5 Penyebab Bayi Telat Lahir Melewati HPL, Jangan Disepelekan ya, Ma!
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab bayi telat lahir, jangan disepelekan ya Ma!
2 April 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain bayi lahir prematur, kondisi bayi telat lahir juga bisa saja terjadi. Momen menyambut kelahiran bayi merupakan suatu hal yang mendebarkan namun juga membahagiakan. Sebagai momen yang dinanti-nanti, berbagai macam persiapan biasanya akan Mama lakukan, terlebih saat menjelang hari kelahiran tiba.
Sayang saat segala persiapan telah siap, ada beberapa calon mama yang harus menghadapi beberapa permasalahan sebelum melahirkan.
Diantaranya seperti kontraksi yang tak kunjung datang padahal hari perkiraan lahir bayi sudah dekat. Hal ini seringkali menyebabkan bayi telat lahir.
Mama yang mengalami hal ini sebenarnya perlu tahu bahwa tanggal yang sudah ditentukan oleh dokter tidaklah mutlak dan dapat mundur beberapa hari, bahkan dapat mundur hingga seminggu lebih.
Ini sebenarnya bukan hal yang perlu dikhawatirkan namun Mama harus tahu bahwa ada beberapa penyebab bayi telat lahir.
Berikut ini Popmama.com telah merangkum beberapa di antaranya:
1. Kegemukan
Faktor kegemukan bisa menjadi salah satu penyebab bayi telat lahir, Ma. Maka dari itu, untuk meminimalkan kegemukan saat hamil, sebaiknya Mama mengonsumsi banyak makanan bergizi, seperti aneka jenis sayuran, buah-buahan, daging tanpa lemak, dan susu.
Hindari makanan yang yang mengandung lemak jahat karena selain dapat memengaruhi berat badan, juga tak baik untuk kesehatan.
Mama nggak mau kan karena kegemukan bayi jadi telat lahir?
Editors' Pick
2. Kebutuhan kadar enzim sulfatase dalam plasenta tidak terpenuhi
Penyebab bayi telat lahir berikutnya mungkin dikarenakan kebutuhan kadar enzim sulfatase dalam plasenta tidak terpenuhi dengan cukup. Enzim sulfatase sendiri dihasilkan oleh organel sel lisosom yang terdapat pada tubuh.
Untuk mencukupi kadar enzim sulfatase, Mama cukup melengkapi kebutuhan gizi, melakukan olahraga seperti senam hamil, hindari stres, hingga beristirahat yang cukup, tak terkecuali menjelang waktu persalinan.