Menyusui Sambil Tiduran, Berbahayakah?
Penting bagi Mama mengetahui panduan menyusui sambil tiduran sebelum melakukannya
30 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menyusui adalah momen penting yang melibatkan ikatan (bonding) antara Mama dan bayi. Dalam melakukan proses menyusui tentu butuh banyak latihan, terutama bagi Mama baru supaya Mama dan bayi sama-sama nyaman dan dapat menjalaninya dengan lancar.
Salah satu faktor yang menentukan kenyamanan dan kelancaran proses menyusui adalah posisi menyusui. Posisi menyusui merupakan elemen terpenting dalam keberhasilan Mama memberikan ASI pada bayi.
Posisi menyusui yang benar akan membuat bayi memperoleh ASI secara efektif sekaligus dapat menurunkan risiko Mama mengalami masalah menyusui.
Posisi menyusui yang tidak nyaman berdampak pada proses pelekatan yang tidak tepat. Selain membuat bayi sulit mengisap, juga bisa membuat Mama mengalami puting lecet.
Ada kalanya Mama sulit menyusui sambil duduk karena terlalu lelah sehingga memilih untuk menyusui sambil tiduran. Ya, posisi ini memang menjadi favorit ketika tubuh terasa begitu lelah dan tidak berenergi.
Apalagi ketika Mama berniat untuk menidurkan bayi atau menyusui bayi di malam hari tetapi tetap ingin menyusui sambil bersantai
Namun, apakah posisi menyusui sambil tiduran itu berbahaya? Langsung saja simak ulasan selengkapnya berikut ini dariPopmama.com.
1. Berbahayakah menyusui sambil tiduran?
Menyusui bayi sambil tiduran bisa berbahaya ketika Mama tidak sengaja tertidur. Bahkan bila Mama sampai tertidur pulas dan tidak memerhatikan posisi payudara yang bisa saja menutupi hidung bayi.
Ada banyak risiko yang bisa terjadi terutama cedera pada bayi.
Menyusui sambil tidur bukan tidak mungkin membuat Mama lama-kelamaan mengantuk sehingga dapat mengurangi kewaspadaan atau kemampuan Mama untuk merespons sang buah hati.
Kemungkinan paling buruk adalah bayi bisa terpukul atau tertendang gerakan Mama, jatuh dari tempat tidur orang tua, tertindih badan Mama, hingga berisiko tercekik oleh bantal hingga selimut.
Ketika bayi menyusu sambil tidur terbaring juga akan meningkatkan risiko gumoh dan infeksi telinga. Posisi ini juga berpotensi membuat bayi tersedak. Apalagi pada bayi yang masih muda dan belum bisa berguling serta duduk sendiri untuk menolong dirinya sendiri.
Berbagai risiko ini tidak hanya dapat menyebabkan cedera tetapi juga sindrom kematian mendadak pada bayi atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).
SIDS dapat terjadi dalam situasi tidur apa pun. Namun, penelitian menunjukkan bahwa beberapa bayi lebih rentan dibandingkan yang lain terutama dalam empat bulan pertama hidupnya.
Oleh karena itu, penting agar Mama tetap waspada dan menaruh bayi kembali di tempat tidur sendiri setelah menyusui selesai.
Pastikan Mama selalu terjaga saat menyusui bayi dengan posisi tidur ya.
Editors' Pick
2. Posisi menyusui sambil tiduran bisa dilakukan untuk kondisi-kondisi khusus
- Setelah Mama menjalani operasi caesar
Mama dapat memilih untuk menyusui sambil tiduran atau berbaring miring sehabis menjalani operasi caesar. Posisi ini bisa meringankan luka dan rasa sakit yang bisa membantu Mama cepat sembuh.
Bayi diletakkan di kasur sehingga tidak menindih bagian perut Mama yang habis dijahit. Tetap pastikan juga tempat tidur di rumah sakit atau di rumah memiliki pelindung untuk mencegah bayi terjatuh.
- Mama berpayudara besar
Posisi ini juga tepat dilakukan bagi Mama yang memiliki payudara besar. Menyusui bayi dengan buah dada yang seringkali membengkak rasanya pasti tidak nyaman.
Dengan tiduran atau berbaring miring, Mama akan lebih mudah menyusui karena payudara akan ditopang oleh alas tempat tidur. Mengawasi bayi sambil menyusu pun akan lebih mudah.
- Mama menyusui saat tengah malam
Menyusui bayi saat tengah malam lebih mudah jika Mama menempatkan bayi di samping Mama. Membiarkannya menempel pada Mama sambil disusui dengan posisi tiduran atau berbaring miring bisa menimbulkan kenyamanan.
Jangan lupa, tetap awasi si Kecil dan jangan sampai Mama tertidur pulas karena bisa menimbulkan bahaya yang fatal. Kembalikan bayi ke tempat tidurnya setelah selesai menyusuinya.
- Mama mengalami kelelahan
Jika sepanjang hari Mama menyusui bayi dalam posisi duduk, mungkin sesekali bisa mencoba menyusuinya dalam posisi tiduran atau berbaring miring. Ini akan mengurangi rasa lelah dan ketegangan pada punggung, leher dan lengan Mama.
