Alami Baby Blues, Acha Sinaga Cerita Pengalamannya Sambil Tersedu
Menangis tersedu, Acha juga berikan semangat untuk Mama lain yang alami hal serupa
8 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pengalaman melahirkan anak tentu berbeda pada setiap orang. Setiap kondisi mama yang melewati masalah hamil hingga melahirkan tentu banyak tantangan. Salah satu hal yang rentan dialami oleh ibu melahirkan adalah baby blues ataupun postpartum depression (PPD).
Terbuka kepada khalayak, aktris Acha Sinaga membagikan kisahnya mengenai hal ini. Lewat kanal Youtubenya, Acha yang kini merantau ke Australia bersama keluarga kecilnya ini bahkan menceritakan hal-hal yang dialaminya selama mengalami baby blues setelah melahirkan anak pertama.
Pengalaman Acha tersebut pun akhirnya menuai banyak simpati dari netizen. Kolom komentarnya ramai dengan dukungan dan semangat serta imbauan bahwa baby blues atau PPD bukan masalah sepele.
Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya.
1. Acha cerita pengalaman baby blues sambil menangis
Video Acha itu dibuka dengan memperlihatkan dirinya di sebuah ruangan dalam rumahnya. Acha sembari memeluk bantal disampingnya dan mulai bercerita jika ia mengalami baby blues dan PPD setelah melahirkan anak pertama.
"Aku cuman mau ngasih tahu setiap mama yang mengalami baby blues atau postpartum depression you're not alone. Karena aku juga mengalami dan it's normal," jelas Acha di video Youtube pada 25 Maret 2021.
Acha tidak menampik perasaan mengalami baby blues sangat menyesakkan. Namun, satu sisi memiliki anak juga anugerah besar baginya dan suami.
"Satu sisi secara fisik capek jaga dia terus. Satu sisi mikirin dia makan apa, terus mikirin kalau dia nggak mau makan bisa berkembang atau nggak (pertumbuhannya). Belum lagi caraku merawat sudah benar atau belum dan banyak hal lain. Belum lagi omongan sekitar dan keluarga sekalipun aku nggak mengalami tapi aku bisa bayangin hal itu," jelas Acha.
Pengalaman terbaru adalah ia sangat merasa capek. Ia juga punya pengalaman yang cukup susah untuk membuat anaknya tidur. Acha harus selalu menemani Lucas di tempat tidurnya sembari menyusui. Rupanya bagi kebudayaan di Australia, menemani anak tidur sembari memberi ASI dianggap sebagai sebuah kegagalan. Karena di sana, sleep training ke anak banyak diajarkan sejak bayi berusia empat bulan.
Sleep training ini adalah melatih bayi agar bisa tidur sendiri. Sehingga ketika bayi terbangun dan menangis akan bisa kembali tidur dengan sendirinya.
"Bagi mereka hal itu (menemani tidur dan memberikan ASI) adalah sebuah kegagalan. Sejak empat bulan mereka sudah mengajarkan bayi mereka untuk sleep training. Makanya sampai mereka toddler hingga dewasa terbiasa tidur di kamar mereka sendiri," jelas Acha.
Editors' Pick
2. Memberikan semangat kepada Mama lain dengan hal serupa
Pengalaman soal sleep training ke anak itu pun sangat membekas di benak Acha. Hingga akhirnya ketika mencoba menidurkan Lucas yang susah tidur, Acha sempat terpikir hal-hal buruk di benaknya.
"Sekarang rumah itu selalu berantakan karena anak sudah mulai aktif, mainan di mana-mana. Mungkin itu juga yang bikin anxious. Jadi tadi aku ninggalin Lucas sampai benar-benar nangis. Dan aku biasa aja, karena aku benar-benar sudah nggak kuat. Sampai merasa, kayaknya aku Mama yang jahat," jelas Acha.
Sampai akhirnya tangisan Lucas yang semakin kencang membuat Acha kembali untuk menenangkan Lucas. Saat itu ia tersadar bahwa salah satu hal yang dialami Mama dengan baby blues dan PPD untuk menyakiti dan membiarkan anak itu nyata adanya.
"Itu bukan satu hal yang gila. Karena aku pernah mengalami waktu Lucas kecil dulu, untungnya nggak kejadian. Cuman sempat terlintas di otak. Dulu pikirannya kayak gitu," tuturnya.
Mengetahui perasaan yang dialaminya tidak hanya dirasakan sendirian, Acha pun menyampaikan semangat kepada Mama yang saat ini juga berjuang dengan baby blues atau PPD. Ia sangat meyakini betul kalau setiap mama pasti selalu ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya.
"Semangat semua ini akan berlalu. Nggak ada yang bilang kamu itu Mama yang gagal, Mama yang jelek, atau Mama yang nggak bisa mengurus anak. Karena aku yakin banget setiap Mama itu ingin kasih yang terbaik untuk anaknya. Cuman banyak halangan dan banyak faktor yang membuat kita berpikir jelek tentang diri kita sendiri," pungkas Acha.