Nasib malang menimpa seorang mama yang baru melahirkan di Jambi. Mama dengan inisial ZM itu diketahui baru beberapa jam menjadi orang tua.
Dikutip dari berbagai sumber jika ZM mengalami perdarahan usai melahirkan bayinya di Puskesmas Desa Lembur. Ia meninggal ketika sedang dalam perjalanan di Jalan Desa Siau, Muara Sabak Timur, Tanjungjabung Timur, Senin (4/1/2021).
Berikut Popmama.com rangkum kronologi dari kejadiaan naas ini.
1. Meninggal di dalam mobil karena perdarahan usai melahirkan
Freepik
Diungkapkan jika ZM meninggal di dalam mobil saat perjalanan untuk mendapatkan perawatan intensif usai ia melahirkan. ZM saat itu akan dibawa ke RS Sabak Barat untuk mendapatkan pertolongan karena mengalami perdarahan usai melahirkan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Tanjung Jabung Timur, AKBP Deden Nurhidayatullah yang menyebut korban melahirkan di Puskesmas sebelumnya dan alami perdarahan. Namun, karena fasilitas yang tidak cukup untuk menanganinya sehingga harus dilarikan ke rumah sakit. Naasnya karena terjebak macet nyawa ZM tidak tertolong.
Editors' Pick
2. Terjebak macet karena jalan rusak di sebuah desa
Freepik
Hal yang menyedihkan adalah ZM meninggal karena ia terjebak macet akibat jalan rusak ketika perjalanan ke rumah sakit. Disebutkan mobil yang membawa ZM harus mengantri panjang hingga dua jam karena jalan rusak tersebut.
3. Faktor penyebab ibu hamil bisa melahirkan dengan risiko
Freepikt/tirachardz
Ibu yang mengalami komplikasi saat melahirkan, biasanya sudah memiliki faktor risiko sejak dirinya hamil. Dikutip dari website Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, penyebab utama kematian ibu melahirkan di Indonesia saat ini ialah perdarahan, eklampsia dan infeksi.
Kematian ibu melahirkan bisa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu 3 Terlambat dan 4 Terlalu.
Adapun 3 Terlambat yakni:
Terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan.
Terlambat mencapai fasilitas kesehatan.
Terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan.
Kemudian, untuk 4 Terlalu yakni:
Terlalu muda untuk punya anak (<20 th).
Terlalu banyak melahirkan (>3 anak).
Terlalu rapat jarak melahirkan (<2 th).
Terlalu tua untuk mempunyai anak (>35 th).
Dari sana Mama bisa melihat apakah Mama termasuk ibu hamil yang akan melahirkan dengan risiko komplikasi atau tidak. Jika iya, sebaiknya Mama mengikuti tips di bawah ini yang mengikuti tiga pesan kunci MPS (Make Pregnancy Serving).
Setiap persalinan ditolong tenaga kesehatan terampil.
Setiap komplikasi obstetri dan neonatal ditangani secara adekuat.
Setiap perempuan di usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanggulangan komplikasi keguguran tidak aman.
4. Penyebab kehamilan jadi risiko tinggi dan perlu diwaspadai
Freepik
Ilustrasi
Dikutip dari Mayo Clinic, kehamilan berisiko tinggi bisa jadi perpaduan dari kondisi medis yang ada sebelum kehamilan. Beberapa kasus lain, ada pula kondisi medis yang berkembang selama kehamilan dari diri sendiri atau bayi yang menyebabkan kehamilan menjadi berisiko tinggi.
Faktor-faktor spesifik yang bisa berkontribusi pada kehamilan berisiko tinggi yakni:
Ibu hamil di usia tua di atas 35 tahun.
Gaya hidup tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, dan menggunakan obat-obatan terlarang yang dapat membahayakan kehamilan.
Masalah kesehatan seperti memiliki tekanan darah tinggi, obesitas, diabetes, epilepsi, penyakit tiroid, gangguan jantung atau darah, asma yang tidak terkontrol dengan baik, dan infeksi dapat meningkatkan risiko kehamilan.
Adanya komplikasi selama kehamilan misalnya posisi plasenta abnormal atau pertumbuhan janin kurang optimal.
Hamil bayi kembar.
Riwayat gangguan kehamilan sebelumnya seperti hipertensi terkait kehamilan dan preeklampsia yang meningkatkan risiko untuk kehamilan berikutnya. Melahirkan prematur pada kehamilan sebelumnya juga bisa membuat ibu melahirkan prematur lagi. Bicaralah hal ini dengan dokter.
Itulah tadi informasi mengenai ibu melahirkan yang meninggal karena terjebak macet akibat jalan rusak di Jambi. Semoga hal serupa tidak terjadi di daerah lain ya, Ma. Sehingga tidak ada lagi ibu melahirkan yang terlambat mendapatkan pertolongan hanya karena jalan rusak.