9 Mitos Persalinan Caesar yang Jangan Pernah Dipercaya!
Mitos terkenal, tapi jangan dipercaya ya Ma
11 Januari 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Masih berada di bulan April dan ini adalah Cesarean Awareness Month. Bagi Mama yang pernah mengalami persalinan caesar atau pun mungkin akan melahirkan dengan cara tersebut, sebaiknya lakukan persiapan yang baik.
Persiapan menjelang caesar bisa dilakukan melalui pembekalan untuk Mama dan Papa, persiapan dari peralatan dan kebutuhan Mama pasca persalinan, kemudian yang paling penting adalah persiapan untuk si Kecil.
Catherine Brooks, seorang Terapis Okupasi tahu banyak tentang persalinan caesar. Seperti dilansir laman sheknows.com tentang beberapa mitos persalinan caesar yang mengerikan yang masih beredar di luar sana.
Beberapa mitos ini (atau bahkan fakta) mungkin menakutkan bagi orangtua yang sedang menanti proses persalinan. Berikut ini, Popmama.com ulas beberapa mitos seputar persalinan caesar yang banyak beredar:
1. Tubuh perempuan diciptakan sempurna untuk melahirkan secara normal
Menurut World Health Organization, 830 perempuan meninggal setiap hari karena kehamilan atau komplikasi yang berkaitan dengan kelahiran. Angka itu turun sekitar 44 persen sejak tahun 1990.
Jika kita “dibuat dalam keadaan sempurna” untuk melahirkan, mengapa begitu banyak yang meninggal? "Di Amerika, kami mungkin memiliki lebih banyak operasi caesar dan beberapa penggunaan yang dapat dipertanyakan, tetapi kami memiliki bayi yang dilahirkan lebih aman," kata Brooks.
“Kami dibuat untuk memiliki bayi, tapi kami juga berisiko mengalami komplikasi," sambungnya.
Itulah proses persalinan caesar kadang menjadi solusi bagi sebagian ibu hamil. Ini sebagai cara untuk meningkatkan keselamatan calon mama dan bayi.
2. Mitos bahwa kamu gagal sebagai seorang perempuan
Ini adalah hal konyol. Tentu saja kamu tidak gagal, kamu telah berhasil melahirkan manusia baru ke dunia.
Jika ada yang memberitahumu yang terbaik atau satu-satunya cara menjadi mama yang baik adalah dengan melahirkan secara normal, jangan ragu untuk selalu memberi tanggapan positif.
Melahirkan normal atau caesar memang berbeda, hanya dalam proses atau caranya saja. Selebihnya sama. Mama sama-sama melahirkan bayi, sama-sama lelah, sama-sama sakit, dan sama-sama harus fokus dengan merawat si Kecil setelah melahirkan.
3. Bayi mama akan memiliki sistem kekebalan yang lebih lemah
Daya tahan dan imun anak tidak berhubungan dengan bagaimana caranya mereka dilahirkan.
Memang benar bakteri usus dipindahkan dari vagina ibu ke bayi yang baru lahir selama perjalanan di jalan lahir.
“Bakteri usus tidak hanya dipengaruhi oleh persalinan. Usia kehamilan, memengaruhi kebutuhan untuk antibiotik awal, cara persalinan dan menyusui (payudara atau botol) semuanya berdampak pada hal ini,” kata Brooks.
Editors' Pick
4. Mama tidak akan mengalami perdarahan postpartum vagina jika melahirkan dengan bedah caesar
Oh ya? Ini terdengar menjengkelkan. Bayi tidak keluar melalui vagina, lalu apakah mama mengalami pendarahan postpartum vagina?
Itu terjadi karena hormon. Perempuan yang melahirkan dengan cara ini mungkin saja mengalami pendarahan pasca bedah caesar seperti seseorang yang melahirkan secara normal.
5. Anak-anak yang lahir dari C-section memiliki lebih banyak alergi atau asma
Memang benar sebuah penelitian yang diterbitkan dalam PLOS Medicine menunjukkan korelasi antara operasi caesar dan penyakit seperti asma. Tetapi ini adalah salah satu contoh di mana korelasi tidak selalu berarti penyebab.
Perempuan dengan masalah kesehatan diabetes, tekanan darah tinggi, jantung lemah, utama umumnya memiliki kecendrungan melahirkan dengan bedah caesar. Itu berarti bayi mereka mungkin cenderung pada masalah kesehatan.
