Jarang Minum Tablet Tambah Darah Berpotensi Melahirkan Anak Stunting
Kemenkes RI rekomendasikan Ibu hamil minum TTD 90 hari untuk cegah risiko melahirkan anak stunting
16 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belum lama ini pemilik akun Twitter @tanyarlfes mengunggah sebuah foto yang berisi pertanyaan terkait benarkah jarang minum Tablet Tambah Darah (TTD) berpotensi melahirkan anak stunting. Foto yang diunggah pada Jumat (15/9/2023) tersebut, kini sudah dilihat lebih dari 1,5 juta kali hingga mendapat banyak respon warganet.
Pada dasarnya, tablet tambah darah merupakan suplemen zat gizi bervitamin dan mineral, yang di dalamnya mengandung zat besi setara dengan 60 mg dan 400 mcg asam folat. Suplemen ini bermanfaat untuk proses pembentukan hemoglobin atau sel darah merah di tubuh.
Seperti yang kita ketahui, sel darah merah memiliki peran utama dalam memasok zat-zat penting ke dalam tubuh. Jika proses ini terhambat, Mama yang sedang hamil berpotensi melahirkan anak dengan kondisi stunting.
Di bawah ini Popmama.com rangkum informasi selengkapnya mengenai benarkah jarang minum tablet tambah darah berpotensi melahirkan anak stunting?
1. Apa itu stunting?
Melansir dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, stunting adalah kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada anak usia di bawah lima tahun (balita). Kondisi ini bisa terjadi karena banyak faktor, diantaranya faktor genetik, sanitasi yang kurang baik, hingga kekurangan asupan nutrisi Mama selama kehamilan.
Menurut Kemenkes RI, tingginya angka stunting di Indonesia paling umum disebabkan karena Ibu hamil yang menderita anemia dan kurangnya mengonsumsi tablet tambah darah.
Anemia adalah suatu masalah kesehatan yang terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan zat besi. Sehingga jumlah sel darah merah di dalam tubuh berkurang atau sel darah merah yang tidak berfungsi optimal. Kondisi ini jika dibiarkan bisa berdampak pada kehamilan, sehingga Mama berisiko melahirkan anak dengan kondisi stunting.
Editors' Pick
2. Tablet tambah darah dan kandungannya
Selama kehamilan sangat penting bagi Mama mengonsumsi tablet tambah darah, terutama bagi yang mengalami anemia defisiensi zat besi. Tablet tambah darah merupakan suplemen gizi yang mengandung vitamin dan mineral, diantaranya zat besi elemental 60 mg dan asam folat 400 mcg.
Dengan mengonsumsi satu tablet tambah darah, diharapkan zat besi yang diserap tubuh bisa mencapai 6 hingga 8 mg.
Mama yang sedang hamil perlu mengonusmsi satu tablet tambah darah per hari, selama 90 hari di masa kehamilan. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya anemia dan mengurangi risiko kelahiran bayi dengan kondisi stunting.
3. Benarkah jarang minum tablet tambah darah berpotensi melahirkan anak stunting?
Unggahan akun Twitter @tanyarlfes yang mempertanyakan terkait benarkah jarang minum tablet tambah darah berpotensi melahirkan anak stunting pun viral di publik.
Salah satu wargnet bahkan memberikan penjelasan dengan mengupload sebuah video yang diambil dari akun TikTok @makankentang. Di mana dalam video tersebut, pemilik akun yang diketahui berprofesi sebagai dokter muda menjelaskan mengenai risiko melahirkan anak stunting yang disebabkan kekurangan zat besi.
Seperti diketahui, di trimester pertama janin dalam kandungan akan mengalami proses pembetukan struktur penting terutama tulang. Karena alasan inilah, Mama yang sedang hamil sangat disarankan memenuhi kebutuhan nutrisi berupa zat besi dan asam folat.
“Di trimester pertama ini ada pembentukan struktur-struktur penting terutama tulang. Nah di dalam tablet tambah darah, isinya ada 60 mg ferrous fumarate atau zat besi dan 0,4 mg asam folat,” kata pemilik akun TikTok @makankentang.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa asam folat memiliki peran penting dalam proses tubuh kembang janin. Sedangkan zat besi berperan dalam proses pembentukan sel darah merah, yang akan menghantarakan oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Jika selama masa kehamilan Ibu hamil mengalami anemia atau jarang mengonsumsi tablet tambah darah, maka bayi yang dilahirkan berpotensi mengalami stunting karena proses tumbuh kembangnya selama di dalam kandungan terhambat.
“Asam folat itu berperan dalam pembentukan tulang, jaringan lunak, dan saraf. Sedangkan zat besi itu terdapat di dalam sel darah merah kita. Menghantarakan oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Nah, kalo Ibunya anemia kekurangan darah, oksigenasi ke janin berkurang. Padahal janinya lagi prose pembentukan tulang. Jadi pembentukannya tidak maksimal,” ujarnya.
4. Tablet tambah darah bantu Mama terhindar dari risiko pendarahan saat persalinan
Selain bisa mengurangi potensi melahirkan bayi stunting, tablet tambah darah juga bisa membantu Mama terhindar dari risiko pendarahan saat persalinan. Sebab kandungan zat besi dalam tablet tambah darah bisa membantu proses pembentukan zat besi cadangan di dalam tubuh.
“Selain itu, konsumsi tablet tambah darah yang teratur juga berperan dalam pembentukan zat besi cadangan. Karena nanti saat melahirkan, kan akan kehilangan darah yang banyak,” tambahnya.
Karena alasan ini juga, Kementerian Kesehatan RI merekomendasikan Ibu hamil untuk mengonsumsi tablet tambah darah, minimal 90 hari selama kehamilan. Jadi satu hari Ibu hamil harus mengonsumsi satu tablet. Di mana tablet tambah darah ini bisa didapatkan dari di Puskesmas, sejak kunjungan kehamilan pertama kalinya.
Jadi mulai sekarang, jangan lupa mengonsumsi tablet tambah darah ya, Ma!
Baca juga:
- Menyusui Itu Berat Maka Persiapkan Sejak Kehamilan
- Melahirkan Bayi dengan Berat 4 Kg Lebih, Bisa Mengancam Kesehatan
- Tips Mengelola Kenaikan Berat Badan yang Buruk pada Bayi yang Disusui