Air susu ibu atau ASI menjadi satu-satunya nutrisi yang diberikan pada bayi sejak baru dilahirkan. Namun pada beberapa keadaan, memberikan ASI secara langsung kepada bayi tidaklah mudah.
Misalnya saja ketika Mama kembali bekerja atau keperluan lain yang harus meninggalkan si Kecil bersama anggota keluarga lain di rumah. Kegiatan ini bukanlah halangan bagi ibu menyusui untuk berhenti memberikan ASI eksklusif pada buah hatinya.
Pumping atau pompa ASI menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan agar bayi tetap mendapatkan ASI dari Mama. Sehingga, ASI yang sudah diperah bisa disimpan dan digunakan saat Mama harus meninggalkan si Kecil.
Tak hanya memerah dan menyimpan ASI, menyiapkan ASI perah juga harus diperhatikan, Ma. Tujuannya adalah agar kualitas ASI tetap terjaga dan si Kecil mendapat nutrisi yang diperlukan.
Lantas, hal-hal apa saja yang perlu dihindari saat menyiapkan ASI perah? Yuk, simak informasi yang sudah Popmama.com siapkan berikut ini. Jangan sampai salah ya, Ma!
1. Mengocok ASI
Pixabay/tung256
Hal pertama yang penting diingat adalah jangan mengocok ASI perah yang akan disiapkan. Jika pada susu formula kita diperbolehkan mengocoknya hingga larut, namun tidak dengan ASI perah.
Dalam ASI perah yang sudah didinginkan, biasanya bisa dilihat dua bagian berbeda. Tak jarang hal ini membuat banyak ibu menyusui akan mengocok ASI perah agar kembali menyatu.
Padahal, Mama cukup menggoyangkan atau mengaduk dengan sendok secara perlahan. Sebab jika mengocok terlalu kuat, maka akan merusak kandungan asam amino yang ada di dalam ASI.
2. Menghangatkan ASI di microwave
Pixabay/Jazella
ASI perah yang sudah dibekukan sebaiknya tidak dihangatkan menggunakan microwave. Suhu terlalu panas pada microwave nantinya akan merusak kandungan ASI. Terutama zat anti infeksi, zat imun, dan zat antibodi.
Jadi, hal lain yang harus dihindari saat menyiapkan ASI perah adalah tidak menghangatkan pada suhu tinggi seperti menggunakan microwave atau pemasan lainnya.
Editors' Pick
3. Merendam atau memanaskan ASI di air panas
Pixabay/scratsmacker
Sama seperti poin sebelumnya, menyiapkan ASI perah yang baru dikeluarkan dari kulkas sebaiknya tidak dilakukan dengan cara merendam atau memanasakan di air yang sangat panas.
Agar kualitas ASI tetap terjaga, Mama bisa menggunakan air hangat dengan suhu sekitar 40° Celcius. Jika terlalu panas, tentu saja komponen dalam ASI bisa rusak dan membuat si Kecil kekurangan nutrisi yang ada pada ASI.
4. Mencairkan ASI beku di suhu ruangan
Freepik/jcomp
Saat menyimpan ASI perah, Mama disarankan menyimpannya di dalam freezer atau pendingin khusus ASI. Saat akan diberikan pada si Kecil, ASI yang tadi membeku di dalam freezer sebaiknya tidak dicairkan di suhu ruangan ya, Ma.
Untuk menyiapkan ASI perah yang beku, Mama bisa menyiapkan dari jauh-jauh jam sebelum diberikan dengan cara menurunkan ASI perah di kulkas bagian bawah. Jika dicairkan di suhu ruangan terlalu lama, ini akan membuat ASI mudah terkontaminasi oleh bakteri.
5. Langsung mencairkan ASI beku di air hangat
Pixabay/tookapic
Cara menyiapkan ASI perah lainnya yang sering kali dilakukan oleh sebagian orang adalah mencairkan ASI beku di dalam air hangat. Cara ini sebaiknya juga tidak Mama lakukan.
Seperti pada poin sebelumnya, ASI yang beku harus diturunkan pada suhu kulkas bawah terlebih dahulu agar mencair. Ketika sudah mencari, barulah bisa dihangatkan pada air hangat.
Jika Mama buru-buru mencairkan ASI beku ke dalam air hangat, ini justru akan merusak nutrisi di dalam ASI dan membuat si Kecil menjadi kehilangan nutrisi yang ia perlukan.
6. Mencampur ASIP segar dengan ASIP dari kulkas
Freepik
Hal lain yang perlu Mama hindari dalam menyiapkan ASI perah adalah tidak mencampurkan ASI perah yang masih segar dengan ASI perah yang sudah didiamkan di kulkas secara bersamaan.
Hindari penggunaan botol yang sama pada ASIP segar dan ASIP yang sudah didinginkan. Hal ini karena perbedaan suhu pada kedua ASI tersebut yang bisa merusak komponen dalam ASI.
7. Membekukan kembali ASI yang sudah dicairkan
Freepik/valeria-aksakova
ASI perah yang sudah dicairkan dan dipersiapkan, sebaiknya segera diberikan pada si Kecil dalam waktu 24 jam ya, Ma. Jika memang tidak habis, ASI tersebut harus segera dibuang dan tidak dianjurkan untuk membekukan kembali ke dalam freezer.
Pasalnya, ASI perah yang sudah dicairkan kemudian dibekukan kembali akan merusak kualitas ASI dan nutrisi di dalamnya pun ikut rusak karena perubahan suhu tadi. Jadi, sebaiknya langsung diminumkan dalam waktu seharian.
Nah itu tadi hal yang harus Mama hindari dalam menyiapkan ASI perah. Pastikan melakukannya dengan benar ya, Ma. Tujuannya adalah agar kualitas ASI tetap terjaga untuk membantu proses tumbuh kembang buah hati.