ASI Dukung Perkembangan Bakteri Baik untuk Bayi
Bayi yang mendapatkan asupan ASI diketahui lebih cepat pertambahan berat badannya dan lebih sehat
1 September 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Air susu ibu (ASI) adalah sumber utama nutrisi bagi bayi. Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama dalam kehidupan seorang bayi.
Mama yang menyusui juga dianjurkan melanjutkan pemberian ASI hingga bayi berusia dua tahun disertai dengan makanan pendamping ASI (MPASI).
ASI memiliki nutrisi yang lengkap untuk pertumbuhan bayi. ASI mengandung lemak, protein, gula, enzim, antibodi, dan sel-sel darah putih yang dibutuhkan oleh tubuh bayi untuk membangun sistem imunitas atau sistem kekebalan tubuh agar kuat melawan berbagai virus, penyakit, dan infeksi.
Ternyata manfaat ASI tidak hanya berhenti sampai di situ saja. ASI juga dapat mendorong pertumbuhan bakteri baik, yaitu Bifidobacterium, yang bermanfaat bagi perkembangan sistem kekebalan atau imunitas bayi.
Untuk lebih lengkapnya, simak rangkuman dari Popmama.com berikut ini.
Editors' Pick
1. Bakteri baik berperan sangat penting mendukung kesehatan bayi
Sejumlah penelitian menunjukkan, terdapat bakteri baik (probiotik), bakteri oportunis atau bakteri yang dalam jumlah cukup tidak berbahaya tetapi jika jumlahnya meningkat akan menimbulkan penyakit, serta bakteri patogen di dalam ASI.
Bakteri baik berperan mendukung fungsi optimal saluran pencernaan dan menurunkan koloni bakteri jahat.
Bakteri baik yang terutama terdapat dalam ASI adalah bakteri dari galur Bifidobacterium breve dan beberapa jenis Clostridium. Fungsinya menjaga keseimbangan zat gizi dalam pencernaan bayi.
Sebuah penelitian dilakukan untuk membandingkan bayi yang diberi ASI dengan bayi yang diberikan susu formula, ditemukan bahwa kandungan bakteri baik dalam pencernaan bayi yang diberi ASI jauh lebih besar pada bayi yang diberikan susu formula.
Bakteri berasal dari sistem pencernaan Mama kemudian diserap oleh sistem pencernaan di usus dan dibawa ke sistem produksi ASI di payudara. Bakteri bercampur dengan ASI yang dihantarkan ke bayi kemudian hidup di dalam saluran cerna bayi.
Peranan bakteri yang dibawa ASI yang utama selain menjaga keseimbangan zat gizi adalah untuk merangsang daya tahan tubuh, membantu pematangan kekebalan tubuh, serta melindungi tubuh dari penyakit menular. Penyerapan dan metabolisme mikronutrien, seperti vitamin, juga dipengaruhi oleh bakteri baik yang dibawa ASI.
Bakteri baik yang dibawa ASI akan menekan pertumbuhan bakteri jahat yang dapat menyebabkan infeksi usus dengan menempel pada tempat-tempat yang dapat dihinggapi bakteri jahat. Bakteri baik akan membentuk koloni yang mengakibatkan bakteri jahat tidak dapat berkembang.
2. Bayi yang menerima ASI mampu menyerap nutrisi lebih baik
Sebuah penelitian dilakukan oleh para peneliti dari University of Maryland School of Medicine (UMSOM) Institute for Genome Sciences (IGS). Jurnal penelitian tersebut diterbitkan oleh American Society for Microbiology.
Dari penelitian tersebut diketahui bahwa bakteri probiotik, yakni Bifidobacterium breve, di usus bayi yang menerima ASI ternyata lebih banyak daripada yang tidak mendapatkan ASI. Bayi yang menerima ASI mampu menyerap nutrisi lebih baik karena mereka memiliki dinding usus yang lebih baik akibat adanya populasi mikrobiota usus, yakni Bifidobacterium breve, satu minggu setelah lahir.
Sedangkan pada bayi yang diberi susu formula, populasi Bifidobacterium breve yang merupakan dari bakteri baik jauh lebih sedikit dan tidak mampu melapisi atau melindungi dinding ususnya.
Bayi yang mendapatkan ASI terutama menyusu langsung diketahui lebih sehat dan memungkinkan berat badan mereka lebih cepat bertambah.
Tim peneliti selain menemukan bahwa bayi yang mendapatkan asupan ASI tak hanya lebih cepat pertambahan berat badannya tetapi juga lebih sehat dan terhindar dari penyakit infeksi karena adanya peningkatan imunitas tubuhnya.