Manfaat ASI untuk Bayi yang Tidak Dapat Ditemui di Susu Sapi

ASI merupakan sumber nutrisi utama dan sangat penting untuk perkembangan bayi

1 Oktober 2024

Manfaat ASI Bayi Tidak Dapat Ditemui Susu Sapi
Popmama.com/Rayhan Fairuz SA

ASI adalah sumber nutrisi terbaik untuk bayi. Tidak hanya sebagai makanan yang diperlukan untuk tumbuh kembang bayi, ASI juga mengandung zat-zat penting yang tidak akan bisa ditemukan dalam susu formula. 

SONObebe sebagai salah satu brand ternama yang menyediakan berbagai kebutuhan ibu dan anak, sekaligus memberikan edukasi. Mengadakan sebuah acara yang bertajuk Parenthood Unpacked, menghadirkan sesi-sesi menarik seputar persiapan kehamilan, laktasi, naturopati, cara meningkatkan kualitas tidur bayi, hingga tips-tips MPASI.

Konselor Laktasi, dr. Naskaya Suriadinata, CBS juga berkesempatan mengisi salah satu sesi yaitu “Mempersiapkan Perjalanan Meng-ASIhiku” pada Sabtu (28/09/2024) lalu. dr. Naskaya menjelaskan berbagai hal tentang ASI, salah satunya adalah tentang manfaat dari ASI yang tidak dapat ditemukan pada susu lain.

Seperti apa informasi lengkapnya? Berikut Popmama.com telah merangkumnya lebih lanjut.

Editors' Pick

1. Pentingnya ASI ekslusif selama 6 bulan

1. Penting ASI ekslusif selama 6 bulan
Pexels/MART PRODUCTION

dr. Naskaya menjelaskan bahwa baik WHO, IDAI, bahkan American Pediatric, semuanya sama-sama menyarankan bahwa selama 6 bulan pertama bayi hanya diberikan ASI saja atau disebut sebagai ASI eksklusif.

Karena bayi di umur tersebut memang hanya memerlukan ASI sebagai sumber makanannya, sehingga tidak boleh dicampur dengan makanan atau minuman lain, termasuk air putih.

Setelah 6 bulan tersebut barulah bayi memerlukan nutrisi tambahan, karena kandungan-kandungan gizi yang terdapat pada ASI akan berkurang.

Nah, di saat itulah Mama memerlukan Makanan Pendamping ASI atau MPASI. Namun, perlu diingat bahwa MPASI merupakan makanan pendamping dan bukan makanan pengganti ASI.

Sehingga, Mama harus tetap memberikan bayu ASI sampai usianya menginjak 2 tahun atau lebih.

2. ASI vs susu sapi

2. ASI vs susu sapi
Pexels/Sarah Chai

dr. Naskaya juga menjelaskan bahwa ASI merupakan nutrisi yang paling fit in untuk bayi. Ia menggunakan perbandingan dengan seekor anak sapi yang saat tumbuh lebih dahulu membesarkan badannya, dibandingkan otaknya. Makanya susu sapi itu lebih banyak mengandung lemak dibandingkan dengan ASI.

Ia mengatakan bahwa, karena manusia merupakan mamalia dengan proses pertumbuhan yang paling lambat dan lebih dahulu membesarkan otak daripada tubuh.

Sehingga, kandungan pada ASI itu lebih sedikit lemaknya dibandingkan dengan susu sapi. dr. Naskaya juga menjelaskan bahwa bayi-bayi yang sudah terkena susu sapi sejak dini cenderung memiliki tubuh yang lebih gemuk, namun bukan berarti lebih sehat.

"Kalau dilihat bayi-bayi yang dikasih sufor (susu formula) itu memang lebih gemuk ya. Tetapi, apakah lebih gemuk berarti lebih sehat?" katanya.

Ia menjelaskan bahwa tren penyakit di zaman sekarang itu sudah berubah dari yang tadinya berasal dari infeksi, menjadi penyakit yang berasal dari gaya hidup seperti obesitas, dan diabetes.

Oleh karena itu, kandungan yang terdapat pada ASI merupakan yang paling cocok untuk bayi dan tidak akan membuat bayi memiliki risiko terkena penyakit-penyakit tersebut.

