KB Oles buat Laki-Laki, Dipakai di Bahu untuk Kurangi Produksi Sperma
Jadi terobosan baru alat KB untuk laki-laki
14 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selama ini kita tahu bahwa, alat kontrasepsi banyak ditujukan untuk perempuan guna mengurangi risiko kehamilan. Ada banyak macamnya, mulai dari KB suntik, KB implan, hingga IUD.
Nah, belum lama ini melansir dari NBC News, para ilmuwan menemukan alat kontrasepsi atau KB khusus untuk pria. Di mana, para peneliti ini melakukan uji klinis terhadap jenis KB berbahan dasar gel, yang dioleskan ke bahu laki-laki untuk mengurangi produksi sel sperma.
Hasil penelitian menyatakan bahwa, gel yang digunakan tersebut telah berhasil menurunkan jumlah produksi sel sperma, serta aman digunakan oleh laki-laki.
Penasaran? Berikut ini Popmama.com akan membahas lebih lanjutmengenai KB oles buat laki-laki, dipakai di bahu untuk kurangi produksi sperma.
Fakta KB Oles buat Laki-Laki
Editors' Pick
1. Uji coba KB oles berbentuk gel untuk laki-laki
Melansir dari NBC News, Population Council (lembaga non pemerintah) dibiayai oleh Institusi Kesehatan Nasional Inggris (NIS) melakukan sebuah uji coba terkait KB laki-laki. Uji coba ini melibatkan gel kontrasepsi untuk Papa, yang di dalamnya mengandung hormon buatan bernama Nestoron.
Nestoron merupakan hormon sintetis yang sudah banyak digunakan pada alat kontrasepsi wanita. Nestoron yang digabungkan dengan testosteron, terbukti bisa menurunkan produksi sel sperma, tanpa memengaruhi gairah seksual seseorang.
Hasil uji coba ini pun dipresentasikan pada pertemuan tahunan Endocrine Society yang digelar pada Hari Minggu (2/6/2024), di Boston Amerika Serikat.
“Pengembangan metode kontrasepsi yang aman, sangat efektif, dan dapat digunakan untuk pria,” kata Diana Blithe, perwakilan dari National Institutes of Health (NIS), melansir dari NBC News.
2. Gel kontrasepsi bisa turunkan produksi sel sperma
Uji coba dilakukan pada 222 orang pria dengan rentang usia 18-50 tahun. Mereka kemudian mengoleskan gel kontrasepsi sebanyak 1 sdt ke bahu (tulang belikat), secara rutin setiap harinya.
Setelah 12 minggu pemakaian gel tersebut, 86% peserta uji coba mengalami penekanan jumlah sperma. Di mana saat ejakulasi didapati jumlah sperma yang dikeluarkan turun drastis, dari angka 15 juta-200 juta per mililiter, menjadi kurang dari 1 juta per mililiter. Jumlah ini kemudian dianggap efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan.
“Waktu yang lebih cepat dari perkiraan untuk menekan sperma ini adalah sesuatu yang menggembirakan. Terutama karena upaya di masa lalu membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai jumlah sperma [1 juta] tersebut,” tambah Blithe.
Sebelumnya memang sudah dilakukan uji coba serupa, yang memanfaatkan hormon testosteron saja. Namun penggunaan hormon testosteron dalam jumlah tinggi saat itu, mustru menimbulkan efek samping bagi beberapa orang.
3. Punya tekstur gel mirip hand sanitizer
Menurut salah satu peserta uji coba bernama Logan Whitehead, gel kontrasepsi yang digunakan mirip seperti hand sanitizer, pembersih tangan yang mengandung antibakteri.
“Baunya seperti hand sanitizer, terlihat seperti hand sanitizer,” kata Whitehead.
Saat diwawancarai, Whitehead mengatakan jika dirinya memiliki sejumlah alasan untuk mengikuti uji coba ini. Ia menyebut jika uji coba ini aman dilakukan karena sudah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), serta gel yang digunakan cukup mudah dan tidak memiliki efek samping.
“Proses penggunaan gel sangat mudah, ibaratnya itu seperti makan pil tiap hari,” tambahnya.
Saat menggunakannya, Whitehead menyebut ada efek samping yang muncul yakni jerawat dan kenaikan berat badan. Namun ia menjelaskan jika kedua efek ini bisa saja muncul karena faktor pekerjaan, yang membuatnya jarang bergerak.
4. Masih diperlukan uji coba tambahan
Namun menurut informasi terbaru, masih dibutuhkan sejumlah tahap uji coba tambahan, sebelum menjadikan gel tersebut sebagai alat kontrasepsi. Dalam uji coba tambahan ini, nantinya gel oles pria akan digunakan oleh pasangan selama satu tahun penuh.
Ini perlu dilakukan guna memastikan efektivitasnya dalam mencegah terjadinya kehamilan. Serta mengetahui lebih lanjut mengenai keamanan, efek samping, serta berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pulih setelah penggunaan gel kontrasepsi dihentikan.
Demikian informasi mengenai KB oles buat laki-laki, dipakai di bahu untuk kurangi produksi sperma. Tentu ini bisa jadi terobosan baru, sehingga tak hanya perempuan, pria juga bisa ambil peran dalam menurunkan risiko kehamilan terutama setelah melahirkan.
Baca juga:
- 7 Rekomendasi Kondom Bergerigi untuk Program KB yang Lancar
- KB 1 Bulan untuk Ibu Menyusui, Apakah Aman?
- Mengenal Jenis KB Beserta Efek Sampingnya