Kaki Bayi Sudah Keluar, Ibu Ini Ditolak Melahirkan di Rumah Sakit
Rumah Sakit sebut inkubator salam kondisi rusak, sehingga tak bisa bantu perawatan Ibu dan bayi
29 Februari 2024

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kisah pilu dialami oleh seorang Ibu bernama Tania di Sumatera Selatan. Istri dari Agus tersebut diduga sempat ditolak oleh RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau, saat hendak melahirkan anak pertamanya. Padahal, saat itu kondisinya emergency lantaran kaki bayinya sudah keluar.
Pasangan suami istri ini justru mendapatkan rujukan ke rumah sakit lain, karena alasan inkubator rumah sakit yang sedang rusak. Penolakan tersebut membuat keduanya merasa kecewa, terlebih kondisi Tania saat itu sudah sangat darurat dan harus segera melahirkan bayinya.
Di bawah ini Popmama.com berikan kronologi Ibu ditolak melahirkan di rumah sakit, padahal kaki bayi sudah keluar.
Editors' Pick
1. Kronologi Tania ditolak melahirkan di rumah sakit
Peristiwa ini berawal saat Tania bersama suami dan Ibu mertuanya datang ke salah satu klinik bidan yang ada di Jalan Depati Said, untuk melahirkan pada Hari Minggu malam (25/2/2024). Diungkap Agus, saat itu kondisi Tania sudah sangat darurat, lantaran salah satu kaki bayi sudah keluar.
“Saat itu di klinik setelah melihat kondisi istri saya bidan memberikan rujukan untuk membawanya ke RS Siti Aisyah dan bidan pun langsung memesan taksi online. Benar-benar sudah darurat, bahkan kaki anak saya pun itu sudah keluar,” kata Agus kepada awak media saat diwawancara.
Setibanya di RSUD Siti Aisyah Lubuklinggau, Agus dan Tania kembali merasakan kekecewaan lantaran saat itu inkubator rumah sakit sedang dalam kondisi rusak. Mereka pun kembali diminta untuk mencari pertolongan di rumah sakit lainnya.
Menurut penuturan Agus, saat itu pihak rumah sakit hanya memegang perut sang Istri dan selebihnya tidak ada tindakan yang dilakukan sebagai pertolongan pertama. Bahkan pihak rumah sakit menyarankan Agus membawa istrinya ke RS Dwi Sari menggunakan motor, karena kondisi Tania dianggap belum parah.
“Terus perawat dari RS itu berkata bahwa saat ini untuk alat Inkubator tidak ada karena rusak dan mereka pun menyuruh saya dan istri agar cari RS lain,” tambah Agus.
2. Walikota menyampaikan permintaan maaf
Kejadian penolakan rumah sakit ini kemudian viral di media sosial Kota Lubuklinggau. Bahkan kabar ini sampai ke Walikota Lubuklinggau.
PJ Walikota Lubuklinggau, Trisko Defriansya mengaku turut prihatin dan menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat, terutama Tania dan Agus. Menurut Trisko, saat ini pihaknya tengah membentuk tim percepatan langkah-langkah perbaikan di Rumah Sakit Siti Aisyah, tertuama yang berkaitan dengan mutu, pelayanan, dan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Beberapa rekomendasi dari tim percepatan adalah masalah layanan, oleh sebab itu melalui dinas kesehatan dari Direktur Siti Aisyah untuk menyelesaikan dan menjelaskan dengan pasien,” ungkap Trisko.
Di sisi lain, Trisko juga menyebut kalau peralatan yang kurang memadai akan segera diperbaiki demi keselamatan jiwa pasien, terutama bagi Ibu yang hendak melahirkan. Ia berharap kedepannya, Ibu dan anak bisa tertolong di rumah sakit manapun.