5 Rekomendasi Salep Penghilang Keloid Bekas Operasi Caesar

Salep bisa jadi pilihan untuk mengurangi ukuran dan ketebalan keloid bekas operasi caesar

29 Februari 2024

5 Rekomendasi Salep Penghilang Keloid Bekas Operasi Caesar
Freepik.com/freepik

Operasi caesar seringkali diperlukan dalam proses persalinan untuk alasan medis tertentu. Namun, salah satu masalah yang biasanya muncul usai operasi ini adalah keloid.

Keloid adalah pertumbuhan jaringan parut yang berlebihan di area bekas luka operasi. Hal ini umumnya bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, serta mengganggu estetika tubuh Ibu yang baru melahirkan.

Untuk mengatasi keloid pasca caesar, banyak orang mencari solusi dalam bentuk salep penghilang keloid. Salep ini banyak dijadikan pilihan, karena dianggap bisa bantu mengurangi ukuran dan ketebalan keloid, serta mengembalikan tampilan kulit yang sehat.

Biar nggak salah pilih, kali ini Popmama.com akan berikan 5 rekomendasi salep penghilang keloid bekas operasi caesar. Simak selengkapnya, ya!

1. Dermatix Ultra Cream

1. Dermatix Ultra Cream
shopee.co.id

Rekomendasi salep penghilang keloid bekas operasi caesar berikutnya ada Dermatix Ultra Cream. Krim ini dilengkapi dengan teknologi khusus yakni CPX, yang bisa bantu meratakan permukaan kulit yang menonjol, serta bekas luka pasca operasi.

Di dalamnya juga terkandung vitamin C, yang dipercaya bisa bantu mencerahkan kulit, tertuama di area bekas luka. Saat digunakan, salep ini cukup mudah meresap di kulit dan tidak menimbulkan rasa lengket.

Dermatix Ultra Cream dibanderol dengan harga mulai dari Rp121.000, ukuran kemasan 5 gram.

Editors' Pick

2. Lanakeloid E Cream

2. Lanakeloid E Cream
Lazada.co.id

Lanakeloid merupakan salep yang mengandung centella asiatica phytosome, serta vitamin E yang dipercaya bisa menghambat pertumbuhan keloid. Selain itu, salep ini cukup banyak direkomendasikan untuk Ibu pasca operasi caesar, karena bisa bantu menghaluskan bekas luka.

Cara menggunakannya cukup mudah, Mama hanya perlu mengoleskan salep ini tipis-tipis ke permukaan kulit yang terdapat keloid. Oleskan sebanyak 1 hingga 2 kali dalam sehari.

Lanakeloid E Cream bisa dibeli dengan harga mulai dari Rp110.000, kemasan ukuran10 gram.

3. Madecassol Cream

3. Madecassol Cream
Tokopedia.com

Krim yang satu ini bisa digunakan untuk mnegatasi keloid. Bahan utama di dalamnya hampir mirip dengan Lanakeloid E Cream, yakni centella asiatica 1 gram, yang dipercaya ampuh mengatasi berbagai masalah kulit.

Tak hanya menyembuhkan jaringan kulit, produk krim yang satu ini juga bisa bantu meredakan dan mencegah timbulnya keloid yang lebih parah. Karena tergolong obat keras, Madecassol Cream hanya bisa dibeli dengan resep dokter ya.

Madecassol Cream dibanderol dengan harga mulai dari Rp173.000, kemasan ukuran 10 gram.

4. Mederma Proactive

4. Mederma Proactive
Shopee.co.id

Berikutnya ada Mederma Proactive, yang bertekstur gel. Produk yang satu ini bisa digunakan untuk memperbaiki struktur pada jaringan parut, serta membantu mengurangi timbulnya keloid di bekas luka operasi.

Mama bisa menggunakannya dengan cara mengoleskan sebanyak 3 hingga 4 kali sehari. Saat mengolesnya, Mama disarankan untuk menggosok area kulit secara perlahan, agar produk bisa meresap sempurna dan memberikan hasil yang optimal.

Mederma Proactive bisa dibeli dengan harga mulai dari Rp145.000.

5. Sodermix Cream

5. Sodermix Cream
Shopee.co.id

Sodermix Cream direkomendasikan sebagai salep penghilang keloid pada kulit pasca operasi caesar. Salep yang satu ini mengandung bahan aktif berupa Superoxide Dismutase Alami (SOD), yang bisa bantu menangkal radikal bebas penyebab peradangan, mengendalikan keloid, serta menyembuhkan luka menonjol yang terdapat pada kulit.

Mama hanya perlu mengoleskan krim ini 1 hingga 2 kali dalam sehari. Setelah dioles, gosok perlahan selama 2 hingga 3 menit, agar salep meresap dengan baik.

Sodermix Cream bisa dibeli dengan harga mulai dari Rp.100.000, untuk kemasan ukuran 15 gram.

Itulah 5 rekomendasi salep penghilang keloid bekas operasi caesar.

Sebelum menggunakannya, pastikan Mama sudah berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu ya. Sebab, kondisi tubuh orang berbeda-beda, begitu juga dengan pengobatan yang dilakukan. Semoga membantu!

Baca juga:

The Latest