3. Manfaat ASI untuk bayi dan Mama

3. Manfaat ASI bayi Mama
Pexels/HenleyDesignStudio

Lebih lanjut, dr. Naskaya juga menjelaskan beberapa manfaat lain dari ASI. Berikut adalah penjelasannya:

Lebih Mudah Dicerna

ASI memiliki komposisi nutrisi yang alami dan disesuaikan dengan kebutuhan bayi, sehingga lebih mudah dicerna dibandingkan susu formula.

Bayi yang diberi ASI jarang mengalami masalah pencernaan seperti sembelit atau perut kembung karena ASI mengandung protein yang lebih ringan dan mudah diolah oleh sistem pencernaan bayi yang masih berkembang.

Mengurangi Risiko Alergi Laktosa

ASI memiliki kandungan laktosa, namun lebih rendah dibandingkan susu sapi yang umumnya ada di susu formula. Selain itu, ASI juga mengandung enzim yang membantu bayi mencerna laktosa dengan lebih baik. Bayi yang diberi ASI cenderung memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami intoleransi laktosa atau alergi terhadap protein susu sapi, sehingga mereka lebih nyaman dan jarang mengalami gangguan pencernaan.

Mengandung Zat Antibodi yang Tidak Ada di Susu Lain

Salah satu manfaat paling luar biasa dari ASI adalah kandungan antibodi dan zat imun lainnya yang tidak ada di susu formula. ASI mengandung imunoglobulin, terutama IgA, yang membantu melindungi bayi dari infeksi bakteri dan virus.

Zat-zat ini membentuk pertahanan awal bagi bayi yang sistem imunnya belum berkembang sempurna, sehingga mereka lebih tahan terhadap penyakit seperti flu, diare, dan infeksi lainnya.

Menyusui Mencegah Mama Terkena Risiko Penyakit 

Menyusui ternyata tidak hanya bermanfaat bagi bayi, tetapi juga memberikan banyak keuntungan kesehatan bagi Mama, salah satunya adalah membantu mencegah risiko penyakit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Mama yang menyusui memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit seperti penyakit jantung, kanker payudara, kanker ovarium, dan tekanan darah tinggi di kemudian hari. Hal ini berkaitan dengan bagaimana proses menyusui membantu menstabilkan hormon, menurunkan kadar lemak dalam darah, serta memperbaiki metabolisme tubuh Mama setelah melahirkan.

Saat menyusui, tubuh Mama membakar kalori lebih banyak, yang dapat membantu mengurangi berat badan pasca-melahirkan. Selain itu, menyusui juga membantu menurunkan kadar hormon stres dan meningkatkan hormon oksitosin, yang tidak hanya baik untuk memperkuat ikatan dengan bayi, tetapi juga membantu menjaga kesehatan jantung. 

Menurunkan Berat Badan

Menyusui juga membantu Mama menurunkan berat badan secara alami setelah melahirkan. Saat menyusui, tubuh Mama membakar lebih banyak kalori, sekitar 300-500 kalori per hari, karena tubuh bekerja ekstra untuk memproduksi ASI. Ini berarti, menyusui dapat membantu Mama kembali ke berat badan ideal lebih cepat tanpa harus melakukan diet ketat.

Mencegah Risiko Baby Blues dan Postpartum Depression

Menyusui juga dapat membantu mencegah risiko baby blues dan depresi pascamelahirkan (postpartum depression) yang sering dialami oleh Mama setelah melahirkan. Saat menyusui, tubuh Mama memproduksi hormon oksitosin, yang dikenal sebagai hormon cinta karena membantu menciptakan perasaan bahagia dan tenang. Oksitosin ini tidak hanya memperkuat ikatan emosional antara Mama dan bayi, tetapi juga dapat membantu mengurangi perasaan cemas, stres, dan kelelahan yang sering muncul setelah melahirkan.

Itulah informasi tentang manfaat ASI untuk bayi yang tidak dapat ditemui di susu lain. Jadi, dengan memberikan ASI, Mama tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi bayi, tetapi juga membantu membangun kekebalan tubuhnya dan memberikan perlindungan jangka panjang. Semoga informasi dari dr. Naskaya dapat menambah pengetahuan Mama ya!

Baca juga:

The Latest