ASI Perah Berubah Warna, Apakah Aman Dikonsumsi oleh Bayi?
Secara umum ASI memang berwarna putih, namun ada kalanya, ASI yang disimpan berubah warna
8 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Buat Mama yang memberikan ASI secara langsung kepada bayi mungkin tidak pernah memerhatikan perubahan warna ASI. Namun, hal berbeda justru sering dialami oleh Mama yang memompa ASI dan menyimpannya. Mama tentu mengamati adanya perubahan warna pada ASI perah.
Secara umum, ASI memang berwarna putih. Namun, ada kalanya, ASI yang disimpan berubah warna menjadi kekuningan atau kehijauan. Mengapa ASI perah bisa berubah warna? Apakah ASI perah yang berubah warna masih aman dikonsumsi oleh bayi?
Kali ini Popmama.comakan membahas penyebab perubahan warna ASI perah dan keamanan memberikan ASI perah yang berubah warna pada bayi.
Penyebab Warna ASI Berubah
Warna ASI umumnya putih dengan sedikit warna kekuningan atau kebiruan. ASI bening yang baru keluar disebut foremilk, sedangkan setelah beberapa saat menyusu ASI berubah warna menjadi lebih putih dan berlemak atau disebut hindmilk.
Perubahan warna ASI itu normal terjadi seiring perubahan kondisi tubuh mama pasca melahirkan. Warna ASI juga bisa berubah karena asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh mama.
Editors' Pick
Arti Warna ASI
Melansir dari Verywell Health, makanan dan minuman yang dikonsumsi pasca melahirkan seperti sayuran, jamu, hingga suplemen bisa memengaruhi warna ASI.
- Warna ASI hijau
Apabila warna ASI berubah hijau artinya Mama baru saja mengonsumsi makanan atau minuman berwarna hijau. Beberapa makanan yang bisa membuat warna ASI berubah yakni sayuran hijau, rumput laut, jamu herbal, dan suplemen.
- Warna ASI merah muda, oranye, atau merah
Warna ASI perah juga bisa menjadi merah muda, oranye, atau merah setelah Mama mengonsumsi makanan berwarna oranye seperti labu, wortel, ubi, dan pepaya. Warna merah muda juga bisa disebabkan makanan yang mengandung gelatin seperti minuman soda.
- Warna ASI cokelat atau merah tua
ASI berwarna cokelat hingga merah tua artinya darah dari payudara merembes ke saluran ASI. Namun, warna ASI juga bisa berubah menjadi cokelat atau merah tua ketika puting lecet dan terluka.
Amankah ASI Perah yang Berubah Warna Diberikan kepada Bayi?
Apabila ASI berwarna oranye, maka masih aman diberikan kepada bayi karena kandungan zat karoten di dalamnya. Zat karoten dalam batas normal tidak berbahaya bagi kesehatan bayi.
Mama juga tidak perlu panik apabila darah bercampur dengan ASI karena darah dalam ASI tidak membahayakan bayi. Perdarahan karena puting lecet bisa hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, apabila perdarahan terus terjadi selama lebih dari seminggu, Mama harus segera memeriksakan diri ke dokter.
Waktu Penyimpanan ASI Perah
ASI perah bisa tahan selama 24 jam apabila disimpan di dalam kotak pendingin yang telah ditambah ice pack. Sementara itu, ASI perah bisa tahan sampai 5 hari apabila disimpan di kulkas dengan suhu minimal 4 derajat Celcius.
Mama juga diperbolehkan mencampur ASI perah beda waktu selama ASI yang dicampur memiliki jarak kurang dari 24 jam. Hal ini bertujuan untuk menjaga asupan nutirisi dalam ASI yang akan dicampur.
Nah itulah penyebab perubahan warna pada ASI perah dan tingkat keamanan memberikan ASI perah yang berubah warna kepada bayi. Apabila Mama masih khawatir ada yang tidak normal dengan warna ASI perah, maka Mama sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter agar tidak membahayakan kesehatan si Kecil.
Baca juga:
- Sukses ASI Eksklusif, Begini 5 Cara Tepat Menyusui Bayi Baru Lahir
- Atasi Puting Payudara yang Luka dengan 7 Rekomendasi Nipple Cream Ini
- 5 Cara Relaktasi Alami untuk Melancarkan ASI yang Sudah Kering