Singkatnya, itu mungkin bukan karena caesar yang menyebabkan asma. Jadi, ya, lebih banyak bayi yang lahir melalui operasi caesar memiliki asma, tetapi itu karena begitu banyak ibu hamil dengan asma yang parah harus menerima bedah caesar.
Sebenarnya belum dibuktikan secara pasti bahwa ada korelasi antara komplikasi C-section dan kesehatan.
6. Mitos persalinan caesar menyebabkan bayi jadi autis
Ya ampun, tentu saja ini tidak benar.
“Studi lanjutan terhadap lebih dari 2 juta bayi menunjukkan bahwa penelitian pertama tidak benar dan lebih mungkin merupakan ukuran klausa genetik atau lingkungan,” kata Brooks.
7. Sekali melahirkan caesar, sisanya juga akan seperti itu
Ini tidak selalu benar, meskipun tentu saja itu tergantung pada situasi kesehatan ibu hamil dan penyebab mama membutuhkan bedah caesar.
Tetapi banyak perempuan terus memiliki VBAC, atau kelahiran normal setelah operasi caesar.
Jika dokter memberikan VBAC, keputusannya ada di Mama.
“Kebanyakan VBAC bebas komplikasi,” kata Brooks, mengacu pada komplikasi yang paling menakutkan: ruptur uterus.
Namun, 1 persen perempuan yang menjalani pengalaman VBAC berpotensi pecah uterus yang menghancurkan katastropik menurut Mayo Clinic. “Jumlah yang sedikit, tetapi saya tidak mau mengambil kesempatan untuk hasil yang lebih buruk,” kata Brooks tentang bedah caesarnya.
“Obgyn saya yang luar biasa membiarkan saya mempertimbangkan VBAC, mendiskusikan kasus saya dengan saya, dan setelah itu, barulah menjadwalkan operasi caesar kami pergi. Mengetahui alasan saya untuk bedah caesar, tidak semua orang membantu saya. Memahami angka dan risiko membantu saya untuk terikat, merasa tertutup, tidak merasa seperti 'kegagalan’.
8. Caesar adalah cara melahirkan yang mudah
Jika kamu mempertimbangkan operasi caesar maka perut besarmu seketika akan hilang dan pemulihan bisa terasa berat dan menyakitkan. Jika memang “mudah,” maka semua terasa enteng!
"Ini lucu," kata Brooks.
“Insisi 7 cm untuk menarik bayi seberat 3,5 kg keluar dari rahim Mama tidaklah mudah! Persalinan normal dengan mendorong secara alami melalui jalan lahir juga tidaklah mudah. Kedua metode itu memiliki kelebihan dan kekurangan, dan keduanya tidak mudah,” tambahnya.
9. Mama tidak memiliki jalinan kontak batin jika melahirkan dengan cara caesar
"Sains telah membuktikan bahwa bayi yang dilahirkan melalui C-section kurang melekat pada ibu mereka." Atau mungkin kamu khawatir akan kehilangan skin-to-skin atau fase IMD jika kamu memiliki bagian bekas caesar.
Tetapi semua itu tidak benar!
Kamu pastinya dapat melakukan kontak skin-to-skin segera setelah operasi caesar persis seperti setelah kelahiran vagina. Brooks menunjukkan bahwa jika mitos ikatan itu benar, "Pada tahun 50-an, 60-an dan 70-an ketika bayi dibawa pergi dari ibu dan ditempatkan di kamar boks plexiglass, seluruh generasi bayi akan memiliki ikatan yang sangat berdampak!"
Dampak kedekatan mama dan anak itu sangat besar untuk masa depan si Kecil.
Jadi mari kita buat mitos C-section atau mitos persalinan caesar ini untuk beristirahat dan merayakan kelahiran, bagaimana pun caranya.
Itulah 9 mitos seputar persalinan caesar yang perlu Mama ketahui. Jangan merasa tidak nyaman, semua perempuan yang melahirkan sama.
Baca juga:
- 5 Nutrisi Penting untuk Pemulihan Mama Pasca Persalinan Caesar
- 5 Rekomendasi Korset Khusus Pasca Persalinan Caesar
- 10 Foto Jadul Felicya Angelista dan Caesar Hito saat Masih Pacaran