Mewabahnya pandemi Covid-19 di Indonesia tentu membuat banyak perubahan terjadi. Tak terkecuali ibu menyusui yang merasa cemas dan khawatir ketika ingin memberikan ASI kepada buah hatinya.
Padahal, seperti diketahui bersama bahwa ASI justru menjadi salah satu cara terbaik untuk melindungi anak dari berbagai macam virus yang ada, termasuk Covid-19.
Hal ini juga sejalan dengan yang disampaikan oleh dr. Margaret Mutiaratirta Sugondo, CIMI, selaku konselor laktasi di RSPI dan RS Grha Kedoya dalam Popmama Talk menyambut Hari Pekan ASI Sedunia yang diadakan pada Selasa (3/8/2021), dr. Margaret menyebutkan, "Ternyata ditemukan si antibodi yang spesifik untuk Covid-19 ini, kalau virusnya ternyata tidak ditemukan di ASI."
Lantas, seperti apa sih tips memberikan ASI kepada anak selama masa pandemi ini? Kali ini Popmama.com telah merangkum tips yang dibagikan dr. Margaret Sugondo terkait menyusui di masa pandemi.
Protokol kesehatan tetap yang utama, Ma!
1. Tetap mengonsumsi vitamin selama kehamilan dulu
Freepik/whatwolf
Hal utama yang menjadi kecemasan ibu menyusui di masa pandemi adalah bagaimana menjaga agar kualitas produksi ASI tetap maksimal demi sang Buah Hati.
Dalam penjelasannya, dr. Margaret menyebutkan bahwa vitamin semasa kehamilan menjadi salah satu cara yang bisa Mama teruskan untuk membantu kelancaran produksi ASI.
Alih-alih mengonsumsi vitamin yang ramai dibicarakan untuk menjaga daya tahan tubuh semasa pandemi, dr. Margaret lebih menyarankan ibu menyusui mengonsumsi vitamin yang diberikan semasa kehamilan dahulu.
"Pokoknya vitamin yang diberikan dokter selama kehamilan tuh lanjutin aja, jangan distop. Jangan mikirnya bayinya sudah lahir, udah minum ASI booster doang, tapi vitamin-vitamin lainnya nggak dilanjutkan itu malah akan memengaruhi juga," ujar dr. Margaret menjelaskan.
Editors' Pick
2. Hindari membaca berita terkait Covid-19 yang membuat Mama mudah stres
Freepik/cookie_studio
Selain asupan vitamin dan ASI booster, hal lain yang perlu diperhatikan agar produksi ASI tetap lancar adalah menyeimbanginya dengan makanan sehat bergizi seimbang serta olahraga.
Tak hanya itu, dr. Margaret juga menyebutkan bahwa yang terpenting di masa pandemi sekarang ini adalah menghindari mengakses berita terkait Covid-19 yang justru membuat ibu menyusui menjadi mudah stres.
"Maksudnya kadang sambil menyusui, Mama sambil lihat-lihat berita yang bikin takut dan akhirnya produksi ASI menurun, keluarnya nggak lancar. Pokoknya kalau lagi menyusui nggak usah lihat-lihat berita dulu deh, fokus aja," lanjutnya.
3. Tetap bisa menyusui dengan memerhatikan prokes
Freepik/serhii_bobyk
Salah satu yang ditemukan dalam ASI adalah antibodi dan faktor-faktor imun lainnya. Itulah mengapa organisasi kesehatan dunia (WHO) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tetap menganjurkan pemberian ASI dengan syarat protokol kesehatan (prokes) yang ketat, Ma.
Sebagaimana disebutkan oleh dr. Margaret, "Jadi masker harus benar pakainya, rapat, kalau bisa double. Terus Mamanya harus bersih, sebelum menyusui harus mandi dan bersih-bersih dulu."
Prokes tetap yang utama demi menjaga kesehatan mama dan si Kecil selama mengASIhi. Jadi tidak sembarang menyusui ya, Ma.
4. Melakukan relaktasi sendiri di rumah
Freepik/senivpetro
Ketika Mama atau bayi dinyatakan positif Covid-19 dan terpaksa harus berpisah untuk melakukan isolasi mandiri, maka kemungkinan besar ini akan membuat anak tidak mau kembali menyusu secara langsung.
Jika Mama ingin memulai kembali mengASIhi secara langsung, maka relaktasi di rumah bisa Mama lakukan dengan berbagai cara yang ada. Sebagaimana dijelaskan dr. Margaret bahwa relaktasi bisa dilakukan salah satunya adalah menerapkan kontak kulit dengan anak atau skin to skin.
"Benar-benar yang ibu telanjang dada, bayinya juga ditelanjangin cuma pakai pampers aja, terus letakan di atas dada kita. Jadi semua perawatan bayi itu harus dilakukan sendiri, nggak boleh pakai pengasuh dulu," jelas dr. Margaret.
Tak hanya melakukan kontak kulit secara langsung, Mama juga bisa mengajak bicara si Kecil. Misalnya dengan meminta maaf terlebih dahulu bahwa selama dua minggu terakhir tidak dapat bertemu lantaran harus melakukan isolasi mandiri. Selanjutnya ajak anak untuk pelan-pelan kembali menyusu secara langsung.
Cara selanjutnya adalah dengan menghilangkan kebiasaan anak menyusu dengan dot. Jika selama isolasi mandiri anak dibiarkan menyusu dengan dot, maka kemungkinan ia bingung puting semakin besar, Ma. Sehingga dr. Margaret menyebutkan, "Jadi dotnya itu yang harus dihilangkan kalau kita mau relaktasi supaya bayinya mau lagi nyusu di payudara langsung."
Terakhir adalah menguatkan mental sebelum memulai relaktasi. Sebab menurut dr. Margaret, kebanyakan ibu menyusui yang melakukan relaktasi akan menyerah karena tidak tega memaksa anaknya.
"Bisa sih memang dilakukan di rumah, tapi menurutku memang harus ada dukungan, kalau sendirian banget itu memang sedikit sulit sih melakukan relaktasi supaya cepat berhasil," tambah dr. Margaret.
5. Kehebatan ASI untuk melindungi buah hati
Pixabay/badarsk
Dalam penjelasannya, dr. Margaret menyebutkan bahwa selain menjaga kesehatan diri dan buah hati, ASI menjadi salah satu faktor lainnya yang dapat membantu melindungi si Kecil dari berbagai macam virus yang ada.
"ASI itu hebatnya di makanan lain nggak ada cuma di ASI dia punya faktor imun, salah satunya antibodi. Jadi apapun sakit Mamanya, bayinya tetap bisa terproteksi. Jadi kalau sampai tertular (Covid-19) pun, gejalanya ringan sekali atau bahkan nggak ada gejala sama sekali," ujarnya menjelaskan.
Sehingga di masa pandemi seperti sekarang ini, dr. Margaret juga menyarankan kepada para Mama untuk tidak terlalu cepat menyapih di masa pandemi seperti sekarang ini. Sebab pemberian ASI di masa pandemi sangat membantu melindungi.
Itulah informasi seputar menyusui di masa pandemi menurut konselor laktasi. Semoga informasinya bermanfaat dan tetap semangat mengASIhi ya, Ma!