Pilihan Alat Kontrasepsi Jangka Panjang yang Efektif Cegah Kehamilan
Alat kontrasepsi jangka panjang bisa digunakan oleh perempuan maupun laki-laki
16 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menunda kehamilan, tentu jadi satu pilihan yang tepat bagi Mama yang baru saja melahirkan. Karena pasca melahirkan, Mama butuh lebih banyak waktu untuk istirahat, supaya pemulihan tubuh berjalan dengan optimal.
Nah, salah satu cara untuk menunda kehamilan bisa dengan menggunakan alat kontrasepsi ya. Alat kontrasepsi ini ada banyak jenisnya, serta bisa digunakan untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Khusus untuk alat kontrasepsi jangka panjang, ada empat pilihan yang bisa Mama dan Papa gunakan. Diantaranya IUD, KB implan atau susuk, tubektomi dan vasektomi.
Untuk lebih jelasnya, berikut Popmama.com berikan informasi mengenai pilihan alat kontrasepsi jangka panjang yang efektif cegah kehamilan, dilansir dari Parents.
1. Intrauterine Device (IUD)
Intrauterine Device (IUD) adalah alat kontrasepsi yang menggunakan alat kecil berbentuk T, yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan. Ada dua jenis KB IUD, yaitu IUD yang dilapisi tembaga (non hormonal) dan IUD hormonal.
Melansir dari Parents, menurut dr. Lisa Czanko, IUD jadi salah satu cara efektif untuk mencegah kehamilan selain sterilisasi, dengan tingkat keberhasilan lebih dari 99%. Setelah dipasang, IUD bisa bertahan selama 3 hingga 10 tahun. Tapi jika dalam jangka waktu tersebut Mama berencana hamil kembali, maka IUD bisa dilepas kapan saja.
Kelebihan IUD:
- IUD bisa dipasang kapan saja.
- Biaya yang dikeluarkan hanya satu kali dan tidak perlu perawatan khusus.
- Aman digunakan oleh Mama yang sedang menyusui.
- IUD hormonal bisa bantu mengembalikan siklus menstruasi dan meredakan sakit saat PMS.
- Umumnya KB IUD tidak menyebabkan kenaikan berat badan.
Kekurangan IUD:
- Pada saat pemasangan IUD, bisa berisiko menyebabkan rasa sakit dan kram yang berlangsung selama beberapa hari.
- IUD tidak melindungi tubuh dari infeksi menular seksual.
- IUD berisiko keluar dari tempatnya (berpindah tempat).
Editors' Pick
2. KB implan atau susuk
Alat kontrasepsi jangka panjang berikutnya yaitu KB implan atau susuk. KB implan mengandung hormon progesteron, yang bisa mencegah terjadinya kehamilan. Bentuknya mirip seperti batang korek api, yang kemudian dipasang pada jaringan lemak di lengan atas.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tingkat kegagalan KB implan hanya 0,05%. Ini berarti, KB implan memiliki tingkat keberhasilan lebih dari 99% dalam mencegah terjadinya kehamilan.
Kelebihan KB implan:
- Proses pemasangan KB implan cukup mudah.
- Tidak memerlukan perawatan khusus setelah dipasang.
- Punya tingkat keberhasilan yang tinggi dalam mencegah kehamilan.
- KB implan memberi keuntungan bagi perempuan yang harus menghindari estrogen.
- Bisa membantu mengatasi kram saat menstruasi berlangsung.
Kekurangan KB implan:
- Berisiko menyebabkan memar, nyeri dan sakit di tempat pemasangan.
- KB implan tidak melindungi tubuh dari risiko penyakit menular seksual.
- Ada efek samping pemakaian diantaranya sakit kepala, mual, dan nyeri payudara.
- Berisiko meningkatkan berat badan.