- Ketika Mama dirawat di rumah sakit
Cara ini bisa dilakukan dengan nyaman di tempat tidur Mama. Mintalah bantuan perawat untuk menemukan posisi tiduran atau berbaring miring yang paling tepat dan astikan rel samping tempat tidur tertutup sempurna untuk menghindari bayi tergelincir dari atas tempat tidur.
3. Posisi menyusui yang benar sambil tiduran
Selama Mama nyaman menyusui sambil tiduran, maka tidak menjadi masalah. Namun, tetap pastikan posisi tersebut tidak berbahaya bagi bayi.
Posisi menyusui sambil tiduran bisa dilakukan saat Mama merasa lelah atau menjelang tidur.
Mama dapat membentuk posisi seperti meringkuk dengan lutut terangkat dan lengan melipat di bawah kepala atau bantal atau melingkar di sekitar bayi. Posisi cuddle curl ini menjadi ruang pelindung yang mencegah Mama atau orang lain berguling ke arah bayi termasuk selimut atau bantal yang akan menutupi.
Berikut beberapa tips lainnya agar menyusui sambil tiduran aman untuk bayi:
Posisi menyusui sambil tiduran telentang
- Mama berbaring telentang dengan penopang pada leher, bahu, lengan, dan punggung serta pinggang seperti ketika duduk di kursi recliner.
- Letakkan perut bayi di perut Mama dengan kepalanya di antara payudara. Ketika bayi yang lapar merasakan tubuh Mama di dagu dan kakinya, ini memicu refleksnya. Ketika dagu bayi menyentuh tubuh Mama, mulutnya membuka dan ia mulai mencari payudara, sesuaikan posisi tubuhnya dan pastikan ia bisa bernafas.
- Bayi bisa menuju payudara dari sudut mana saja. Bayi bisa berbaring di bawah payudara. Setelah menjalani operasi caesar, coba sudut lain agar bayi tidak menekan luka Mama.
Posisi menyusui sambil tiduran miring
- Mama berbaring miring menghadap bayi dengan satu bantal di bawah kepala dan satu di belakang punggung. Letakkan gulungan handuk atau selimut dekat jangkauan Mama.
- Letakkan bayi di posisi miring menghadap Mama dengan puting segaris dengan hidungnya.
- Arahkan kaki dan bokong bayi mendekat. Sandarkan tubuh Mama pada bantal di belakang Mama hingga puting terangkat ke level mulut bayi.
- Ketika bayi membuka lebar mulutnya, ia akan dengan cepat bergerak ke payudara. Di waktu yang sama perlahan tekan telapak tangan Mama di antara bahu bayi untuk membantunya melakukan pelekatan yang dalam.
- Ganjal dengan selimut atau handuk belakang punggung bayi agar kepalanya bebas miring ke belakang.
- Sebagian Mama lebih suka bila bayi berada di lengan mereka. Ada juga yang memilih kepala bayi diletakkan di atas tempat tidur.
4. Yang harus dilakukan jika bayi gumoh saat menyusu
Untuk mengurangi risiko gumoh, sebaiknya Mama tidak meletakkan bayi dalam posisi berbaring segera setelah menyusu. Jangan pula menggoncang-goncangkan tubuhnya setelah menyusu.
Ambil jeda sejenak setiap beberapa menit saat proses menyusui. Usai menyusui, Mama posisikan bayi dalam posisi tegak selama sekitar 30 menit. Jangan langsung menidurkan bayi di ayunan atau bermain dengannya.
5. Kenyamanan adalah hal utama dalam menyusui
Untuk dapat mengeluarkan ASI, Mama memerlukan beberapa hormon yang salah satunya adalah hormon oksitosin. Hormon ini sangat erat kaitannya dengan rasa nyaman, santai, merasa dicintai, dan perasaan positif lainnya.
Jika Mama merasa relaks dan nyaman, maka hormon oksitosin akan meningkat dalam tubuh sehingga ASI pun mudah keluar. Bayi juga akan merasa lebih nyaman saat menyusui.
Sebaliknya, jika Mama cemas, takut, merasa nyeri, atau bayi rewel, maka oksitosin akan sulit dikeluarkan sehingga produksi ASI pun akan menurun.
Oleh karena itu, salah satu syarat utama proses menyusui adalah rasa nyaman, baik Mama maupun bayi. Kenyamanan tersebut akan meningkatkan ikatan (bonding) antara Mama dan bayi.
Pikiran dapat memengaruhi kelancaran ASI Mama. Tenangkan pikiran dan hindari tekanan selama Mama menyusui. Jangan lupa cukupi air minum agar Mama tetap terhidrasi.
Nah, itu informasi mengenai posisi menyusui sambil tiduran yang perlu Mama ketahui. Intinya, selama bayi bisa melakukan pelekatan serta menyusu dengan baik, posisi ini boleh saja dilakukan.
Namun, tentu faktor kenyamanan Mama dan bayi juga harus diperhatikan. Sebab rasa nyaman bisa membuat tubuh Mama lebih rileks dan produksi ASI meningkat sehingga bayi bisa menyusu dengan lebih optimal karena suplai ASI terpenuhi.
BacaJuga:
- Mama Baru, Ini Hal Penting yang Perlu Dipahami tentang Laktasi
- Amankah Ibu Menyusui Konsumsi Sangobion Bila Terkena Anemia?
- Mom Uung: Manfaat, Anjuran Pemakaian, dan Efek Samping