Mengenal Baek-il, Tradisi Korea untuk Rayakan 100 Hari Kelahiran Bayi
Ini sebagai ungkapan rasa syukur karena Ibu dan bayi berhasil melewati masa sulit pasca persalinan
13 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selain Indonesia, negara lain juga punya tradisi untuk merayakan momen kelahiran bayi. Salah satunya yaitu Korea dengan tradisi bernama Baek-il.
Dilansir dari Asia Soecity, tradisi Baek-il merupakan sebuah perayaan yang dilakukan saat bayi berusia 100 hari, dihitung dari hari pertama mereka dilahirkan. Dimana dalam perayaan tersebut, anggota keluarga akan berkumpul untuk berdoa dan makan bersama. Mereka percaya, mengadakan perayaan 100 hari kelahiran bayi akan membawa berkah bagi sang Bayi dan juga keluarga.
Ingin tahu selengkapnya mengenai Baek-il, tradisi Korea untuk rayakan 100 hari kelahiran bayi? Berikut Popmama.com punya informasinya untuk Mama. Simak selengkapnya ya!
1. Mengenal tradisi Baek-il di Korea
Dilansir dari IDN Times, Baek-il (백일) merupakan sebuah perayaan sebagai bentuk rasa syukur karena masih diberikan kehidupan. Acara ini dilakukan tepat ketika bayi berumur 100 hari sejak kelahirannya. Tradisi Baek-il sudah ada sejak turun-temurun, dan hingga sekarang masih diteruskan oleh para orangtua di Korea.
Tepat pada hari ke 100, biasanya anggota keluarga akan berkumpul untuk berdoa dan makan bersama. Selain itu, beberapa makanan juga akan dibagikan kepada kerabat dan orang yang telah membantu proses persalinan bayi mereka.
Bagi keluarga Korea, setiap pertambahan umur selalu dijadikan momen istimewa yang harus di syukuri. Karena itu selain merayakan 100 hari kelahiran bayi, mereka juga mengadakan acara serupa tepat di momen dua tahun, 60, 70 dan 80 tahun.
Editors' Pick
2. Sebelum 100 hari pasca melahirkan, Ibu dan bayi tidak diperkenankan keluar rumah
Pada zaman dahulu di Korea, penyakit pada anak-anak adalah hal yang umum terjadi. Sehingga tingkat kelangsungan hidup untuk bayi yang baru lahir jadi sangat rendah. Hal ini disebabkan karena kurangnya informasi medis, kebersihan yang buruk, serta perubahan musim yang membuat anak-anak banyak terserang penyakit.
Nah untuk menghindari risiko penyakit, Ibu dan bayi tidak diperkenankan keluar rumah sampai hari ke 100 setelah melahirkan.