Tips Memilih KB yang Aman dan Nyaman, Catat Ya Ma!
Pilihlah jenis KB yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh ya
28 Agustus 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pasca melahirkan, tak jarang Mama mungkin ingin menunda kehamilan. Alasannya cukup beragam, diantaranya ingin menjaga kesehatan tubuh, mendapatkan proses pemulihan yang optimal, hingga mengatur jarak kelahiran anak.
Nah sekarang ini, untuk menunda kehamilan ada banyak cara yang bisa digunakan Ma. Salah satunya bisa dengan menggunakan alat kontrasepsi demi terwujudnya Keluarga Berencana (KB).
Namun pada kenyataanya, memilih metode KB yang tepat untuk diri sendiri tidaklah mudah. Karena ada banyak jenis KB, yang tentu saja harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan tubuh kita.
Karena itu, kali ini Popmama.com akan membagikan informasi mengenai tips memilih KB yang aman dan nyaman. Yuk, simak selengkapnya Ma!
Editors' Pick
1. Apa itu KB?
Keluarga Berencana (KB) adalah suatu metode yang dilakukan untuk menjarangkan kehamilan atau menjaga jarak kelahiran, demikian menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Ini bertujuan untuk menurunkan risiko kematian Ibu dan bayi, yang disebabkan karena jarak kelahiran yang terlalu dekat. Di sisi lain, penggunaan KB bukan hanya untuk mencegah kehamilan, tapi juga membantu melindungi tubuh dari risiko Infeksi Menular Seksual (IMS).
2. Ragam jenis KB
Sekarang ini sebenarnya ada banyak pilihan alat kontrasepsi yang bisa digunakan. Diantaranya pil KB, suntik KB, implan, IUD, hingga kondom. Tapi tak sedikit Mama dan Papa yang mungkin merasa ragu untuk menggunakan KB. Alasannya pun cukup beragam, mulai dari tingkat keefektifannya dalam mencegah kehamilan, hingga risiko efek samping saat menggunakan KB.
Dilansir dari YouTube Channel Dokter Keven, Keven Tali, dokter spesialis obgyn di beberapa rumah sakit di Jakarta menjelaskan mengenai jenis-jenis KB.
“Jenis-jenis KB ini dapat kita bagi sebetulnya. Dibagi berdasarkan KB hormon dan KB non hormon,” kata Dokter Keven.
Menurut dr. Keven, KB hormon adalah jenis KB yang metodenya berhubungan dengan hormon, contohnya KB suntik, pil KB atau patch. Umumnya KB hormon memiliki efek samping ke seluruh tubuh, seperti pusing, mual dan siklus menstruasi yang tidak teratur. Ini bisa terjadi terutama jika Mama menggunakannya secara tidak teratur.
Sementara KB non hormon adalah metode KB yang tidak menggunakan hormon, contohnya IUD dan spiral. KB jenis ini bisa digunakan dalam jangka waktu panjang, bahkan bisa sampai lima tahun Ma. Dimana efek samping dari KB non hormonal ini biasanya berupa rasa nyeri di tempat pemasangan KB, pendarahan, serta siklus menstruasi yang lebih panjang.