Jenis KB yang Bisa Menurunkan Berat Badan, Mitos atau Fakta?
KB non-hormonal bisa dipilih untuk Mama yang mungkin takut naik berat badannya
30 Mei 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Di masa lalu, alat kontrasepsi (KB) untuk perempuan identik dengan pencegah kehamilan. Kini, seiring dengan kemajuan riset dan kebutuhan KB seolah punya peran lain.
Pada beberapa cerita yang beredar banyak perempuan yang saat ini menjadikan KB untuk menjaga kestabilan berat badan, mencegah jerawat, dan memuluskan siklus haid. Banyak faktor yang membuat perempuan mengambil keputusan tersebut.
Salah satunya karena kontrasepsi generasi terbaru dibuat dari komponen hormon estrogen dan progesteron yang diracik sedemikian rupa canggihnya. Namun, banyak ahli juga mengingatkan kalau sejatinya KB (terutama bentuk hormon) sebenarnya adalah obat yang harus diresepkan.
Ada kabar yang beredar kalau beberapa jenis KB bisa membantu menurunkan berat badan, benarkan? Padahal kabar yang beredar di masyarakat Indonesia menyebutkan kalau KB membuat orang bertambah berat badannya.
Efek samping KB bisa menurunkan berat badan kemungkinan bisa terjadi. Ini bergantung dari kandungan dan jenis KB tersebut, seperti yang dilansir Healthline.
Bagaimana kebenerannya? Berikut Popmama.com rangkum jenis KB yang bisa menurunkan berat badan, mitos atau fakta?
1. Hubungan antara penggunaan KB dan kenaikan berat badan
Kita sering mendengar kalau KB terutama bentuk pil akan membuat seseorang bertambah berat badannya. Pada dasarnya efek samping kenaikan berat badan ini memang disebutkan untuk beberapa merek pil KB.
Namun, secara penelitian kesimpulan itu masih belum kuat. Sebab, penelitian terbaru yang dilansir dari Healthline menyebut hal itu mungkin hanya berlangsung hanya sementara.
Demikian dalam penelitian lain dari Departemen Obstetri dan Ginekologi dan Pusat Penelitian Interdisipliner dalam Kesehatan perempuan di University of Texas Medical Branch telah menemukan bukti kenaikan berat badan memang terjadi untuk beberapa orang yang mengonsumsi pil KB.
Namun penelitian ini perlu ada tindakan lebih lanjut untuk membuktikannya.
Editors' Pick
2. Alasan mengapa mengonsumsi KB bisa menaikkan berat badan
Ada beberapa teori yang mendukung hipotesis ini. Ini mengacu pada hasil penelitian dari Institute for Quality and Efficiency in Health Care (IQWiG) tahun 2006.
Teori pertama yakni menyebut karena kadar estrogen yang lebih tinggi di beberapa KB hormonal dapat membuat orang merasa lapar. Sehingga mereka makan lebih banyak.
Sedangkan teori kedua dari hasil penelitian yang sama menyatakan bahwa kadar estrogen yang sama dapat menyebabkan retensi air. Seolah-olah timbangan kita naik tapi itu bukan dari lemak di tubuh.
Dari teori kedua bisa membuat seseorang memiliki bentuk badan yang terlihat berbeda di daerah-daerah tertentu. Beberapa orang lebih rentan terhadap retensi air daripada yang lainnya.
Dari penelitian ini juga menyebutkan kalau kemungkinan KB akan dapat menyebabkan peningkatan lemak tubuh atau jaringan otot. Sayangnya, untuk membuktikan atau menyangkal teori ini hanya ada sedikit penelitian.
3. Jenis KB yang konon bisa membantu menurunkan berat badan
Perlu digaris bawahi, tidak ada jenis KB yang dirancang untuk menurunkan berat badan. Namun, beberapa diantaranya diyakini punya efek samping yang membuat kenaikan berat badan bisa ditekan.
Dikutip dari Healthline, berikut adalah beberapa rekomendasi KB yang dipercaya bisa menurunkan berat badan atau menjaga berat badan tetap ideal.
Kondom
Kondom atau KB penghalang bertindak sebagai penghalang penghambat sperma masuk ke sel telur. Jenis KB ini tidak mengandung hormon apa pun yang mungkin mempengaruhi berat badan seseorang.
Namun, jenis ini tidak bekerja sebaik kontrasepsi lainnya. Karena dari 100 orang, 18-28 orang akan hamil setiap tahun ketika hanya mengandalkan metode penghalang untuk mencegah kehamilan.
ParaGard (IUD tembaga)
ParaGard atau dikenal sebagai IUD tembaga juga tidak mengandung hormon. Sebaliknya, ia menggunakan tembaga untuk menghentikan sperma mencapai dan membuahi sel telur.
Ini 99 persen efektif dalam mencegah kehamilan. Jenis KB ini juga dapat disimpan hingga 10 tahun dan bahkan dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat jika diperlukan.
Pil kombinasi
Karena kadar estrogen yang lebih tinggi diyakini terkait dengan penambahan berat badan, pil yang mengandung dosis estrogen yang lebih rendah dapat membantu.
Pil KB kombinasi ini biasanya mengandung campuran estrogen dan versi sintetis progesteron. Dalam beberapa merek, pil KB ini menggunakan alternatif progesteron yang disebut drospirenone, yang bertindak seperti diuretik.
Kandungan itu membuat perempuan bisa terhindar dari retensi air. Pil jenis ini lebih dari 99 persen efektif dengan penggunaan yang sempurna.
4. Tips agar tetap KB tapi tidak menambah berat badan
Meskipun penurunan berat badan bisa terjadi sebagai efek samping beberapa kontrasepsi hormonal, tidak ada jenis KB yang didesain khusus untuk hal ini.
Satu-satunya cara jika sangat ingin menhindari kenaikan berat badan saat KB adalah menggunakan kontrasepsi yang memiliki efek diuretik.
Kemudian, memulai gaya hidup sehat pastinya membantu menjaga berat badan. Misalnya rutin mengonsumsi makanan yang lebih seimbang, olahraga dan tetap terhidrasi sangat penting bagi tubuh.
Itulah tadi jenis KB yang bisa menurunkan berat badan dan beberapa faktanya. Semoga ini menjadi informasi baru yang bisa kita pahami bersama ya, Ma.
Ingat tetap konsultasikan ke dokter soal masalah ini untuk mendapatkan layanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan kita!
Baca juga:
- Manakah Jenis Pil KB yang Aman untuk Ibu Menyusui?
- Cara Meningkatkan Kesuburan secara Alami setelah Lepas KB IUD
- Penyebab Menstruasi Terlambat saat Mengonsumsi Pil KB