Kisah Ibu Melahirkan di Gaza, Listrik Padam dan Teror Serangan Bom
Sulitnya ibu di Gaza melahirkan di tengah listrik padam dan bom Israel
6 November 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serangan Israel ke Gaza, Palestina terus masif berdatangan. Tak hanya, melenyapkan pemukiman penduduk hingga rumah sakit, pemadaman listrik yang dilakukan Israel pun menyulitkan para ibu hamil yang segera melahirkan.
Melansir BBC News Pidgin, seorang ibu di Gaza bernama Jumana Emad kesulitan mencari rumah sakit untuk bersalin. Dirinya bahkan terpaksa melahirkan di tengah pemadaman listrik dan serangan bom.
Berikut Popmama.com telah merangkum kisah ibu melahirkan di Gaza, listrik padam dan teror serangan bom. Simak di bawah ini.
1. Meninggalkan rumah setelah serangan Israel
Kala itu, Jumana Emad tengah hamil besar dan tidak sabar menunggu kelahirkan anak keduanya. Ia dan sang Suami pun telah mempersiapkan berbagai keperluan untuk persalinan dalam tas.
Miris, rencana untuk melahirkan seketika berubah total lantaran adanya serangan Israel yang menurut Kementerian Kesehatan Hamas telah menewaskan 9.000 orang sejauh ini.
Serangan Israel ini disebut sebagai balasan atas serangan Hamas yang menewaskan 1.400 orang dan menyandera lebih dari 200 orang. Alhasil, Jumana dan suaminya mengikuti perintah Israel untuk pergi meninggalkan rumah yang berlokasi di Gaza bagian Utara.
Di tengah ketakutan dan kondisi hamil besar, Jumana membawa putrinya, Tulin ke rumah kerabatnya dengan hanya berbekal satu potong pakaian, sekotak susu, dan tas kecil.
Editors' Pick
2. Perjuangan mencari rumah sakit
Jumana dan suaminya pergi meninggalkan rumah dan menuju ke bagian selatan Gaza. Ia pun mengungkap kesulitan hamil besar di tengah serangan bom yang bahkan tidak bisa keluar untuk membeli makanan.
Perjuangan Jumana pun tidak berhenti di sana, ia juga kesulitan mencari rumah sakit yang bersedia membantu untuk melahirkan. Awalnya, Jumana berencana untuk bersalin di Rumah Sakit Al-Shifa, namun rumah sakit besar di Gaza ini juga kewalahan menangani pasien.
Alhasil, Jumana pun menuju Rumah Sakit Al-Adwa di tengah jalur Gaza tepatnya di Nuseirat. Sayangnya, dalam kondisi kesakitan menjelang persalinan, Jumana kesulitan menemukan taksi yang bersedia membawanya ke rumah sakit kecil tersebut.
"Sopir taksi takut dan ambulans tidak punya waktu untuk perempuan yang akan melahirkan," ungkap Jumana, melansir BBC News Pidgin.