"Pekan ASI Sedunia" adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh Aliansi Pemberian ASI Sedunia (World Alliance for Breastfeeding Action - WABA) pada tanggal 1 hingga 7 Agustus. Pekan ASI bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan bayi serta pemberian ASI bersama makanan pendamping hingga usia 2 tahun atau lebih.
Tujuan dari peringatan "Pekan ASI Sedunia" adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ASI dalam mendukung kesehatan bayi dan ibu, serta untuk mengurangi angka kematian bayi dan balita akibat kurang gizi dan penyakit.
Salah satu yang harus dipahami menyusui adalah tugas ibu yang sangat berat, maka sangat disarankan agar Mama bisa mengetahui lebih dalam mengenai menyusui sejak kehamilan.
Ditemui dalam perayaan 18 Tahun Mothercare di Indonesia dengan tema Semakin Matang Menjadi Sahabat Tepercaya dalam Kualitas dan Keamanan bagi Ibu dan Anak, pada Sabtu (5/8/2023), di Summarecon Mal Bekasi, dr. Ayi Dilla Septarini, Sp.A, IBCLC, Dokter Spesialis Anak dan Konselor Laktasi Rumah Sakit Primaya hadir dalam memberikan informasi berkaitan dengan menyusui.
Dalam acara tersebut Mothercare mengadakan beragam kegiatan pada 5-6 Agustus 2023 di The Oval Atrium, Summarecon Mall Bekasi, mulai dari pameran produk Mothercare, sesi diskusi parenting, pemberian penghargaan kepada karyawan Mothercare Indonesia, serta peluncuran stoller Mothercare terbaru; M-Compact.
dr. Ayi dalam kesempatannya menyampaikan bahwa dari hamil harus dipersiapkan agar lancar menyusui. "Bumil harus datang ke konselor menyusui sejak hamil, agar mengerti cara pelekatan dimana cara ini menentukan puting agar tidak lencet, mencegah mastitis, kita harus tahu sejak awal. Kalau saat hamil sudah tahu manfaatnya, perjuangan ibu menyusui pun akan lebih mudah," katanya.
Berikut ini Popmama.com akan mengulas mengenai tips lancar menyusui ala dr.Ayi.
1. Menyusui bisa membantu ibu melawan stres
Pexels/Wendy Wei
dr. Ayi Dilla Septarini, Sp.A, IBCLC, Dokter Spesialis Anak dan Konselor Laktasi Rumah Sakit Primaya menyampaikan, bahwa menyusui sebenarnya dapat membantu seorang ibu dalam melawan stres, sebab menyusui menghasilkan hormon oksitosin yang sering disebut sebagai hormon cinta.
"Hormon cinta berkaitan dengan perasaan kasih sayang dan keterikatan antar manusia. Keluarnya aliran ASI saat menyusui, hormon oksitosin dapat membantu memberikan efek menenangkan bagi para ibu, semakin sering menyusui, semakin banyak oksitosin yang diproduksi," katanya.
Editors' Pick
2. Stres pada ibu menyusui bisa diakibatkan dari kendala saat menyusui
Freepik/Freepik
dr. Ayi menambahkan bahwa berbeda kasusunya jika stres yang dialami seorang ibu disebabkan oleh kendala menyusui, seperti ASI tidak lancar, si kecil menolak menyusui.
Untuk mengatasinya dan kembali merangsang hadirnya hormon oksitosin bisa melalui skin-to-skin atau kontak kulit bersama si kecil agar proses menyusui lancar.
3. Menyusui bisa menjadi tugas yang berat bagi sebagian ibu
Pexels.com/Mart Production
dr. Ayi menambahkan bahwa menyusui memang bisa menjadi pekerjaan yang berat dan ibu mungkin merasa kelelahan sehingga tidak sempat untuk merawat diri sendiri, karenanya meski merawat si Kecil adalah prioritas nomor satu, ibu tetap perlu merawat dan menjaga ketenangan diri sendiri.
"Luangkanlah waktu setiap harinya untuk melakukan hal-hal yang ibu sukai, entah dengan membaca buku, berolahraga ataupun hanya beristirahat. Namun, pastikan si Kecil dititipkan kepada orang yang bisa mama andalkan selain pasangan. Jangan merasa bersalah atau terlalu keras pada diri sendiri jika ibu tidak dapat menyusui si Kecil secara langsung karena harus kembali kerja ataupun karena kondisi lainnya, si Kecil akan bisa mendapatkan asupan ASI yang ia butuhkan untuk tumbuh kembangnya melalui media gelas atau media menyusui lainnya," ungkap dr. Ayi.
