Bolehkah Ibu Menyusui Makan Fast Food?
Fast food memang menggoda, tapi simak ulasan keamanan makanan ini untuk ibu menyusui
4 Juli 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Makanan cepat saji menawarkan kenikmatannya tersendiri. Tak ayal, ibu menyusui pun seringkali tergoda untuk mengonsumsi makanan cepat saji karena selain enak, sangat praktis untuk dikonsumsi.
Tapi, bolehkah ibu menyusui mengonsumsi makanan cepat saji? Umumnya, nutrisi yang baik sangat penting ketika menyusui. Pola makan Mama tentunya sangat berdampak pada kualitas ASI yang diproduksi untuk bayi.
Makanan cepat saji mengandung lemak jenuh yang cukup tinggi. Mengonsumsi banyak makanan cepat saji akan meningkatkan jumlah lemak tidak sehat dalam ASI.
Bagi Mama yang penasaran dengan keamanan makanan cepat saji saat menyusui, berikut Popmama.comtelah merangkum informasi seputar bolehkah ibu menyusui makan fast food? yang dapat disimak di bawah ini.
1. Dampak produksi ASI
Makanan cepat saji biasanya mengandung kalori, sodium, dan lemak yang tinggi. Pola makan yang buruk selama menyusui cenderung akan membuat Mama merasa lelah dan tidak siap untuk menyusui.
Dilansir ScienceDaily, sebuah penelitian dari University of Cambridge dan University of Chile di Santiago menemukan bahwa mengonsumsi makanan cepat saji dalam jangka pendek akan berdampak pada mengurangi kemampuan perempuan untuk menghasilkan ASI bernutrisi.
Hal ini dapat memengaruhi kesejahteraan kesehatan bayi baru lahir dan meningkatkan risiko ibu dan anak mengalami kondisi penyakit fatal seperti jantung, stroke, dan diabetes di kemudian hari. Ibu menyusui juga akan memiliki risiko kelebihan berat badan atau obesitas.
Olah karena itu, pentingnya para ibu menyusui untuk senantiasa makan makanan sehat dan seimbang. Ibu menyusui juga harus senantiasa mendapatkan dukungan baik dalam pemberian ASI untuk bayi tercinta.
Editors' Pick
2. Kebutuhan kalori untuk ibu menyusui
Perlu Mama ketahui bahwa kalori juga dibutuhkan untuk ibu menyusui. Umumnya ibu menyusui membutuhkan 300 hingga 400 kalori tambahan per hari saat menyusui.
Kalori dibutuhkan oleh ibu menyusui untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Jumlah kalori tambahan yang dibutuhkan untuk ibu menyusui juga dipengaruhi oleh usia, ideks masa tubuh, tingkat menyusui, dan tingkat aktivitas.
Mama juga perlu memperhatikan jangan sampai asupan kalori yang dikonsumsi turun di bawah 1.800 kalori per hari. Jika kalori yang dibutuhkan lebih rendah, maka tubuh akan kelaparan dan produksi ASI pun mungkin turun.
3. Makanan yang baik untuk ibu menyusui
Ibu menyusui membutuhkan nutrisi yang tidak hanya untuk sang bayi, tetapi juga untuk memenuhi tenaga sang ibu. Mengonsumsi campuran karbohidrat, protein, dan lemak saat makan membuat tubuh Mama merasa kenyang lebih lama dan memasok nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Alih-alih mengonsumsi camilan olahan, Mama dapat memilih kacang-kacangan atau yoghurt Yunani rendah gula untuk mendapatkan protein tambahan. Untuk memenuhi karbohidrat kompleks, konsumsi biji-bijian, sereal, buah-buahan, dan sayuran akan mencukupi lebih banyak nutrisi dan energi tahan lama.
Makanan cepat saji cenderung mengandung lebih banyak lemak jenuh dan trans. Untuk itu, lebih baik untuk menghindari makanan tersebut karena dapat mengubah komposisi lemak ASI yang tidak baik untuk kesehatan bayi.
Pada orang dewasa, kelebihan lemak akan berdampak negatif terhadap kesehatan jantung karena meningkatkan LDL jahat dan menurunkan HDL baik. Dalam memilih produk makanan pun perlunya membaca nutrisi pada label agar baik untuk produksi ASI.
4. Makanan berkalori kosong
Seperti yang telah dijelaskan bahwa kalori dibutuhkan untuk ibu menyusui. Akan tetapi, Mama perlu memperhatikan kalori kosong yang terdapat dalam beberapa makanan.
Makanan berkalori kosong mengandung lemak tidak sehat dan gula tinggi yang biasanya terdapat pada camilan olahan, minuman bersoda, dan minuman buah. Produk camilan olahan memiliki rendah serat, protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan Mama dan bayi.
Mama sebaiknya membatasi jumlah makanan berkalori kosong ataupun minuman dengan jumlah gula tinggi. Minuman tersebut dapat digantikan dengan teh, infused water, limun, susu rendah gula, dan jus buah 100% sebagai alternatif lebih sehat.
5. Kebutuhan cairan untuk ibu menyusui
Saat menyusui, tubuh Mama membutuhkan banyak cairan. Untuk memastikan kebutuhan cairan terpenuhi, Mama pelu memuaskan dahaga kapan pun saat diperlukan.
Jika urine berwarna bening atau kuning muda, maka itu merupakan pertanda bahwa Mama terhidrasi dengan baik. Berikut ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar kebutuhan cairan tetap terjaga selama menyusui melansir dari babycenter, apa saja?
- Menggunakan botol air minum yang tertera ukuran.
- Selalu siapkan segelas air sebelum beristirahat.
- Campur air dengan irisan buah segar seperti jeruk, mentimun, stroberi dan simpan ke dalam lemari es.
Itu dia informasi seputar bolehkah ibu menyusui makan fast food? Semoga bermanfaat untuk kesehatan Mama dan bayi.
Baca juga:
- Pentingnya Menyusui di Malam Hari untuk Bayi dan Mama
- 7 Cara Memperbanyak ASI yang Efektif bagi Ibu Menyusui
- 15 Manfaat Susu Kurma untuk Ibu Menyusui, Bisa Tingkatkan Produksi ASI