Konselor Laktasi Palsu Lakukan Pelecehan pada Ibu Menyusui di Telegram
Laki-laki hidung belang itu menyamar menjadi perempuan hingga meminta video payudara korban
20 Februari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Seorang konselor laktasi asal Malaysia, Nurun Nadia Masrom (37) menceritakan kisah yang dialami salah satu anggota grup telegram yang ia kelola.
Di mana ada seorang laki-laki yang mengaku konselor laktasi ternyata menjalankan modus pelecehan seksual secara online.
Followers yang mengaku kepada Nadia itu mengaku sudah dilecehkan oleh lakil-laki tersebut yang berpura-pura sebagai perempuan. Sebagai bukti, Nadia menunjukkan tangkapan layar mengenai kasus ini dan upaya dari laki-laki yang mengaku konselor itu mengelabui korban.
Berikut Popmama.com rangkum informasi konselor laktasi palsu lakukan pelecehan pada ibu menyusui di Telegram.
1. Kronologi ada laki-laki yang menyusup ke grup telegram sharing ibu menyusui
Dikutip dari media Malaysia mStar, Nadia mengatakan ia sebagai konselor laktasi awalnya membuat grup Telegram untuk para ibu menyusui. Nadia di grup tersebut berniat membagikan ilmunya kepada para ibu yang kesulitan menyusui.
Sebelumnya Nadia sempat berbagi tips di Twitter tetapi banyak diprotes karena isunya dianggap sensitif. Grup Telegram itu banyak diminati sebab memang banyak ibu menyusui yang mengalami kesulitan.
Seiring berjalannya waktu, Nadia tidak menyangka jika ada seorang laki-laki yang menyamar menjadi perempuan di sana. Nadia tidak dapat mengontrol siapa saja yang masuk dan keluar grup Telegram yang ia buat karena jumlah anggotanya sangat banyak.
Editors' Pick
2. Banyak ibu menyusui yang mencurahkan kesulitan di dalam grup
Grup yang dibuat Nadia pun aktif karena banyak ibu menyusui yang ingin mendapatkan solusi dari masalah yang mereka hadapi. Pada suatu saat, ada seorang ibu yang mencurahkan masalah yang dihadapi saat menyusui bayi.
Di sinilah modus laki-laki itu sebagai konselor laktasi palsu mulai beroperasi. Caranya yakni dengan mengirimkan pesan mandiri kepada ibu yang mencurahkan masalahnya tadi di dalam grup.
Laki-laki itu mengenalkan dirinya sebagai konselor laktasi untuk membantu ibu itu secara personal. Ibu menyusui itu tidak curiga sama sekali pada awalnya karena pelaku tampak sangat mengerti masalah ASI.
3. Laki-laki yang mengaku konselor laktasi ini meminta video ibu menyusui sedang memerah ASI payudaranya
Setelah korbannya terjerat perangkap, laki-laki itu meminta para ibu yang berkonsultasi pribadi padanya untuk mengirimkan gambar dan video payudara. Ia meminta itu dengan dalih untuk 'mendiagnosa' masalah.
Ada beberapa mama yang sampai diminta melakukan video call dengan alasan untuk melihat caranya memerah payudara untuk mengeluarkan ASI. Nadia merasa bersalah dan kesal pada laki-laki tersebut karena banyak mama yang sudah terperdaya.
Sebagai informasi, grup yang dibuat Nadia ini sudah ada sejak tahun 2022 dan kejadian ini baru pertama kali ia alami. Ada lebih dari 20 ribu anggota dalam grup tersebut dan dia tidak tahu berapa jumlah ibu yang sudah menjadi korban dari laki-laki hidung belang tersebut.
4. Jangan sampai tertipu konselor laktasi palsu, ini tipsnya!
Dalam unggahannya di Twitter, Nadia menjelaskan agar para mama berhati-hati setelah adanya kasus ini. Jangan lengah dan mudah percaya kepada orang asing yang menawarkan bantuan cuma-cuma di media sosial.
Berikut sejumlah tips dari Nurun Nadia Masrom, konselor laktasi agar mama tetap waspada pada oknum yang mengaku menjadi konselor laktasi.
"Kami sebagai konselor laktasi tidak akan pernah meminta untuk memperlihatkan payudara ibu," tegas Nadia dikutip dari media Malaysia mStar.
Dikutip dari sumber lain, mama juga berhak meminta sertifikasi dari konselor laktasi ketika akan melakukan konseling menyusui. Pastikan konselor yang melakukan praktik telah mendapatkan sertifikasi.
Misalnya, kita bisa memilih konselor laktasi yang punya gelar IBCLC yang merupakan gelar oleh International Board for Certified Lactation Consultants Examiners untuk konselor laktasi yang telah melakukan serangkaian pelatihan.
Konselor laktasi ini bisa berasal dari berbagai kalangan mulai dari tenaga kesehatan seperti dokter umum, dokter spesialis, perawat, ataupun bidan.
Untuk memastikan keaslian sertifikat IBLCE bisa diakses di iblce.org, kemudian masukkan nama yang bersangkutan atau nama belakangnya. Jika benar memiliki gelar IBCLC, tentu namanya akan muncul saat Mama cari.
Namun, bukan berarti mama tidak bisa berkonsultasi dengan konselor laktasi tanpa IBCLC. Hanya saja pilih yang sudah berpengalaman dan kredibel, misalnya sudah sering memberikan penyuluhan di rumah sakit atau klinik lainnya.
Itulah tadi konselor laktasi palsu lakukan pelecehan pada ibu menyusui di Telegram. Yuk, tetap waspada ya!
Baca juga:
- Apa Bedanya IBCLC dengan Konselor Laktasi? Cari Tahu Yuk Ma!
- 7 Tips Puasa Lancar bagi Ibu Menyusui menurut Konselor Laktasi
- Tips Konselor Laktasi, Mengatasi Payudara Bengkak saat di Tempat Kerja