Fakta tentang VBAC, Persalinan Normal setelah Operasi Caesar
Istri Ringgo Agus Rahman, Sabai Dieter, baru saja melahirkan anak kedua lewat persalinan normal.
23 September 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
VBAC adalah vaginal birth after caesarean. VBAC merupakan sebuah metode persalinan normal yang dilakukan setelah pada kelahiran sebelumnya menjalani operasi caesar.
Istri Ringgo Agus Rahman, Sabai Dieter, baru saja melahirkan dengan metode persalinan VBAC. Melalui unggahan dalam akun Instagramnya, Ringgo menceritakan istrinya melahirkan dengan proses persalinan normal, walaupun pada kehamilan sebelumnya menjalani operasi caesar.
Metode persalinan ini memang belum cukup dikenal di kalangan masyarakat karena ada beberapa kriteria khusus yang harus dipenuhi.
Berikut Popmama.com merangkum beberapa fakta mengenai VBAC, dilansir dari mayoclinic.
Editors' Pick
Mengapa Harus VBAC?
Metode VBAC cocok untuk Mama yang ingin melakukan persalinan normal tanpa operasi. Dibandingkan operasi caesar(C-section), persalinan per vaginam tidak membutuhkan operasi sehingga meminimalkan risiko komplikasi yang terjadi akibat operasi. Pemulihan pasca VBAC juga lebih cepat dibanding operasi caesar sehingga Mama bisa kembali beraktivitas seperti sedia kala.
Persalinan VBAC juga dapat dipertimbangkan sebagai pilihan apabila Mama berencana ingin memiliki banyak anak. Sebab persalinan per vaginam dapat mencegah risiko kesehatan dari operasi caesar misalnya mengalami gangguan plasenta.
Apa Risiko Menjalani VBAC?
Apabila Mama dapat melakukan VBAC, risikonya pun sangat kecil yakni kurang dari satu persen rahim mama akan pecah di luka sayatan bekas operasi caesar. Pasalnya, jika bekas operasi caesar pecah maka Mama akan kehilangan banyak darah dan bayi akan mengalami kekurangan oksigen.
Tak hanya mengancam kesehatan mama dan bayi, bekas luka sayatan yang pecah juga bisa menyebabkan pengangkatan rahim atau histerektomi. Itu artinya Mama tidak dapat hamil lagi karena rahim telah diangkat.
Siapa yang Bisa Menjalani Persalinan VBAC?
Tak semua perempuan bisa menjalani VBAC karena ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi. Tujuannya adalah menghindari pecahnya luka sayatan pada bekas operasi caesar sebelumnya.
Kriteria pertama adalah jenis sayatan rahim pada operasi caesar sebelumnya. Mama yang memiliki luka sayatan melintang rendah umumnya bisa melakukan VBAC. Sedangkan Mama yang memiliki luka sayatan vertikal tinggi tidak disarankan melakukan VBAC karena dapat membuat luka sayatan pecah.
Kedua, Mama yang pernah mengalami ruptur uteri atau rahim robek saat persalinan tidak disarankan untuk melakukan VBAC. Ketiga, Mama yang pernah menjalani operasi rahim selain operasi caesar juga tidak disarankan untuk melakukan VBAC.
Selanjutnya, Mama perlu mengingat sudah berapa kali melakukan operasi caesar. Pasalnya, VBAC hanya direkomendasikan bagi Mama yang pernah melakukan maksimal dua kali operasi caesar. Perlu diketahui juga jika VBAC hanya bisa dilakukan minimal 18 bulan setelah persalinan sebelumnya.
Terakhir, Mama harus memastikan rumah sakit memiliki fasilitas operasi caesar darurat untuk mengantisipasi kegagalan saat melakukan VBAC.
Itulah fakta mengenai VBAC, metode persalinan normal setelah sebelumnya operasi caesar. Sebelum Mama melakukan VBAC, pastikan Mama telah konsultasi ke dokter yang mengetahui riwayat kesehatan mama dan catatan operasi caesar yang pernah Mama lakukan. Dokter kemudian akan memperhitungkan apakah VBAC dapat dilakukan atau tidak.
Baca juga :
- Kapankah Boleh Hamil Lagi setelah Operasi Caesar? Ini Panduannya!
- Kapan Waktu yang Tepat untuk Hamil Lagi setelah Operasi Caesar?
- 4 Rekomendasi Krim untuk Memudarkan Bekas Luka Jahitan Operasi Caesar