"Perlu diingat, setiap ibu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, namun jangan lupa untuk selalu berkonsultasi kepada tenaga profesional, jika membutuhkan bantuan lebih mendalam terkait merawat dan membesarkan si kecil”.
4. Saat mulai bekerja, ini langkah yang tepat untuk dilakukan ibu menyusui
Dok. Mothercare Indonesia
Menyusui selama 2 tahun adalah sebuah kewajiban. Saat bekerja, penting untuk menyesuaikan jadwal dengan menyusui, jangan membalikkan prioritas. Prioritas utama tetaplah menyusui; pekerjaan bisa diatur lagi apalagi jika perusahaan tempat bekerjanya fleksibel.
"Dua minggu sebelum mulai bekerja, kunjungi klinik menyusui dan perkenalkan para anggota support system yang akan menjaga si Kecil di rumah. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah mengenalkan anak pada penggunaan gelas oleh para anggota support system agar menghindari penggunaan dot. Pastikan support system memahami cara menyusui anak ketika kita sedang bekerja," kata dr. Ayi.
Saat mendatangi konselor laktasi, Mama juga akan dikenalkan cara manajemen ASI perah agar saat bekerja memiliki waktu yang tepat untuk pumping.
5. Jaga kebersihan dan kenyamanan saat menyusui
Dok. Mothercare Indonesia
Saat menyusui pakai bra menyusui yang tepat dan kalau perlu pakai breast pad.
Breast pad, juga dikenal sebagai nursing pad atau bra pad alat ini merupakan bantalan yang ditempatkan di dalam bra untuk menyerap atau mengumpulkan kelebihan ASI yang mungkin bocor dari payudara selama masa menyusui. Berikut adalah beberapa kegunaan dari breast pad:
1. Menyerap Kelebihan ASI: Selama menyusui, payudara mungkin akan bocor ASI, terutama saat bayi tidak sedang menyusu atau jika produksi ASI berlebihan. Breast pad membantu menyerap dan menahan ASI yang bocor, mencegah pakaian menjadi basah dan tidak nyaman.
2. Menghindari Noda pada Pakaian: Breast pad membantu mencegah noda ASI pada pakaian, terutama pada area dada dan bahu. Ini sangat berguna saat harus keluar rumah atau saat kembali bekerja.
3. Kenyamanan: Pakaian yang basah karena ASI dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan iritasi pada kulit. Breast pad membantu menjaga area payudara tetap kering, menjaga kenyamanan dan mencegah kulit menjadi lembap yang dapat menyebabkan masalah seperti ruam kulit.
4. Kepercayaan Diri: Dengan menggunakan breast pad, bisa merasa lebih percaya diri dan santai ketika berada di luar rumah atau di tempat umum. Kamu tidak perlu khawatir tentang kemungkinan noda pada pakaian yang dikenakan.
5. Mengurangi Rekaman Bunyi: Beberapa jenis bra dan pakaian tertentu mungkin memiliki rekaman bunyi yang tidak diinginkan saat gesekan dengan payudara basah. Breast pad dapat membantu mengurangi kemungkinan bunyi ini.
6. Membantu Menjaga Kebersihan: Dengan mencegah pakaian menjadi basah atau kotor karena ASI yang bocor, breast pad membantu menjaga kebersihan pakaian dan mengurangi frekuensi mencuci pakaian.
Breast pad tersedia dalam berbagai bentuk, ukuran, dan bahan. Beberapa jenis bahkan dapat digunakan ulang setelah dicuci. Memilih breast pad yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan Mama dapat membantu menjaga kenyamanan dan kebersihan selama masa menyusui.
Selain itu, dr. Ayi menambahkan untuk selalu mengingat mengenai pelekatan yang tepat untuk menghindari puting lecet. "Pastikan juga pelekatan yang tepat agar puting tak lecet. Saat menyusui dan lecet, maka rutin gunakan ASI itu sendiri dengan mengoleskannya pada bagian puting hingga areola," tambahnya.
Demikian informasi menyenai menyusui yang tepat menurut dr. Ayi Dilla Septarini, Sp.A, IBCLC, Dokter Spesialis Anak dan Konselor Laktasi Rumah Sakit Primaya. Semoga bermanfaat!