Diduga Malapraktik, Ibu di Parapat Alami Kritis usai Melahirkan

Ibu ini kehilangan bayi dan alami kritis karena ari-ari tertinggal di rahim

31 Oktober 2023

Diduga Malapraktik, Ibu Parapat Alami Kritis usai Melahirkan
Pexels/Pixabay

Kisah memilukan dialami seorang Ibu di Parapat, Simalungun, Provinsi Sumatera Utara bernama Harmilawati.

Ibu berusia 29 tahun tersebut kehilangan bayi perempuannya setelah dilahirkan di Puskesmas Parapat. Tak hanya itu, beberapa saat usia melahirkan, Harmilawati juga mengalami kritis yang disebabkan karena tertinggalnya jaringan (ari-ari) di dalam rahim usai persalinan.

Berikut ini Popmama.com rangkum berita selengkapnya mengenai Ibu di Parapat alami kritis usai melahirkan, diduga malapraktik.

Editors' Pick

1. Harmilawati kehilangan bayinya usai dilahirkan

1. Harmilawati kehilangan bayi usai dilahirkan
Freepik/ASphotofamily

Tepat pada Senin (16/10/2023) pukul 11.00 waktu setempat, Topan membawa Harmila ke bidan terdekat karena sudah mengalami kontraksi. Persalinan pun berlangsung tanpa adanya kendala, keduanya dikaruniai bayi perempuan dengan berat 3,2 kilogram dan panjang 49 sentimeter.

Namun, Harmilawati dan Topan Bakkara harus mengalami hal kurang menyenangkan, karena bayinya dinyatakan meninggal dunia oleh bidan. Besar dugaan, meninggalnya bayi perempuan tersebut akibat malapraktik dari bidan berinisial AE yang bertugas di Puskesmas Parapat.

Kepada awak media, Topan menyebut jika kondisi bayinya sempat kritis, namun bidan menolak untuk merujuknya ke rumah sakit besar. Hingga akhirnya, bayi malang tersebut mengalami sesak dan kesulitan menelan, sampai dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (21/10/2023).  

2. Ada jaringan ari-ari yang tertinggal di dalam rahim

2. Ada jaringan ari-ari tertinggal dalam rahim

Usai mendapati kenyataan bayinya meninggal dunia, Topan harus menghadapi kepedihan lainnya. Di mana kondisi sang Istri semakin hari tampak semakin drop. Keluarga yang curiga, akhirnya menyarankan Topan untuk memeriksakan Harmilawati ke Rumah Sakit Murni Teguh Pematang Siantar pada Senin (23/10/2023).

Betapa terkejutnya Topan, lantaran saat itu dokter yang melakukan USG menyatakan bahwa di dalam rahim istrinya ada jaringan (ari-ari) yang tertinggal dan harus segera dilakukan kuret.

“Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan dr. Sutan dan melalui USG, katanya ada jaringan di rahim istri saya dan harus diangkat serta dibersihkan melalui tindakan kuret," ujar Topan.

Demi alasan keselamatan, Harmila akhirnya dirujuk untuk menjalani kuret di Rumah Sakit Tentara (RST) Pematang Siantara pada Selasa (24/10/2023).

3. Pihak keluarga menduga adanya malapraktik

3. Pihak keluarga menduga ada malapraktik
Freepik/peoplecreations

Dari rangkaian peristiwa tersebut, pihak keluarga menduga adanya malapraktik di Puskesmas Parapat. Pihak keluarga lantas merasa dirugikan atas meninggalnya anak Topan dan kondisi Harmila yang saat ini belum stabil.

Karena alasan tersebutlah, keluarga melaporkan kejadian ini ke Polres Simalungun dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Simalungun pada Kamis (26/10/2023).

Hingga berita ini diketahui publik, Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung dan ketua IBI Kabupaten Simalungun Marice Simarmata masih menindaklanjuti hal tersebut. Besar kemungkinan bidan AE akan segera dipanggil untuk dilakukan pemeriksaan, terkait kasus yang menimpa Topan dan istrinya tersebut.

Tentu dengan adanya kasus ini, kita berharap tenaga medis untuk lebih profesional lagi dalam bekerja. Mengingat nyawa manusia yang menjadi taruhannya. Semoga hal serupa tidak terulang kembali ya, Ma!

Baca juga:

The Latest