Pasien Covid-19 Melahirkan saat Koma, Bertemu Bayinya 3 Bulan Kemudian

Ibu ini punya gejala Covid-19 yang parah, sehingga mesti lakukan operasi caesar segera saat itu

8 Februari 2021

Pasien Covid-19 Melahirkan saat Koma, Bertemu Bayi 3 Bulan Kemudian
Unsplash/gabrielrana

Seorang pasien Covid-19 di Amerika Serikat bernama Kelsey Townsend melahirkan bayinya melalui proses caesar dalam keadaan koma pada 4 November 2020 lalu. Dikutip dari Madison, Kalsey saat itu positif Covid-19 sebelum melahirkan anak keempatnya itu.

Dokter yang menangani persalinan Kalsey pun memutuskan untuk menidurkannya dalam keadaan koma saat melahirkan bayinya. Proses persalinan itu berlangsung di Rumah Sakit St Mary's di Madison, Wisconsin, Amerika Serikat.

Setelah hampir tiga bulan, tepatnya 75 hari melahirkan, Kalsey baru bisa berjumpa dengan bayi mungilnya tersebut. 

Berikut Popmama.com rangkum informasi lengkap mengenai peristiwa ini. 

Editors' Pick

1. Perjuangan Kalsey dengan gejala parah karena Covid-19

1. Perjuangan Kalsey gejala parah karena Covid-19
Freepik/benzoix

Dilansir dari Madison, saat Kalsey datang ke rumah sakit itu saturasi oksigennya begitu rendah. Hal itu membuat otak bayi dan organ lainnya berpotensi rusak. 

Saat itu keadaan Kalsey juga cukup memprihatinkan. Kulitnya sudah berubah menjadi abu-abu dan biru yang merupakan tanda-tanda menuju kematian. Sehingga tim dokter dokter St Mary's di Madison, Wisconsin Amerika Serikat yang menanganinya langsung mengambil putusan operasi cesar untuk menyelamatkan bayinya. 

Operasi pun berhasil dilakukan saat Kalsey terbaring koma. Kalsey Townsend datang ke rumah sakit sudah dalam keadaan positif Covid-19 dengan gejala yang cukup berat.

2. Bertahan dan berusaha sembuh dengan bantuan alat pernapasan

2. Bertahan berusaha sembuh bantuan alat pernapasan
Freepik/Rawpixel-com

Tim dokter rumah sakit yang merawat Kalsey menyebut ia bertahan hidup dengan bantuan alat pernapasan. Karena efek Covid-19 kepada tubuhnya, tim dokter sempat memperkirakan Kelsey memerlukan transplantasi kedua bilik paru-parunya di akhir Desember.

Namun, seiring berjalan waktu pengobatan Kalsey menunjukkan hasil positif. Kondisinya pun membaik dengan cepat di pertengahan Januari 2021. Bahkan ia tak perlu lagi dirawat di bagian unit perawatan intensif. Ia juga pada akhirnya tidak memerlukan transplantasi paru-paru.

Diceritakan suami Kalsey, Derek Townsend, bahwa proses hidup dan mati istrinya melawan Covid-19 layaknya roller coaster. Pasangan ini tertular Covid-19 meski sudah mematuhi protokol kesehatan. Ketika keadaan Derek membaik dengan isolasi di rumah, keadaan Kalsey semakin memburuk hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

3. Jadi kasus langka, Kalsey disebut mendapat keajaiban

3. Jadi kasus langka, Kalsey disebut mendapat keajaiban
Madison.com/Taryn Ziegler Photography

Jennifer Krupp, salah satu tim dokter yang menangani Kalsey menyebut jika kasus ini adalah hal langka. Jarang bagi rumah sakit bisa membantu kelahiran bayi dari seorang ibu hamil yang memiliki gejala parah Covid-19.

Dengan perjalanan Kalsey yang naik-turun selama positif Covid-19, bisa dibilang pertemuan dan kesembuhan Mama empat anak ini jadi sebuah keajaiban.

Setelah 75 hari di rawat dari koma hingga dikeluarkan dari ruang perawatan intensif, pada 27 Januari 2021 lalu, Kalsey pertama kali bertemu dengan anaknya. Pasangan Derek dan Kalsey Townsend pun memberikan nama anak perempuan mereka Lucy. 

Pada masa-masa menunggu istrinya menuju sembuh dan pulang, Derek sempat pesimis karena merasa akan kehilangan orang yang dicintainya itu. Namun, kehendak Tuhan menjawab lain. Kalsey pun sembuh dan pulang untuk bertemu keluarganya.

"Keluarga adalah segalanya bagi saya. Saat ini saya seolah memiliki segalanya untuk hidup," ujar Kalsey dikutip dari Madison.

Itulah tadi berita mengenai Kelsey Townsend, ibu hamil yang positif Covid-19 dan melahirkan anak keempatnya dalam keadaan koma. Perjuangan Kalsey ini menjadi pembelajaran bagi kita agar senantiasa menjaga kesehatan ya, Ma.

Sebab virus Covid-19 ini tidak pandang bulu dan bisa menyerang siapa saja. Belum lagi, ibu hamil adalah satu orang yang berisiko terkena virus ini. 

Baca juga:

The Latest