Janin Terlilit Tali Pusar Harus Melahirkan Caesar? Ini Kata Dokter
Pemantauan rutin saat ibu hamil bisa mengenali risiko bayi terlilit tali pusar
6 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Janin terlilit tali pusar (tali pusat) atau disebut nuchal cord menjadi salah satu komplikasi persalinan yang kerap terjadi. Kondisi ini tidak boleh disepelekan karena dalam beberapa kasus, leher bayi bisa tercekik dan membahayakan nyawanya sendiri.
Namun beberapa kondisi lain, bayi terlilit tali pusar mungkin juga tidak terlalu berbahaya. Dikutip dari jurnal BMC Pregnancy and Childbirth, kasus bayi terlilit tali pusar ini bisa terjadi pada satu dari tiga bayi yang lahir. Tak hanya bagian leher, tali pusar juga bisa melilit anggota badan janin yang lain.
Lantas jika bayi terlilit tali pusar sejak dalam kandungan apakah ibu harus melahirkan caesar? Berikut Popmama.com rangkum informasi selengkapnya.
Editors' Pick
1. Ada kemungkinan tali pusar yang melilit bayi tidak membahayakannya
Dikutip dari laman Instagram pribadinya, dr. Purnawan Senoaji, SpOG-KFM menjelaskan kalau nuchal cord atau lilitan tali bisa terjadi kapan saja, dan tidak selalu menimbulkan masalah dalam kehamilan. Namun, kondisi ini bisa menyebabkan beberapa komplikasi seperti hipoksia/ kekurangan oksigenasi pada janin, dan pada kondisi ekstrem sampai kematian janin.
"Makin banyak jumlah lilitan yg terjadi makin meningkatkan kemungkinan risiko komplikasi pada janin, ataupun komplikasi proses persalinan," jelasnya di Instagram, pada 11 November 2020.
2. Risiko bayi terlilit tali pusar bisa diketahui dengan pemantauan kehamilan rutin
Dikutip dari jurnal BMC Pregnancy and Childbirth, kasus bayi terlilit tali pusar tercatat sebanyak 12 persen di usia kehamilan 24-26 minggu. Lalu, persentasenya dapat meningkat hingga mencapai 37 persen di akhir masa kehamilan.
Dalam kandungan, tali pusar yang melilit bayi mungkin tidak menjadi masalah karena bayi mengapung dalam air ketuban. Namun, saat bayi akan dilahirkan dan tali pusar melilit bayi, hal ini yang mungkin bisa jadi masalah.
Untuk mengetahui seberapa besar risiko bayi terlilit tali pusar, dokter obygn bisa memantau perkembangan kehamilan mama secara berkala. Ini sebabnya sangat penting menjalani pemeriksaan kehamilan untuk mendeteksi kemungkinan adanya risiko ini pada bayi.
Ketika dokter melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG), biasanya lilitan tali pusar di tubuh atau kepala bayi akan terlihat.
"Dokter obgyn dapat membantu memantau ada tidaknya lilitan tali pusat melalui USG, dapat menilai pula jumlah lilitannya, dan juga mengukur tekanan di tali pusat tersebut untuk memastikan adakah aliran darah yang terganggu akibat lilitan tersebut," pungkas dr. Purnawan Senoaji, SpOG-KFM.
Adakah cara yang bisa ibu hamil lakukan untuk bisa melepaskan lilitan tali pusar? Jawabannya tidak ada. Menurut dokter Purnawan, tidak ada manipulasi dari ibu hamil yang bisa melepaskan lilitan tali pusar pada janin dalam kandungan.
Sebab, lilitan ini biasa timbul akibat aktivitas janin itu sendiri di dalam perut. Kemungkinan selanjutnya, karena tali pusar yang panjang atau ketuban yang banyak sehingga gerakan janin jadi lebih bebas.