Haru, Kisah Perjuangan Ibu Melahirkan Bayi di Pengungsian Gempa Mamuju
Marlina melahirkan anak keempatnya di tenda pengungsian secara darurat bersama bidan
19 Januari 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bencana gempa bumi yang melanda wilayah Mamuju dan Majene pada Kamis (14/1/2021) dan Jumat (15/1/2021) membuat warganya panik. Gempa tersebut memaksa banyak orang yang terdampak bencana menetap sementara di pengungsian.
Salah satunya adalah Marlina, ibu hamil yang tengah bersiap menyambut kelahiran anaknya ketika peristiwa gempa itu terjadi.
Jumat (15/1/2021) kemarin wilayah Mamuju, Sulawesi Barat baru diguyur hujan deras saat malam hari. Malam itu tak seperti biasanya, ada tangisan bayi baru lahir yang memeriahkan tempat pengungsian. Marlina (33) melahirkan bayinya di tempat pengungsian gempa Mamuju.
Diakui Marlina, ia tak menyangka akan melalui persalinan bayinya di tempat pengungsian. Bagaimana cerita lengkap mengenai ibu melahirkan di tempat pengungsian ini? Berikut Popmama.com rangkum selengkapnya.
1. Menyelamatkan diri dari gempa Mamuju saat tengah hamil tua
Di pengungsian korban gempa Mamuju, Marlina bersama suami dan ketiga putranya mesti bertahan. Sebelum ia melahirkan anaknya yang keempat ini, diceritakannya kalau Marlina dan keluarga berlari menyelematkan diri ketika gempa bumi terjadi.
Bahkan saat gempa itu Marlina panik karena rumahnya yang ada di Kawasan Tambi, Kelurahan Mamuju sangat dekat dengan pantai. Dikatakan Marlina bahwa saat ini kondisi rumahnya rusak sedang.
“Rumah rusak sedanglah,” kata Marlina dikutip dari IDN Times di pos pengungsian, Senin (18/1/2021).
Editors' Pick
2. Sudah rasakan kontraksi sejak Jumat sore
Gempa bumi mengguncang Mamuju pada Jumat (15/1/2021) dini hari. Sorenya sekitar pukul 16.00 WITA, Marlina sudah merasakan perutnya mulas dan sakit sebagai tanda kontraksi. Ia pun sempat panik karena khawatir akan melahirkan saat keadaan masih darurat.
Suaminya, Murgan lalu mencoba menghubungi bidan yang dikenalnya untuk datang memeriksa kandungan istrinya. Namun, dari tiga bidan yang dihubunginya sore itu tidak ada yang bisa datang.
Tak menyerah, Murgan lalu menghubungi bidan keempat yang akhirnya bisa membantu persalinan Marlina.