menjadi orangtua untuk pertama kalinya merupakan hal yang wajar. Maka dari itu, ibu yang baru melahirkan biasanya membutuhkan bantuan orang terdekat.
Yang perlu diperhatikan apabila perasaan tersebut disertai dengan beberapa gejala lainnya. Seperti sedih, kesepian, perubahan suasana hati yang parah, sering menangis. Kemungkinan Mama mengalami depresi pascapersalinan, yaitu baby blues.
Berikut Popmama.com merangkum mengenai 44,3 persen ibu melahirkan alami baby blues, apa yang harus dilakukan orang terdekat? Yuk, simak bersama, Ma!
Editors' Pick
Apa yang Harus Dilakukan Orang Terdekat?
Menurut dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, Sp.OG ibu yang baru melahirkan dan mengalami baby blues sangat membutuhkan support system.
Orang terdekat bisa menjadi pendengar atau tempat bertukar cerita mengenai perasaan dan kondisi yang dialami penderita baby blues. Hal tersebut akan membuat penderita baby blues merasa tak sendirian dan bisa meringani beban pikirannya.
Namun, apabila gejala baby blues yang dialami tak kunjung membaik selama 2 minggu. Segera konsultasikan diri atau bawa orang terdekat yang mengalami baby blues ke psikolog atau psikiater agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Gejala Baby Blues
Umumnya, selama kehamilan akan mengalami banyak perubahan. Salah satunya perubahan hormonal, selama kehamilan hormon progesteron dan estrogen akan mengalami peningkatan.
Peningkatan hormon tersebut akan menyebabkan ibu hamil mengalami depresi. Kondisi tersebut biasanya dimulai pada trimester kehamilan dan bisa berlanjut sampai setelah melahirkan, atau disebut baby blues.
Mama mungkin mengalami depresi pascapersalinan (baby blues), apabila mengalami gejala sebagai berikut:
- Khawatir berlebihan atau merasa gelisah.
- Merasa sedih, tidak berharga, merasa bersalah, atau putus asa.
- Kehilangan minat untuk beraktivitas.
- Perubahan nafsu makan yang drastis.
- Kehilangan energi dan motivasi.
- Kesulitan tidur atau ingin tidur sepanjang waktu.
- Menangis tanpa alasan atau berlebihan.
- Kesulitan berpikir dan fokus.
- Bepikir untuk bunuh diri atau berharap mati.
- Kurangnya minat pada bayi, atau merasa cemas apabila di sekita si Kecil.
- Berpikir menyakiti bayi atau tak mengingkan bayi tersebut.