7 Tanda IUD Bergeser dari Rahim, Perhatikan agar Tak Terjadi Kehamilan
Translokasi IUD bisa sebabkan infeksi rahim, perhatikan tanda-tandanya Ma
27 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
IUD adalah alat kontrasepsi berbahan plastik dengan bentuk huruf T, yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah terjadinya kehamilan. Biasanya Intra Uterine Device (IUD) ini disebut juga dengan KB spiral.
Saat ini ada dua jenis KB IUD yang bisa Mama gunakan, yaitu IUD tembaga dan IUD hormonal. Keduanya bisa dibedakan berdasarkan durasi pemakaiannya, mulai dari 3 tahun, 5 tahun atau bahkan 10 tahun.
Namun dalam penggunaanya, Mama perlu berhati-hati dan rutin kontrol. Sebab American College of Obstetricians & Gynecologists menyatakan bahwa, dari setiap seribu pemasangan alat kontrasepsi IUD, terdapat satu kasus komplikasi perforasi uterus. Hal ini umumnya terjadi karena IUD bergerak atau bergeser dari rahim, yang dalam hal medis disebut dengan translokasi IUD.
Guna mengantisipasi hal tersebut, kali ini Popmama.com akan berikan informasi mengenai 7 tanda IUD bergeser dari rahim. Yuk simak dan waspadai ya Ma!
1. Timbul rasa nyeri saat berhubungan seksual
Timbulnya rasa nyeri saat berhubungan seksual adalah salah satu tanda IUD bergeser dari rahim. Kondisi ini bisa saja terjadi ketika IUD bergeser ke lokasi yang tidak seharusnya, seperti tersangkut di dalam rahim atau leher rahim.
Jika mengalaminya, Mama harus segera memeriksakan diri ke dokter. Sebab hal ini hanya bisa ditangani dengan cara mengubah posisi IUD ke lokasi yang seharusnya.
2. Pasangan bisa merasakannya saat berhubungan seks
Tak hanya Mama, Papa juga bisa merasakan adanya masalah pada IUD. Ini biasanya terjadi saat alat kontrasepsi bergerak menuju leher rahim, dan penis terasa seperti menyentuhnya, terutama ketika melakukan penetrasi.
Menurut Contraception Journal, pada beberapa kasus benang dari IUD memang bisa menganggu pasangan saat berhubungan seksual. Namun dalam kondisi normal, IUD seharusnya tidak dirasakan oleh laki-laki saat berhubungan seksual.
Karena itu, jika IUD bersentuhan dengan penis saat berhubungan seks, kemungkinan besar alat kontrasepsi tersebut telah bergeser dari rahim.
Editors' Pick
3. Siklus haid menjadi tidak normal
Saat menggunakan KB IUD, Mama akan tetap mengalami menstruasi, tergantung dari jenis yang digunakan. IUD hormonal biasanya menyebabkan darah menstruasi jadi lebih ringan, sedangkan IUD tembaga membuat darah menstruasi lebih deras.
Namun jika siklus haid dan volume darah menjadi tidak normal, Mama perlu berhati-hati ya. Sebab ini bisa jadi salah satu tanda IUD bermasalah. Selain itu, biasanya kondisi ini juga disertai rasa sakit atau nyeri, terutama ketika darah menstruasi keluar melalui vagina.
4. Mengalami keputihan yang tidak normal
Keputihan adalah satu hal yang umum dialami oleh perempuan. Namun jika keputihan keluar disertai dengan bau dan warna yang tidak biasa, ini bisa jadi tanda adanya pergeseran dari KB IUD.
Perhatikan juga beberapa tanda berikut ini ya Ma.
- Keputihan berwarna kuning atau hijau.
- Keputihan berbau busuk atau menyengat.
- Timbulnya rasa sakit dan nyeri di sekitar vagina.
- Vagina terasa seperti bengkak.
5. Benang IUD jadi lebih panjang atau pendek
IUD biasanya disertai dengan benang yang menggantung, tujuannya untuk memudahkan proses pelepasan ketika alat kontrasepsi tersebut sudah tidak digunakan lagi. Selain itu, benang tersebut juga berfungsi untuk melacak posisi IUD di dalam rahim Mama.
Apabila benang IUD menjadi lebih panjang, lebih pendek atau hilang, sebaiknya Mama segera periksakan diri ya. Sebab ini merupakan salah satu tanda IUD bermasalah atau translokasi.
6. Merasakan nyeri atau kram di bagian perut
Rasa nyeri dan kram di bagian perut merupakan hal yang umum terjadi ketika Mama memutuskan untuk memasang KB IUD. Biasanya ini bisa hilang dalam beberapa hari atau dengan bantuan obat pereda nyeri
Tapi jika rasa tidak nyaman tersebut berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sebaiknya Mama berhati-hati dan segera periksakan diri ke dokter. Sebab hal ini bisa jadi tanda pergeseran IUD, yang tak jarang menyebabkan infeksi di dalam rahim.
7. IUD terasa saat Mama beraktivitas
Saat menggunakan KB IUD, Mama masih kok bisa melakukan aktivitas seperti buang air besar, berjalan, atau duduk.
Tapi perlu diwaspadai ya, terutama jika saat beraktivitas Mama merasakan benang atau IUD mendekati area vagina. Sebab ini menjadi tanda IUD telah bergeser dari rahim dan menuju ke vagina. Mama harus segera mencari bantuan medis, guna memperbaiki posisi IUD tersebut.
Nah demikianlah tadi 7 tanda IUD bergeser dari rahim yang perlu Mama waspadai.
Saat memutuskan untuk menggunakannya, pastikan IUD terpasang dengan benar oleh ahlinya dan jangan lupa lakukan kontrol rutin ya Ma. Ini berguna untuk mencegah risiko buruk yang bisa mengganggu kesehatan tubuh Mama. Semoga bermanfaat!
Baca juga:
- Pilihan KB untuk Laki-Laki yang Aman dan Bisa Cegah Kehamilan
- Benarkah KB Implan Bikin Gemuk? Ini Penjelasannya!
- Mengenal Vasektomi, Metode KB Laki-Laki yang Bersifat Permanen