Cara Cepat Kontraksi setelah Air Ketuban Pecah
Sebagian besar ibu hamil biasanya akan melahirkan kurang dari 24 jam setelah ketuban pecah
23 April 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Air ketuban pecah adalah salah satu tanda Mama siap melahirkan si Kecil ke dunia. Cairan ketuban adalah air yang melindungi bayi selama berada dalam kandungan. Cairan ketuban tersebut dilindungi oleh membran atau lapisan yang disebut kantung ketuban.
Ketika mendekati waktu persalinan, air ketuban akan pecah. Namun, kantung ketuban terkadang bisa pecah sebelum waktu persalinan. Kondisi tersebut disebut ketuban pecah dini.
Sebagian besar ibu hamil biasanya akan melahirkan kurang dari 24 jam setelah kantung ketuban pecah. Dalam beberapa kasus, ada pula ibu hamil yang mengalami ketuban pecah dini sebelum waktu persalinan sehingga harus dilakukan tindakan medis untuk mempercepat kontraksi.
Lantas, bagaimana cara cepat kontraksi setelah air ketuban pecah? Berikut ulasannya yang dirangkum Popmama.com.
Ciri-Ciri Air Ketuban Pecah
Tanda awal air ketuban pecah adalah keluar tetesan air yang terasa hangat dari vagina. Ketika air ketuban pecah, maka secara otomatis membuat celana atau rok yang dikenakan menjadi basah.
Air ketuban umumnya beraroma seperti air kelapa muda dengan warna putih keruh atau kehijauan. Teksturnya pun seperti butiran lemak yang bercampur dengan lanugo atau rambut halus janin.
Editors' Pick
Bisakah Air Ketuban Pecah tanpa Kontraksi?
Ketika air ketuban pecah, Mama bisa jadi tidak menyadarinya. Ada beberapa faktor yang menyebabkan air ketuban pecah tanpa disadari di antaranya Mama mendapatkan bius epidural atau ketuban pecah tanpa kontraksi. Apabila Mama tetap beraktivitas seperti biasa, dikhawatirkan air ketuban bisa menginfeksi bayi.
Air ketuban yang keluar tidak sama pada setiap ibu hamil. Air ketuban yang keluar biasanya sekitar 600 hingga 800 ml. Oleh karena itu, Mama perlu mengetahui ciri-ciri air ketuban sehingga bisa segera ke rumah sakit ketika mengalaminya.
Induksi Persalinan untuk Mempercepat Kontraksi
Ketika air ketuban pecah tapi belum ada pembukaan atau kontraksi, Mama umumnya akan dianjurkan berbaring atau dirawat di rumah sakit untuk mencegah infeksi. Mama tak bisa sembarangan melakukan kegiatan untuk mempercepat kontraksi tanpa pengawasan dari dokter.
Apabila Mama belum mengalami kontraksi atau pembukaan lahiran, dokter biasanya memberikan induksi persalinan guna mempercepat kontraksi. Sebab, semakin lama waktu persalinan setelah air ketuban pecah, semakin besar pula risiko mama atau bayi untuk mengalami infeksi.
Melakukan Teknik Pernapasan
Selama istirahat di rumah sakit, Mama bisa melakukan teknik pernapasan dan mengejan untuk mendorong si Kecil menemukan jalur lahir. Teknik pernapasan memungkinkan Mama untuk melahirkan normal dan mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan.
Teknik pernapasan yang teratur saat melahirkan juga bisa mengurangi ketegangan dan meredam rasa sakit ketika kontraksi mulai muncul. Ketika Mama bisa mengatur pernapasan dengan baik dan stabil, maka secara otomatis rasa nyeri akibat kontraksi semakin berkurang.
Cara melakukan teknik pernapasan adalah ambil napas secara teratur, fokuskan perhatian mama, tarik napas perlahan melalui hidung dan buang melalui mulut. Cara tersebut dipercaya bisa mempercepat kontraksi sekaligus mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan.
Itulah beberapa cara mempercepat kontraksi setelah air ketuban pecah. Terpenting adalah Mama segera memeriksakan diri ke dokter apabila air ketuban pecah. Jangan melakukan aktivitas tanpa pengawasan dari dokter meskipun Mama belum mengalami kontraksi. Sebab, beraktivitas setelah air ketuban pecah bisa membahayakan keselamatan mama dan si Kecil.
Baca juga:
- Berpuasa Dapat Mengurangi Cairan Ketuban, Mitos atau Fakta?
- Mirip, Ini 3 Perbedaan Air Ketuban dan Urine Wajib Diketahui
- Bisa Mengancam Nyawa, Waspadai Emboli Air Ketuban Saat Hamil Tua